Bianglala itu perlahan-lahan bergerak ke atas, membuat jarak cakrawala yang menjulang terasa tidak terlalu jauh.
Li Mosen memandangi mata Li Jianyue yang berbinar-binar. Pada saat yang bersamaan, remaja lelaki itu kembali merasa ada seseorang yang mengawasinya.
Tanpa sadar dia menoleh untuk menyelidiki dan dengan mudahnya melihat beruang Kumamon besar itu di antara kerumunan orang-orang yang sedang ramai di bawah.
Beruang Kumamon itu sepertinya tidak sedang melihat ke arah mereka. Sambil memegangi keranjang, dia sibuk menjajakan dagangannya.
"Wow, indah sekali!" seru Li Jianyue. "Lihat, Kak Mosen! Kau benar-benar bisa melihatnya!"
Bianglala bergerak semakin tinggi, Li Jianyue dengan penuh semangat memandangi taman lavender di kejauhan. "Menakjubkan! Ada begitu banyak lampu! Ya Tuhan! Lihat!"
Li Mosen duduk tanpa bersuara di samping gadis itu.