Keane telah pergi. Pada akhirnya, dia memilih untuk tidak bergabung dengan Nottingham Forest. Dia dan Tony Twain hanya saling bersinggungan sejenak kali ini. Twain menduga bahwa mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk saling bekerjasama di masa depan. Setelah peluang untuk melakukan kerja sama kali ini tak terwujudkan, hampir tidak mungkin mereka akan bisa bekerjasama lagi. Dia tahu bahwa Roy Keane tidak akan mau menjadi asisten manajernya, sama separti dirinya yang tidak mau menjadi asisten manajer orang lain.
Oleh karena itu, meskipun Keane akan pensiun delapan belas bulan lagi dan memilih untuk menjadi pelatih, Twain tidak bisa mengundang pria Irlandia yang memiliki harga diri tinggi itu untuk menjadi asisten manajernya.
Mereka memang tidak bisa menjadi partner, tapi menjadi rival juga bukan hal yang buruk.
Kalau semua pria yang cakap ada di timnya, apa gunanya berkompetisi di dalam pertandingan?