Saat gerbang kota dibuka, para pengungsi yang telah berkeliaran di sekitar tembok dengan gila bergegas!
"Biarkan kami masuk! Kami menerima dekrit dari Adipati Agung untuk meninggalkan rumah kami untuk datang ke ibukota! Bagaimana kamu tidak bisa membiarkan kami masuk?"
"Ada Setan-setan di luar, bagaimana kamu bisa meninggalkan kami di sini?!"
"Biarkan kami masuk dengan segera!"
Para pengungsi mulai meneriakkan keluhan mereka.
Marvin menyipitkan matanya, Isabelle tanpa ekspresi, dan orang-orang di belakang mereka memucat.
Mereka semua bingung dengan maksudnya!
Apa yang sedang terjadi? Mungkinkah sesuatu terjadi di ibukota membuat mereka tidak lagi menerima pengungsi?
"Tuan?" Isabelle bertanya dengan lembut.
"Ayo kita saksikan saja sekarang," saran Marvin.
