Han Sen melangkah mundur, sementara Meowth telah melompat ke arah monster berjubah es.
Duar duar!
Dua monster itu saling bertarung di tengah-tengah es dan salju. Meowth hanya sedikit unggul, dan butuh waktu bagi Meowth untuk mengalahkan lawannya.
Han Sen mengerutkan dahi diam-diam. Monster berjubah es itu hanyalah makhluk primitif, tapi dia memiliki kekuatan yang sama seperti Meowth yang merupakan binatang berdarah sakral dari Tempat Suci Para Dewa Pertama.
Jelas, Tempat Suci Para Dewa Kedua tidaklah sama dengan yang Pertama.
Bagian yang tertutup oleh jubah es si monster tidak bisa ditembus oleh cakar dan taring Meowth. Meowth hanya bisa menyerang tempat yang tertutup oleh bulu putih, membuat monster berjubah es bersimbah darah dan kesakitan. Meowth sendiri juga mendapat beberapa goresan yang tidak serius.