Perkataan dari Adipati Agung sangat meyakinkan.
Nada suaranya sangat tulus, dan Marvin bisa merasakan bahwa ia tidak menggunakan mantra apa pun untuk mencoba menyihirnya.
Kata-katanya datang dari lubuk hatinya.
[Diross Cridland].
Nama ini sepertinya melekat dalam benaknya seperti kutukan.
Adipati Agung bertanya, "Apakah kamu benar-benar melihat Diross?"
Marvin mengangguk. "Di Sembilan Neraka."
Great Duke terdiam untuk sementara waktu. Ia memegang dahinya, memikirkan masalah itu. "Selama beberapa tahun terakhir, aku telah bekerja keras untuk menemukan jejak Diross. Tapi ia sangat licik, dan meskipun aku bisa merasakan sedikit reaksi darinya, ia masih bisa menghalangi kemampuanku untuk menemukannya."
"Yang aku tahu bahwa ia masih berada di dunia ini. Bahkan, aku tahu tentang niatnya untuk mengambil kepala Iblis Agung Diross. Bagaimanapun juga, kita masih saling terhubung."