...
Qin Zhi'ai tidak tahu berapa lama ia tidur dalam gelap. Ia hanya tahu bahwa, ketika ia sadar kembali, ia seperti akan mati kehausan, dengan tenggorokannya terbakar dan mulutnya sangat kering.
Kelopak matanya seberat timah, dan ia tidak bisa membuka matanya sama sekali.
Ia menggerakkan bibirnya, mencoba meminta segelas air, tetapi, sekeras apa pun ia berusaha, tidak ada suara yang keluar.
Dengan linglung, ia merasakan sebuah tangan hangat menyentuh dahinya dan kemudian mendengar suara yang lembut. "Qin Zhi'ai? Qin Zhi'ai?"
Suara itu sepertinya berasal dari tempat yang sangat jauh tetapi dari seseorang yang ia kenal.
Sebelum ia bisa bangun, pria itu pergi, tetapi setelah beberapa saat, suaranya yang rendah terdengar kembali, seolah-olah ia sedang berbicara dengan seseorang di telepon.