Yu Lili terkejut melihat Shen Zhilie yang sedang berdiri dengan polosnya di sebelah pengantar makanan. Wanita itu mengambil makanan yang dipesannya dan ingin menutup pintu, tetapi Shen Zhilie menghentikannya dan berdiri di sana seolah-olah hal ini adalah wajar. Pria itu menahan pintunya agar tetap terbuka dengan kuat dan menyeringai, dengan santainya bertanya, "Apa yang kau pesan? Aku belum makan, kenapa kita tidak makan bersama?"
Yu Lili melirik Shen Zhilie dengan marah dan berkata, "Aku tidak memesan terlalu banyak. Aku yakin tidak cukup untuk kita berdua makan!"
"Tidak masalah. Aku lihat kau punya roti di kulkas, aku akan makan itu saja!"
Yu Lili tidak dapat memikirkan sebuah jawaban dan menatap pria itu dengan takjub.
'Apakah ada orang yang tidak tahu malu seperti dia di dunia ini?'
Sang pengantar makanan tertegun. Beberapa saat kemudian, Shen Zhilie mendorong pintunya hingga terbuka dan masuk ke dalam apartemen.
"Ya Tuhan, kenapa kau tidak menyalakan lampu? Di sini gelap sekali." Shen Zhilie menemukan saklar dan menyalakan lampu di ruang keluarga. Pria itu langsung menuju kulkas dan mengeluarkan sebotol Coke. Dia berkata, "Kenapa kau memandangiku seperti itu? Ayo duduk."
Yu Lili berdiri dan menatap Shen Zhilie, masih syok. Wanita itu hampir pingsan dan berseru, "Ini rumahmu atau rumahku?"
"Kita adalah keluarga, kenapa kau berkata tentang ini rumahmu atau rumahku? Kakakku dan calon kakak ipar sedang makan malam dengan keluarga Ou untuk membicarakan tentang pernikahannya. Cepat atau lambat, kau harus memanggilku kakak," kata Shen Zhilie dan meneguk Coke-nya.
Yu Lili tiba-tiba merasakan ketegangan di dalam hatinya. Semua kepahitan dan ketidaknyamanan yang ditahan-tahannya tiba-tiba muncul kembali.
'Orang ini …. Apakah dia mencoba menyakitiku dengan sengaja?'
Yu Lili mencibir pada pria itu. Dia melemparkan makanannya ke atas meja dan berkata, "Apakah kau hanya ingin mengingatkanku bahwa aku adalah seorang perusak rumah tangga dan seorang wanita simpanan? Aku tahu siapa diriku! Bisakah kau keluar sekarang?"
Shen Zhilie berhenti meneguk Coke-nya dan menatap wanita itu.
Yu Lili benar-benar terlihat serius. Mata wanita itu memerah seolah-olah sedang berusaha menahan air mata. Tentu saja, Yu Lili tidak akan membiarkan dirinya sendiri menangis di depan pria itu.
'Wanita ini … menggemaskan.'
Shen Zhilie menaikkan alisnya sedikit dan mengangkat bahunya sambil berkata, "Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya mengatakan yang sebenarnya padamu. Sejujurnya aku berpikir bahwa kau tidak peduli. Kau tinggal di rumah seorang pria, tujuan melakukan hal itu adalah untuk uang atau seks. Aku tahu bahwa kau tidak peduli dengan seks, jadi kau tentunya tidak berada di sini untuk berhubungan seks. Jadi, itu pastilah untuk uang, bukan?"
Kata-kata Shen Zhilie terlalu blak-blakan. Wajah Yu Lili menjadi panas seketika, dan wanita itu berteriak sekencang-kencangnya, "Keluar!"
Shen Zhilie mendengus. Pria itu mengerjapkan matanya dan menatap ke arah belakang tubuh Yu Lili dengan terkejut. "Hei, kenapa kau kembali secepat ini?" tanya Shen Zhilie.
Yu Lili terkejut dan tubuhnya berbalik dengan cepat untuk berteriak kembali, tapi, tidak ada seorang pun di sana. Ketika wanita itu membalikkan badannya kembali, Shen Zhilie sudah mengeluarkan sebuah pemantik api. Dia langsung menjentikkan benda tersebut, dan sebuah lidah api biru melompat keluar ke arah wanita itu.
Yu Lili hanya meliriknya, tapi dirinya mau tidak mau tertarik pada lidah api biru itu.
'Indah sekali!'
"Bukankah ini indah?" Shen Zhilie bertanya dengan suaranya yang menggoda. Bibirnya bergerak-gerak membentuk sebuah seringai di wajahnya, kemudian dengan cepat memutar-mutar pemantik di tangannya itu.
Yu Lili memperhatikan gerakan Shen Zhilie. Wanita itu dengan cepat memutuskan untuk melompat mundur dari lidah api tersebut. Dia menatap pria itu. Shen Zhilie belum menghipnotis Yu Lili kali ini. Wanita itu meraung, "Itu tidak indah, sekarang keluar!"
Shen Zhilie merasakan perlawanan. Pria itu menatap Yu Lili dan berkata sambil tersenyum, "Ya Tuhan, kesadaran spiritualmu cukup kuat. Jika kau adalah sebuah karakter dalam novel seni bela diri, kau pastilah sang gadis naga kecil."
'Pria ini sedang memujiku, atau meremehkanku?'
"Makanlah," Shen Zhilie meletakkan pemantik api itu dan berkata, "Aku hanya mencoba untuk mengujimu, tidak lebih. Lagi pula, kau adalah pasienku. Adalah tanggung jawabku untuk menyembuhkan dirimu."