Li Mosen mengenakan jas putih yang menawan dan sedang memegang sebuah kotak hadiah yang lebih besar dari tubuhnya. Itu terlihat lucu. Su Qianci melihat bocah laki-laki itu seperti ini, terkekeh-kekeh dan menyambutnya dengan tangan terbuka. Wajah Li Mosen memerah seketika dan berseru, "Bu, selamat ulang tahun."
Su Qianci menyentuh kepala kecilnya. "Terima kasih, Mosen."
"Ini adalah hadiah yang diberikan Ayah kepada Ibu."
Su Qianci tertawa kecil dan membuka kotak hadiah itu, dan sebuah gaun putih berada di dalamnya. Hal pertama yang dilihatnya adalah berlian-berlian yang berkilauan, serta detail-detail buatan tangan yang indah dan rapi. Gaun putih yang indah ini membuat dirinya menahan napas. Saat mengangkat gaun itu, Su Qianci menemukan bahwa itu adalah sebuah gaun putih halus dan indah yang sangat luar biasa mengagumkan.
Menakjubkan!
Ini adalah โฆ sebuah gaun pengantin! Wajah kecil Li Mosen tampak terpana, tetapi dengan segera, dia melarikan diri dengan wajah memerah. Dalam kegelapan di sekitarnya, kupu-kupu berwarna-warni masih beterbangan, dan cahaya perak samar-samar tersisa. Sementara itu, bulan yang terang memancarkan sinarnya, menutupi langit dan bintang-bintang, tetapi kegelapan di sekitarnya terus berlanjut.
Su Qianci mengetahui bahwa terdapat banyak orang di sekitarnya. Menilai dari suara sorak-sorainya, setidaknya ada puluhan orang. Namun, di bawah cahaya seperti itu, dia tidak melihat siapa pun kecuali Li Sicheng dan anak-anak kecil yang berlari keluar untuk memberikan barang-barang miliknya.
Li Jianqian adalah yang terakhir muncul. Berbeda dengan dua anak kecil lainnya yang telah berlari-lari, bocah itu mempertahankan postur tubuhnya yang tegap, memegang setangkai mawar merah di tangannya, dan dengan perlahan-lahan berjalan menghampiri. Tidak ada ekspresi di wajah kecil itu. Rambut hitamnya disisir menjadi sebuah bentuk yang tampan. Setelan putih kecilnya membuat Li Jianqian tampak formal dan menggemaskan.
Bocah kecil itu berjalan menghampiri Su Qianci dan membungkuk padanya seperti seorang pria terhormat. Dia menyerahkan mawar itu dan berkata, "Ibuku tersayang, kumohon terimalah ucapan paling tulus dariku. Aku ucapkan selamat ulang tahun."
Su Qianci tidak bisa menahan tawanya, mengambil mawar itu dan mengulurkan tangan ke arah kepala kecilnya.
Wajah kecil Li Jianqian merona merah. Sambil melepaskan tangan ibunya, dia berkata, "Jangan sentuh rambutku, rambutku akan berantakan." Lalu dia mengeluarkan sebuah kotak beledu putih dari sakunya dan berkata, "Aku juga mendoakan agar ibuku dan ayahku menjadi tua bersama-sama."
Su Qianci melihat kotak cincin ini dan tercengang. Li Jianqian melihat bahwa ibunya belum mengambil kotak itu dan menatap ayahnya.
Li Sicheng melengkungkan bibirnya, mengambil kotak cincin tersebut, dan mendorong putranya dengan lembut, "Pergilah bermain dengan adikmu."
Li Jianqian tidak terlalu menyukai perintah itu tetapi tidak mengatakan apa-apa. Dia membalikkan badan dan kembali ke tempatnya.
Saat memandangi punggung putranya, Su Qianci menyadari apa yang telah terjadi setelah waktu yang lama, dan dia memandang Li Sicheng.
Li Sicheng tersenyum dan membuka kotak di tangannya. Sebentuk cincin untuk pria terlihat sederhana dan kuat, menggambarkan sebuah pola berbentuk seekor rusa. Cincin yang lainnya adalah sebuah cincin berlian dengan sebuah batu seukuran telur merpati, yang didesain sebagai kepala rusanya, yang mana terlihat ceria namun lembut. "Sudahkah aku memberitahumu bahwa kamu terkadang seperti seekor rusa?"
Di mata Li Sicheng, sepertinya terdapat sebuah danau di malam hari, di mana airnya memantulkan galaksi dan cahaya bintang, begitu indah sehingga Su Qianci tidak bisa mengalihkan pandangannya.
Dengan mata yang tertuju pada istrinya, terdengar suara Li Sicheng yang seperti selo, "Apakah kamu menyukainya?"