"Ketua Guild, orang-orang dari Pedang dan Tentara Api Bayaran saja memenuhi layar teks merah di Ibukota. Mereka menertawakan kita dan ingin menantangmu ke Peringkat Tercepat Menyelesaikan Mode Hardcore!" Seseorang berbicara di saluran guild sementara yang lainnya juga berbicara pada saat bersamaan, sehingga sulit untuk mendapatkan inti dari pesan tersebut. Sampai akhirnya orang itu mengirim pesan pribadi ke Zhang Yang dan mengulangi apa yang mereka katakan.
Zhang Yang mengirim pesan kepada para anggota tim dan hal tersebut memicu kemarahan para anggota tim.
"Apa apaan! Mereka pikir mereka begitu kuat karena telah memecahkan peringkat terbaru? Mereka hanya mengikuti langkah kita aja!" Si Gemuk Han berbicara dengan nada marah.
"Hei, tank noob! Ini tidak bisa ditoleransi. Kita harus memecahkan peringkat baru dan menunjukkannya kepada mereka!" Tambah Rintik.
"Oke! Setelah membunuh Marzerway dan menjarah beberapa set peralatan, barulah aku akan mempelajari strateginya malam ini dan besok pagi kita akan memecahkan peringkat baru itu!"
Serangan 20-orang dari sayap utama Dungeon dimulai tepat pada pukul 19:00. Dengan peralatan anggota tim dan gaya bertarung mereka yang terampil, mereka berhasil membunuh Marzerway tanpa menggunakan gulungan sihir dan mereka juga menjarah dua peralatan Prajurit yang dilengkapi dengan senjata dua tangan.
Kedua set peralatan Prajurit adalah pelat dada yang hanya bisa digunakan oleh Zhang Yang dan Rintik. Selain itu, Rintik juga memiliki senjata dua tangan dan dia akhirnya bisa menyaingi kerusakan yang dibuat oleh Zhang Yang.
[Pelat Dada Perkasa] (Abu-abu-Perak, Zirah Berat)
Pertahanan: +12
Vitalitas: +48
Kekuatan: +24
ketangkasan: +8
Persyaratan Level: 20
Set Peralatan Perkasa (2/5)
[Palu dari Ksatria yang jatuh] (abu-abu-perak, Palu dua tangan)
Kekuatan Menyerang Senjata: 343-405
Waktu Serangan: 3.6 Detik
DPS: 104
Peralatan: Setiap serangan memiliki 5% kesempatan untuk membuat target pusing selama 1 detik.
Persyaratan Level: 20
Setelah menyelesaikan Mode Hardcore, Zhang Yang tidak lagi melanjutkan pertarungan dengan Marzerway tetapi menyuruh si Bukit Besi untuk melatih anggota guild yang bisa bertarung dan memimpin mereka dalam serangan Dungeon nanti.
Lalu Zhang Yang, si Gemuk Han, Rintik dan Salju Kecil terputus dari permainan dan bertemu di Bar Langit Biru sebagaimana perjanjian mereka.
Zhang Yang sedang menunggu di pintu masuk area perumahan dan tidak lama kemudian datanglah si Gemuk Han. Mereka Pun mencoba untuk naik taksi namun banyak pengemudi taksi yang tidak berani menghentikan mobil mereka setelah melihat ukuran tubuh si Gemuk Han karena takut jika nanti dia merusak mobil mereka.
Si Gemuk Han mulai marah dan berteriak keras, bahkan menunjukkan jari tengahnya kepada para supir taksi yang lewat.
Akhirnya, setelah sepuluh taksi yang lewat, seorang sopir taksi yang baik hati muncul dan bersedia untuk mengantar mereka.
"Hey gemuk, Kamu harus menurunkan berat badanmu!" Zhang Yang meletakkan punggung telapak tangannya ke dahinya dan menghela napas lega.
Si Gemuk Han menolak tanpa berpikir dua kali. "Bagaimana aku bisa menurunkan berat badan? Ini sudah ciri khas ku! Jika nanti berat badanku sudah turun, bagaimana bisa Kamu akan memanggil ku si Gemuk lagi? Bukankah itu terdengar aneh!"
"Baiklah, tapi ingat jika kamu masih terus menambah berat badanmu, gadis mana yang akan berani menjadi pacarmu?"
Wajah si Gemuk Han berubah muram. Sebenarnya tidak apa-apa menjadi sedikit gemuk, tapi sangat jarang melihat seseorang seukuran dia!
Kota Suzhou tidak terlalu besar, dan sejauh ini tidak ada kemacetan lalu lintas, jadi mereka bisa tiba di sudut kota hanya dalam 20 menit. Mereka segera sampai di pintu masuk Bar Langit Biru.
Mereka membayar ongkos taksi lalu berjalan masuk ke Bar. Zhang Yang menelepon Rintik dan Salju Kecil menggunakan ponselnya. Rintik memang memberikan nomor teleponnya untuk berjaga-jaga seandainya mereka tidak bisa saling mengenali, namun ia juga memberi peringatan agar tidak membiarkan si Gemuk Han mendapatkan nomornya. Tapi Bagaimana Zhang Yang melakukan itu, ketika si Gemuk Han sudah lebih dulu mengambil ponselnya dan mencatat nomor Rintik ketika mereka sudah di taksi?
Telepon masuk dan mereka memberi tahu bahwa mereka akan keluar sebentar untuk memilih pakaian.
Para pria akhirnya pergi duduk terlebih dahulu dan memesan bir.
Tidak lama, munculah seorang gadis cantik dengan kaki panjang yang seksi datang dengan membawa bir. "Hei, pria tampan. Baru pertama kali kesini ya? Sepertinya aku belum pernah melihatmu sebelumnya!" Mengenakan rok mini, stoking sutra hitam, sepatu hak tinggi dan pakaian tanpa lengan, ia memperlihatkan dadanya yang montok dan perutnya yang rata dan bebas lemak. Tidak sempurna, tetapi kecantikannya cukup di atas rata-rata.
Si Gemuk Han segera masuk ke "mode serigala" -nya, meneteskan air liur dan menatap kaki wanita itu.
"Hehe, ini pertama kalinya kita di sini!" Zhang Yang mengangguk dan berlagak biasa saja untuk menghindari kecanggungan. Ini benar-benar pertama kalinya di sini, tetapi dalam kehidupan sebelumnya, ia sering mengunjungi Bar untuk menenangkan perasaannya. Selain itu, banyak wanita muda yang kesepian dan wanita kulit putih perkotaan yang jatuh pingsan karena melihat tampang Zhang Yang yang kekar, berotot, dan tampan. Tepatnya dia tidak memiliki demam panggung sama sekali dengan keadaan saat ini.
Pelayan cantik itu melayani Zhang Yang dengan senyum manis, memuntir lekuk tubuhnya dengan dada yang montok, lalu berjalan kembali ke bar.
''Yang kecil, Kamu memiliki semua keberuntungan yang didambakan oleh seorang gadis cantik! Dia pasti tertarik padaMu! Selama Kamu mau, kamu pasti bisa 'bersenang-senang' malam ini!" Si Gemuk Han sangat iri.
Zhang Yang tertawa. "Tidak! Eh Gemuk, bukannya kamu jatuh cinta pada Liu Jing?"
"Sialan, itu sudah lama sekali! Aku sudah lama putus dengan wanita matre itu! Hehe, tapi bagaimanapun, dia begitu mahir dalam memimpin dan aku sudah lama mendambakannya!" Si Gemuk Han berbicara dengan pandangan mengenang masa lalu.
"Hahaha!" Zhang Yang tidak bisa menahannya dan tertawa lebih keras. "Aku bersimpati padanya karena mencari hama kecil di bawah tumpukan lemak. Visinya pasti 20-20!"
"Persetan"
Setelah menghirup aroma yang wangi, pelayan berkaki panjang datang lagi dan berjalan ke sisi meja mereka. Dia diam-diam mengirimkan Zhang Yang catatan kecil dan menggunakan dada montoknya dengan lembut digosokan ke lengan Zhang Yang dan dia memelintir sekali lagi.
"Wow, sial!" Si Gemuk Han segera meraih catatan kecil dan membaca, "'Aku akan selesai kerja jam 11:00, tunggu aku!' Sialan, Yang Kecil, aku mengutukmu memiliki air mani yang cepat dan tidak bisa bangun setelah itu!"
Zhang Yang hanya bisa tertawa lagi. "Si Gemuk sialan, apa kamu cemburu padaku!"
"Sial, ini pertama kalinya aku sadar kalau kau ternyata berpotensi menjadi gigolo! Baiklah, kalau begitu aku akan menjadi manajer mu dan aku akan memberikanmu beberapa wanita kaya sebagai pelanggan!" si Gemuk Han sangat jahat!
Mereka menghabiskan bir di antara lelucon, akan tetapi Rintik dan Salju Kecil belum juga tiba. Zhang Yang menelepon mereka lagi dan mereka akhirnya menuju kesana.
"Biarkan aku pergi!"
Sebuah teriakan ringan datang dari belakang mereka, sehingga Zhang Yang dan Si Gemuk Han berbalik dan melihat pergelangan tangan pelayan berkaki panjang itu dipegang oleh seorang pemuda yang berperilaku sembrono di meja sebelah ditemani oleh tiga pemuda yang bertato di seluruh tubuh mereka.
"Jalang, kau pikir bisa pergi begitu saja setelah memercikkan bir ke Saudara Rambut kita?" Seorang pria muda duduk bersila, sambil mengisap rokok di mulutnya dan matanya menatap 'aset' pelayan itu.
Pria muda yang memegangi pergelangan tangannya tiba-tiba mengulurkan tangan yang lain dan menamparnya dari belakang yang membuat suara keras dan renyah. Dia tertawa jahat dan berkata, "untuk apa kamu berpura-pura? Aku menyentuh pantat mu, kamu bisa apa? Kalau kamu cukup berani, coba percikkan lagi bir itu padaku! Kamu terlihat seperti wanita jalang, dan Kamu masih ingin berpura-pura seperti wanita suci? Percaya atau tidak, aku akan memperkosa Kamu di sini dan sekarang! "
"Hahaha!" Keempat pria itu tertawa dingin dan salah satu dari mereka berkata, "Saudaraku, bagaimana rasanya?"
"Lembut dan elastis. Rasanya luar biasa!" Si Saudara Rambut, masih memegang pergelangan tangannya, menepak hidungnya sambil mengendus dan berkata ,"Ini lebih harum! Sial, baunya bahkan memiliki bau cabul!"
"hahaha!"
Pelayan itu mulai cemas dan memercikkan bir padanya ketika pria itu melecehkannya. Namun, dia sadar bahwa dia tidak bisa menyinggung perasaan mereka, jadi dia harus menanggung penghinaan dan dengan rendah hati bertanya, "Saudara Rambut, aku tau kamu adalah orang yang berpikiran luas. Tolong maafkan aku ya!"
"Baiklah!" Saudara Rambut melambaikan tangannya dan seorang pemuda segera mengirimkan segelas minuman keras kepadanya. Dia lalu memberikan minuman itu pada pelayan wanita yang tadi dan berkata, "Habiskan segelas minuman ini dan aku akan memaafkanmu!"
Pelayan itu tidak berdaya. Dia mengangkat minuman keras dengan sedikit ragu sebelum meminumnya. Menghadap ke atas, dan diminum hingga habis; minuman keras melewati tenggorokannya dan menyebabkannya tersedak dan batuk tanpa henti! Dia membalikkan cangkir dan berkata, "Saudara Rambut, sudah puas sekarang?"
"Haha!" Saudara Rambut menariknya lebih dekat, dan ia tidak bisa berdiri tegak lagi, lalu dia jatuh ke pelukan pria itu. Dia ingin bertahan namun tubuhnya tidak memiliki kekuatan lagi. Dia ingin berteriak, tetapi dia tidak bisa mengeluarkan suara! Wanita itu memasuki mimpi buruk, hanya melihat dan mendengar tetapi dia tidak bisa berbicara atau bergerak seperti boneka.
Pasti ada yang salah dengan minuman keras itu, pikirnya. Karena dia yang menghidangkan minuman keras kepada mereka, bisa saja mereka telah mencampurnya dengan obat sebelum menyajikan gelasnya!
Ketika dia memikirkan tentang apa yang akan dilakukan keempat pemuda itu kepadanya, hatinya terasa sakit karena dia bahkan tidak dapat berbicara lagi. Dia hanya bisa dengan lemah mengalihkan pandangan ke tempat lain.
"Sekarang, sekarang, saudariku, kamu seharusnya tidak minum minuman keras sebanyak itu apalagi kamu tidak tahan dengan alkohol! Lihatlah dirimu, kamu benar-benar mabuk sekarang!" Si Saudara Rambut memeluknya, pura-pura peduli dan dengan keras berkata, "Ayo pulang!"
Mereka berempat memeluk dan mendukung pelayan dengan tangan mereka dan berjalan keluar dari Bar. Mereka bertingkah biasa saja untuk menghindari kecurigaan dari orang-orang sekitar, karena itu normal bagi orang untuk mabuk di sebuah Bar.
Setelah keluar, mereka membawa pelayan berkaki panjang itu ke gang yang gelap.
"Saudara Rambut, apakah kita tidak akan kembali?"
"Ayo bersenang-senang dulu. Aku tidak bisa menunggu lagi, aku ingin mengeluarkan beban ku dulu!"
"Saudara Rambut, bentuk badan wanita ini sangat indah. Kaki panjang, dada montok dan pantat melengkung. Pasti enak rasanya jika berhubungan seks dengannya!"
"Apa yang kau khawatirkan? Kalian semua ada kesempatan untuk mencobanya setelah aku!"
Lalu mereka berempat pergi ke lorong gelap dan meletakkan pelayan itu di tempat sampah dan merobek pakaiannya.
"Oh, jika semua orang mendapat kesempatan, maka kita berdua seharusnya bergabung dengan kalian!"
Nada mengejek datang dari belakang dan mereka berempat pun kaget.
Saudara Rambut segera berbalik, dan di bawah lampu jalan yang redup, ia melihat seorang pria gemuk besar berdiri di sana dengan tangan bersilang di dadanya. Bayangan samar-samar terlihat, seorang berbadan kekar berdiri di belakang tubuh yang besar itu.
Hanya mereka berdua? Saudara Rambut dan orang-orangnya tidak khawatir karena hanya melihat mereka berdua. Salah satu dari keempat pria itu berjalan ke arah mereka berdua dan berkata, "Kau bisa hidup lebih lama jika tidak ikut campur urusan orang lain. Jadi lebih baik kau keluar dari sini!"
Inilah si Han Guang yang berbadan gemuk dan besar. Dia menyeringai dan melihat mata gelisah dari pelayan cantik dan berkata pada sekelompok orang-orang itu. "Ketika aku masih seorang gangster, kalian masih bermain dengan kotoran di taman bermain! Sudah lama aku melakukan perkelahian di jalanan yang terakhir kalinya. Bagaimana kalau aku bisa mematahkan kaki-kaki kalian dan menjadikannya alat untuk melatih tulang ku!"