Tang En berhenti berbicara dan ruang ganti kembali sepi. Tapi rasanya seperti ada arus yang kuat dibawah permukaan air yang tenang. Setelah beberapa saat, suara napas berat di ruangan itu terdengar semakin keras, dan Tang En tahu waktunya tepat.
"Yah, boys, kita takkan bisa memenangkan pertandingan hanya dengan kemarahan. Kita masih perlu menggunakan otak kita." Dia mengetuk papan taktis, "Kurasa kita semua sudah melihat sepak bola seperti apa yang dimainkan oleh Millwall. Siapa yang ingin memamerkan skill footwork di hadapan mereka? Tidak ada? Bagus sekali."