Shen Manting sudah membicarakan dengan Qiao Ziqing tentang pernikahan yang akan berlangsung tahun ini.
"Ide bagus!" kata Qiao Ziqing. Wanita tua itu tersenyum dan mengangguk pada Shen Manting. "Masih ada tiga atau empat bulan sebelum Festival Musim Semi, jadi kita masih diizinkan untuk mulai mempersiapkan pernikahannya. Jika semuanya berjalan seperti ini, akankah aku memiliki cucu untuk digendong tahun depan?"
Shen Manting menunduk dengan malu-malu dan melirik ke arah Ou Ming secara diam-diam.
Qiao Ziqing tertawa. Dia senang menggoda Shen Manting. "Kau benar-benar gadis yang pemalu. Kenapa kau merasa begitu malu saat hendak menikah? Kita akan membuat keputusan hari ini, dan besok aku akan menghubungi seseorang tentang tanggal yang baik untuk pernikahannya."
"Kenapa kau begitu terburu-buru untuk menikah?" Ou Ming meletakkan mangkuknya. "Aku sedang merencanakan sebuah proyek investasi luar negeri. Aku sangat sibuk akhir-akhir ini sehingga aku khawatir tidak punya cukup waktu untuk merencanakan sebuah pernikahan."
"Tak usah dipikirkan," kata Shen Manting sambil tersenyum cerah. "Aku tahu kau sibuk. Serahkan saja urusan pernikahan ini kepadaku. Adikku sedang senggang, jadi aku memintanya untuk datang dan membantuku."
"Adikmu?"
"Ya, Shen Zhilie, kau sudah pernah bertemu dengannya."
Shen Zhilie adalah adik dari Shen Luo'an. Seperti kakaknya, Shen Zhilie juga seorang dokter, tetapi dia memiliki spesialisasi dalam bidang psikologi.
"Oh." Ou Ming menjawab dan meletakkan sumpitnya. Pria itu memandang ibunya dan wajah ceria Shen Manting dengan perasaan jengkel yang tak terucapkan kemudian berkata, "Manting, aku tidak berencana menikah cepat-cepat karena karierku masih terus menanjak. Kumohon, tunggu sebentar lagi."
"Ou Ming, aku tidak bisa menunggu lagi. Aku sudah menunggu untuk menikahimu selama empat tahun. Sungguh egois bagimu untuk membuatku menunggu lebih lama lagi. Apakah kau menginginkan aku mati tahun depan?" Shen Manting mengerutkan bibirnya dan terlihat seperti akan menangis.
Ketika Qiao Ziqing melihat ini, dia merasa marah dengan sikap Ou Ming dan berkata, "Kau telah menyia-nyiakan tahun-tahun terbaik dalam hidup Manting. Aku sangat marah padamu! Lihatlah dirimu sendiri. Kau berusia 31 tahun, dan kau masih belum menikah. Sementara itu, Li Sicheng sudah memiliki anak kembar yang berlarian ke sana kemari. Terakhir kali si kembar datang kemari, mereka memanggilku 'nenek'. Kau seharusnya malu pada dirimu sendiri karena lebih mementingkan kariermu yang sedang menanjak daripada memiliki sebuah keluarga. Kau telah mengecewakanku!"
"Bu …" Ou Ming merasakan sakit kepala yang melanda.
Qiao Ziqing memotong perkataan putranya, "Lagi pula, kau tidak perlu khawatir tentang perencanaan pernikahannya. Manting dan aku akan mengawasi semua itu sehingga kau bisa fokus pada kariermu. Aku setuju dengan Manting bahwa pernikahannya harus dilaksanakan tahun ini!"
Shen Manting menggandeng lengan Qiao Ziqing dan berkata, "Bibi …."
Qiao Ziqing menepuk lengan Shen Manting dan berkata, "Manting, keluarga Shen selalu bersikap sangat baik kepadaku, jadi percayalah padaku ketika aku mengatakan bahwa aku tidak akan membiarkan Ou Ming mengecewakanmu."
Shen Manting merasa sangat gembira mendengar Qiao Ziqing mengatakan hal ini. Dia menarik napas dan mengangguk dengan puas.
Ou Ming merasa syok sehingga tak bersuara. Dia berdiri, mengambil kotak rokoknya, dan hampir melangkah keluar dari ruangan ketika ayahnya berjalan masuk. Ou Huojin masuk dengan wajah yang terlihat letih. Perjalanannya telah membuat pria tua itu kelelahan.
Ketika Qiao Ziqing melihat Ou Huojin, dirinya terkejut dan berkata, "Kau sudah kembali? Kupikir kau akan pulang ke rumah besok!"
Ou Huojin terlihat hebat untuk pria seusianya. Dia berusia lebih dari lima puluh tahun, tetapi terlihat seperti berusia tiga puluhan akhir.
Mendengar kata-kata Qiao Ziqing, Ou Huojin melembutkan raut wajahnya, menghampiri, dan berkata, "Ketika aku mendengar bahwa Manting datang, aku menyelesaikan pekerjaanku lebih cepat. Kau sepertinya terlihat sedang berada dalam suasana hati yang baik, apa yang sedang kalian semua bicarakan?"
"Kami baru saja membicarakan mengenai pernikahan kami." Shen Manting adalah orang pertama yang menjawab. Wanita itu tersenyum seperti sekuntum bunga.
Ou Huojin mendengarkan Shen Manting yang sedang menjelaskan apa yang telah mereka diskusikan kemudian menatap Ou Ming dengan sejumlah keterkejutan. "Anakku, kau akhirnya menyadari bahwa kau terlalu tua untuk menunda-nunda pernikahanmu lagi!"
Ou Ming mengencangkan cengkeramannya pada kotak rokok di tangannya. Pria itu merasa semakin gelisah ketika mendengar kata-kata ayahnya. Dia perlu waktu untuk berpikir dan mendapatkan kembali ketenangan dirinya. Ou Ming tidak menyembunyikan suasana hatinya yang buruk ketika dirinya berkata, "Aku akan keluar untuk merokok."