Merasa malu saat mendengar pembicaraan orang-orang di dekatnya, Su Qianci menundukkan kepalanya lebih rendah, berharap dia punya tempat untuk bersembunyi. Sambil mendorong Li Sicheng menjauh, dia berbisik, "Lepaskan aku."
Li Sicheng menunduk dan melihat telinga merah mudanya …. Sungguh menggemaskan! Li Sicheng menutupi telinga Su Qianci dengan tangannya dan berkata pada Song Yifan, "Saya sudah mendengar banyak tentang Anda. Namun, sudah waktunya bagi kami untuk pergi."
Melihat ketidaksenangan yang jelas di wajah Li Sicheng, Song Yifan tersenyum hangat, dia mengangguk dan menyerahkan sebuah kartu nama kepada Su Qianci, "Ini kartu nama saya, Nona Su. Tetaplah berkomunikasi ya."
"Kartu nama Song Yifan! Surgaku!"
"Dia sangat beruntung. Kenapa mereka tidak memilihku?"
Tetap berkomunikasi? Su Qianci sangat gembira. Idolanya memberinya kartu namanya dan memintanya untuk tetap berkomunikasi. Sejak dia hidup kembali, ini adalah saat paling bahagia bagi Su Qianci.
Sambil mendorong tangan Li Sicheng dengan bersemangat, Su Qianci segera meraih kartu kecil itu. Desainnya sederhana, hanya terdapat sebuah nama, nomor telepon, dan alamat surel. Tanpa gelar, sangat Song Yifan. Su Qianci teringat sebuah ungkapan: Bersikap rendah hati adalah cara terbaik untuk pamer.
"Bisakah kita pulang sekarang?" Mendengar suara muram Li Sicheng, Su Qianci tiba-tiba tersadar, mengangguk, dan berkata pada Song Yifan, "Kurasa aku akan pergi sekarang."
"Ini kekasihmu?" Song Yifan bertanya.
Su Qianci berkedip. Kekasih? Kata itu sangat tidak relevan baginya. Dia belum pernah memiliki seorang kekasih. Menggelengkan kepalanya, Su Qianci tersenyum dan tiba-tiba merasa merinding. Saat menoleh ke belakang, dia melihat mata Li Sicheng yang dalam. Su Qianci segera berkata, "Pulang, sekarang." Mereka turun dari panggung dan berjalan keluar dari restoran di bawah pengawasan semua orang, Su Qianci tidak bisa menahan perasaan gembiranya saat memegang kartu nama itu di tangannya.
Tidak hanya telah berhasil melumpuhkan Tang Mengqing, tetapi dia juga bertemu Song Yifan hari ini dan mendapatkan kartu namanya. Su Qianci merasa dirinya sangat beruntung. Sambil menatap kartu itu, dia mengikuti Li Sicheng dari dekat. Namun, Li Sicheng tiba-tiba berhenti berjalan. Karena tidak memperhatikan, Su Qianci menabrak punggung Li Sicheng yang berotot dan membuat hidungnya sakit. Sambil memegang hidungnya dengan satu tangan dengan kesakitan, Su Qianci menatap Li Sicheng dengan air mata di matanya. "Sakit …."
Li Sicheng menoleh ke belakang dan melihat kartu nama di tangan Su Qianci. Lalu dia cepat-cepat memalingkan muka dan bertanya, "Apanya yang harus dilihat?"
Su Qianci berkedip dan tersenyum. "Semuanya." Melihat kartu nama idolanya saja seperti melihat Song Yifan sendiri.
Li Sicheng mengambil kartu nama itu dari tangannya. "Coba kulihat."
Su Qianci terkejut, mencoba untuk mengambilnya kembali. Namun, entah sengaja atau tidak, Li Sicheng melepaskan kartu nama itu dan langsung terjatuh dari tangannya. Tidak ada angin di Kotaraja pada saat itu, jadi kartu nama itu langsung jatuh ke dalam sebuah celah di penutup lubang selokan.
"Tidak!"