Li Jianyue tidak merasa ada yang salah dengan hal itu. Dengan gembiranya, dia terus mengambil makanan dari mangkuk Li Mosen dengan sumpitnya.
Tiba-tiba, Li Mosen meletakkan sepotong babat ke dalam mangkuknya. "Ew! Aku tidak mau makan itu!" protes Li Jianyue.
Li Mosen hendak mencelupkan sayuran mentah ke dalam panci ketika dirinya mendengar suara Li Jinyue. "Itu bukan untukmu." katanya dengan sengaja.
"Kalau begitu jangan taruh di sini! Ini akan meninggalkan bau."
"Ini mangkukku." Li Mosen menatap gadis itu dengan penuh arti. "Mangkukmu ada di sana."
"Ya, hmmm, di antara kita, tidak pernah ada garis yang memisahkan antara milikku dan milikmu. Apa yang menjadi milikmu adalah milikku." Li Jianyue terkikik-kikik seraya mengambil potongan babat itu. Setelah mencelupkannya ke dalam saus, dia mendekatkan babat tersebut ke bibir Li Mosen. "Buka mulutmu." kata gadis itu.