Chereads / Mahakarya Sang Pemenang / Chapter 442 - Hutang Budi

Chapter 442 - Hutang Budi

Tang En membawa gelasnya lalu dia dan Wood membelah kerumunan dan akhirnya duduk di kursi khusus untuknya.

Semua orang bisa tahu kalau Twain sengaja membawa Wood kemari untuk membicarakan sesuatu, jadi tidak ada yang mendekati mereka karena tidak ingin mengganggu percakapan mereka. Mereka semua menyesap bir yang dibayar oleh Tang En dan mengobrol dengan santai. Tentu saja, topik utama pembicaraan adalah pertandingan yang baru saja berakhir.

"Kau tidak pernah datang kemari sebelum ini?" tanya Tang En pada Wood setelah mereka duduk.

Wood mengangguk. "Ibuku tidak mengijinkanku minum alkohol."

"Ibumu benar." Sambil mengatakan itu, Tang En mulai minum, mengabaikan Wood.

Wood merasa sedikit canggung. Saat dia duduk disana, dia mulai memperhatikan orang-orang di sekelilingnya. Mereka yang beradu pandang dengannya akan mengangkat gelas mereka untuk bersulang.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS