Tiga pemain berdiri berdampingan di kantor Twain seolah mereka adalah murid sekolah yang baru saja melakukan hal yang salah dan sedang mempersiapkan diri mereka untuk menerima kemarahan pria yang berada di hadapan mereka.
Di lapangan latihan tidak jauh dari sini, tim yang sedang berlatih kelihatannya sedikit tidak fokus. Meski mereka ada disana secara fisik, tapi benak mereka ada di tempat lain. Pikiran mereka mungkin berada di kantor manajer yang kecil ini.
Twain mengabaikan tiga pria yang berdiri di depannya. Dia memandang ke bawah sambil sibuk mengutak atik kamera video digital di tangannya. Peralatan itu memiliki layar tampilan kecil yang menunjukkan video dimana dirinya diguyur air oleh Ribery. Suara tawa terdengar di dalam rekaman itu. Dia bahkan bisa mengenali beberapa orang dari suara mereka yang familiar.
Dia menolehkan kepala dan memandang ke arah lapangan latihan diluar jendela.