Di hadapan singa emas, Han Sen tidak ada bedanya dengan semut. Bahkan raja cacing batu emas dalam wujud terbesarnya hanyalah binatang mungil bagi singa itu.
Dengan terkejut, Han Sen bersiap mundur. Saat dia berputar arah, dia merasa merinding dan hampir menjerit.
Dari arah dia datang, ribuan makhluk raksasa yang seperti makhluk yang dimakan singa itu berlari ke arah mereka. Langkah mereka hampir bagaikan gemuruh, membuat seluruh lembah bergetar. Perhatian Han Sen terganggu oleh singa emas yang menelan monster yang dia ikuti, dan tidak menyadari gerombolan itu sampai di sini.
Gerombolan itu hanya berada dua atau tiga mil dari Han Sen. Dengan kecepatan mereka, mereka akan sampai sebentar lagi. Han Sen menoleh ke sekeliling dan menemukan bahwa dia dikelilingi oleh tebing curam, dan satu-satunya jalan keluar dihalangi oleh singa emas raksasa.