Air mata mengalir di pipi Shen Manting segera setelah dia keluar dari rumah keluarga Shen.
Setiap kata yang diucapkan Shen Luo'an menusuk-nusuk hatinya seperti sebilah mata pisau.
Wanita itu harus mengakui kalau dirinya telah mengabaikan anaknya.
Dia tega meninggalkan bayinya demi melepaskan diri dari cengkeraman Shen Luo'an.
Sementara itu, Shen Luo'an terbukti merawat bayi itu dengan baik.
Anaknya terlihat sehat dan cukup makan. Jika dia mempertahankan bayi tersebut bersamanya, anaknya mungkin tidak akan tumbuh seperti sekarang ini.
Dia harus berjuang untuk dirinya sendiri dan bertahan hidup.
Karena itu, dia harus bekerja keras dan mencari nafkah untuk dirinya sendiri terlebih dahulu.
Tekad Shen Manting menjadi goyah ketika Shen Luo'an memintanya untuk tinggal dan merawat bayi itu.
Tapi dirinya tanpa sadar menolak permintaan pria itu, seolah-olah karena sudah menjadi kebiasaannya.