Remaja lelaki itu merasa sedikit bingung dengan apa yang terjadi.
Tanpa sadar dia memegangi ponsel di sakunya erat-erat. "Apa yang ingin kau lakukan?"
Matahari siang bersinar sedikit terik. Mata Quan Jingyi sedikit menyipit. Dia memandang remaja lelaki tersebut sambil tersenyum setengah hati, terlihat acuh tak acuh dan tidak peduli saat bertanya, "Kau mau memberikannya padaku atau tidak?"
Remaja lelaki itu memandangi penampilan Quan Jingyi. Dia tidak ingin mengatakan apa-apa, tetapi raut wajah Quan Jingyi tanpa sengaja mengingatkan dirinya akan desas-desus tentang Quan Jingyi. Tubuh remaja lelaki tersebut menegang. Kata-kata penolakan sudah berada di ujung lidahnya, tapi dia menahan diri untuk tidak mengatakannya dengan keras.
Remaja lelaki itu meremas sakunya dengan telapak tangannya dan memalingkan kepalanya lalu akhirnya mengeluarkan ponsel dan mengulurkan tangannya. "Katakan saja padaku apa yang ingin kau lakukan!"