Tombak itu berasal dari ksatria kumbang dan dapat dibandingkan dengan senjata jiwa binatang berdarah sakral manapun, namun tombak ini tetap tidak dapat menembus bulu bayi singa. Bagaimana mungkin?
Bahkan jika singa emas itu adalah seekor makhluk yang kuat, bayi ini baru saja dilahirkan dan sudah memiliki fisik yang begitu kuat.
Han Sen tidak dapat melukai bayi singa tetapi berhasil mengganggunya. Distimulasi dengan rasa kesakitan, bayi singa membuka matanya. Walaupun matanya belum terbuka seluruhnya, wajah ganas terpancarkan dari pupil mata emasnya.
Berhasil bangkit, bayi singa itu mengaum dengan lembut, melemparkan dirinya ke Han Sen.
Walaupun belum stabil, wajah bayi singa itu cukup ganas.
Han Sen menggenggam kepalanya dan menusuk mata bayi singa dengan tombak. Han Sen menggunakan kekuatan perputaran kali ini, dan kepala tombak menikam mata bayi singa seperti bor elektrik.
"Ngaum!" Bayi singa berteriak kesakitan dan berguling.