Jantung Han Sen berdetak cepat dan semakin cepat, dan ginjalnya bekerja melampaui batas untuk menghasilkan energi. Tubuhnya diisi dengan elemen petir, dan bunyi bel pun berdentang. Gabungan tenaga petir dan gelombang diarahkan langsung ke dalam perut Ratu Waktu.
Rubah Perak mengerahkan usaha lebih keras dari sebelumnya, memusatkan seluruh kemampuannya untuk melindungi tuannya. Dia mengalirkan energinya ke dalam serangan listrik yang meledak-ledak dan menembakkan kilatan petir ke arah wajah Ratu Waktu.
Kombinasi dua serangan ini adalah serangan fatal bagi sebagian besar orang, tetapi bagi Ratu Waktu, mereka tidak lebih dari terpaan angin lalu.
Dia memancarkan aura suci, sebuah aura yang menyelimuti jubahnya dan melindunginya. Terlebih lagi, mahkotanya menghasilkan kabut ungu. Tinju Gelombang Petir dengan Energi Yin tidak bisa menembus jubahnya.
Kabut ungu itu bisa melenyapkan petir yang menyerangnya, dan bahkan tidak ada sehelai rambutnya yang berantakan.