Han Sen menyaksikan bunga itu mekar dari kejauhan. Dengan perlahan, kelopaknya terbuka, itu adalah pemandangan yang indah untuk disaksikan.
Tidak lama setelahnya, langit menjadi gelap dan bulan pun muncul. Di bawah sinar rembulan, bunga itu sepenuhnya mekar.
Di tengah-tengah bunga tersebut, putik keemasan bunga itu tumbuh ke arah luar seolah-olah sedang menggapai sang matahari di kala malam. Bentuknya cantik seperti batu giok, dan dia bersinar keemasan di bawah sinar rembulan.
Wangi yang manis menjadi semakin kuat saat ini. Bahkan Han Sen, yang berada sejauh tiga ratus meter, dilingkupi oleh aroma tersebut. Wangi itu membuatnya terdorong untuk berlari ke arah bunga itu dan menjilati sari yang menggiurkan dari dalam bunga itu.