Dari dalam tubuh rubah perak yang terbakar, sinar emas menyembur keluar. Kekuatan sinar itu berangsur-angsur bertambah, dan semakin dia bertambah terang, semakin gelap tubuhnya.
Segera setelahnya, tubuh rubah perak bagaikan gumpalan arang, dengan urat merah menjalar di sekujur tubuh hitamnya.
Tiba-tiba, awan hitam muncul kembali, menaungi tempat itu sekali lagi. Sebuah kilatan petir hitam menyambar rubah yang kini hitam legam.
Cetar!
Tubuh rubah perak mulai retak-retak.
Cetar!
Kilatan petir hitam lain datang dari langit, dan ini terjadi berkali-kali. Setelah terjadi sembilan kali, awan pun menghilang secepat kemunculannya tadi.
Duar!
Sebuah awan petir putih kemudian muncul di langit, mengeluarkan kilatan petir lebih banyak lagi. Mereka semua mengarah ke tubuh rubah perak yang pecah-pecah.
Setelah menyambar rubah itu sembilan kali, awan ini juga lenyap dari tempat dia muncul.