Mungkin karena segerombolan ular, Han Sen tidak melihat makhluk lainnya. Hutan Persik tampak hanya ditinggali oleh segerombolan ular.
Di dalam Hutan Persik, Han Sen tidak tahu seberapa jauh dia telah berjalan kini. Yang dia bisa lihat hanyalah ular dan pepohonan. Seiring dia berjalan, raungan beruang semakin dekat dan mendekat.
Dari kejauhan, Han Sen bisa melihat sebagian Hutan Persik porak poranda. Batang pohon yang patah berserakan, ranting-rantingnya berserakan di tanah, dan tanahnya sudah hancur berantakan. Dia naik ke bukit, dan akhirnya melihat si beruang hitam. Dia menjaga pintu masuk gua, dan tubuhnya ternoda oleh darah. Dia meraung ke angkasa. Di hadapannya terdapat gajah bertulang.