Chereads / Penguasa yang Agung / Chapter 80 - Spirit Stage sebagai Lawan Berlatih

Chapter 80 - Spirit Stage sebagai Lawan Berlatih

Setelah Mu Chen mengalahkan Chen Fan dan Huo Yun, lawannya tiba-tiba berubah menjadi Guru Mo. Perubahan ini akhirnya membuat Mu Chen menderita.

Meskipun Guru Mo sudah menekan kekuatannya hingga ke tahap Spiritual Rotation Stage, tetap saja bukan pada level Initial Phase melainkan Spiritual Rotation Stage Middle Phase. Berdasarkan apa yang Guru Mo katakan, Mu Chen membutuhkan tekanan yang kuat jika ingin menempa dirinya. Jika mereka berada pada level yang sama, hasilnya tidak akan bagus. Awalnya, Mu Chen tidak keberatan akan kata-kata itu. Namun, ia merasa ditipu oleh Guru Mo sesaat setelah mereka mulai bertanding. Meskipun Guru Mo menekan kekuatannya sampai ke tahap Spiritual Rotation Stage Middle Phase, penglihatannya yang teliti, pengalaman, dan keterampilan dari tubuhnya yang sudah terlatih dan berbagai macam teknik menyerang dan bertahannya berada pada level Spirit Stage. Ia bisa saja menekan Spiritual Energy-nya namun ia tidak bisa menekan hal-hal tersebut…

Karena itu, pada dasarnya Mu Chen bertarung dengan lawan yang memiliki kekuatan seukuran Spiritual Rotation Stage dan pengalaman seukuran Spirit Stage.

Hasil dari pertandingannya sudah jelas. Mu Chen dibantai habis-habisan.

Dalam hari pertama pertandingan, Mu Chen harus melawan Guru Mo sebanyak 13 kali. Ia bahkan tidak mampu memberikan luka berarti dan kalah telak setiap kali bertanding. Di samping Tang Qian'Er dan yang lain merasakan bahwa adegan tersebut sangat menyakitkan dan memillih untuk mengalihkan pandangan mereka.

Keadaan di hari kedua bertanding sedikit lebih baik. Namun, Mu Chen masih tetap berada di posisi yang tidak menguntungkan. Jika sedikit saja ia lengah, Guru Mo akan dengan cepat mengambil kesempatan itu dan mengalahkannya dalam sekali serang.

Meskipun kondisi Mu Chen cukup menyedihkan, ia tidak bisa disamakan dengan anak lelaki pada umumnya. Di Spiritual Road, ia telah mengalami banyak pertempuran berdarah dan memiliki sebuah bakat khusus. Ia bisa dengan cepat memahami alasan kegagalannya dan memperbaiki kesalahannya sedikit demi sedikit…

Oleh karena itu, setelah dibantai habis-habisan oleh Guru Mo dalam dua hari, ia akhirnya bisa menyamakan kecepatannya. Meskipun ia masih saja berada diposisi yang tidak menguntungkan, paling tidak, ia bisa menyerang. Serangannya juga tidak begitu efektif, tapi masih bisa dikatakan sebuah kemajuan yang bagus.

Didalam gunung, dibawah air terjun.

Spiritual Energy yang padat menguar dan menyebabkan kerikil tanah dibawahnya pecah menjadi debu. Sosok anak lelaki kurus itu melayang seperti angin dan kabur seperti bayangan, ia muncul seketika dihadapan sebuah sosok lain namun lebih ramping. Tangannya mengepal kuat dan Spiritual Energy mengalir keluar, membawa angin tajam ke arah belakang kepala sosok ramping itu.

Bang!

Tapi sebelum tinjunya berhasil menghancurkan targetnya, sosok ramping yang seperti memiliki mata dibalik kepalanya itu tidak menunjukkan tanda-tanda membalikkan tubuhnya. Sebuah tinju melewati telinganya dan membombardir bagian belakangnya. Tinju - tinju ganas pun mendarat di tempat tujuannya.

Gemuruh angin kencang keluar dan sosok ramping itu sedikit gemetar. Kepalan tangannya berubah menjadi telapak tangan dan Spiritual Energy yang padat keluar dari tengahnya.

Dong!

Sosok kurus itu tiba-tiba terkena pukulan kuat dan tubuhnya terpental ke belakang. Lalu, sosok itu berputar di atas udara dan mendarat di tanah, sedikit terhuyung.

"Dia kalah lagi."

Tidak terlalu jauh dari sana, Chen Fan dan yang lainnya melihat adegan ini dan meringis. Selama satu minggu, mereka sudah melihat hal ini berkali-kali. Namun, Mu Chen sudah lebih baik daripada minggu sebelumnya. Saat itu, Mu Chen pasti sudah kalah telak ketika Guru Mo menyerang. Tapi sekarang, ia sudah berhasil memulai serangan, meskipun serangannya dengan mudah dihadang oleh Guru Mo.

"Mu Chen sudah cukup luar biasa seperti ini. Jika kita berada diposisinya, kita mungkin tidak akan berani menyerang Guru Mo." Tang Qian'Er mengernyit dan mengatakannya saat melihat Chen Fan dan yang lainnya sedang menyeringai.

"Benar bahwa kita tidak akan berani melawan Guru Mo. Tapi itu karena kita tidak sebodoh itu." Chen Fan tertawa. Kecuali jika ia bodoh, mengapa pula ia mau melawan Spirit Stage? Meskipun jagoan Spirit Stage sudah menekan Spiritual Energy-nya sampai pada tahap Spiritual Rotation Stage, bukankah itu sama saja?

Tang Qian'Er menatapnya masam.

"Hari ini hari terakhir berlatih. Kita akan bertanding untuk mendapatkan tiket masuknya besok.." sedikit penyesalan terdengar dalam nada bicara Mo Ling: "Sepertinya Kakak Mu tidak akan bisa memenuhi targetnya."

"Baguslah. Anak itu sangat tinggi hati dan sombong. Meskipun aku mengagumi penampilannya selama masa latihan, tetap saja bagaimana mungkin ia bisa mengalahkan Guru Mo?" jawab Huo Yun menepuk bahu Mo Ling.

Mo Ling menggaruk kepalanya. Benar, level Guru Mo bagaikan bumi dan langit dengan mereka. Dengan kekuatan mereka saat ini, pada dasarnya sudah tidak mungkin untuk mengalahkan Guru Mo. Bahkan mustahil melampaui kekuatannya!

"Anak itu masih tidak menyerah."

Chen Fan tiba-tiba berkata. Ia menyaksikan Mu Chen yang terkalahkan oleh Guru Mo, kembali berdiri. Dari tatapan Mu Chen, dapat dilihat bahwa semangat bertandingnya tidak pernah mati.

"Anak itu.." Chen Fan menggigit bibirnya dan tersenyum kecut sambil menggaruk kepalanya: "Ia cukup gila. Tapi, ia memang jauh lebih kuat daripada kita. Paling tidak aku tidak akan bisa bertahan saat aku dibantai."

Tang Qian'Er menggenggam tangannya kuat. Meskipun matanya dipenuhi kekhawatiran, ia mengenal Mu Chen dengan baik. Anak itu tidak akan menyerah dengan mudah.

"Ayo lakukan ini sekali lagi. Kau harus bertanding untuk mendapatkan tiketnya besok, jadi kau harus beristirahat dengan baik malam ini." Melihat Mu Chen yang menatapnya, Guru Mo menganggukkan kepalanya dan berbicara singkat.

Mu Chen tidak mengatakan apapun. Ia hanya bernafas dalam dan tatapannya menajam. Spiritual Energy hitam keluar dari kakinya dan tubuhnya berubah menjadi garis hitam saat ia menuju ke arah Guru Mo.

Guru Mo tidak bergerak sama sekali, hanya dengan hentakkan kakinya, beberapa kerikil di tanah melayang di udara saat ia menggerakkan lengannya. Spiritual energy membungkus kerikit tersebut, hingga naik dan memenuhi langit, membombardir Mu Chen seperti tembakan anak panah.

Swoosh!

Kecepatan Mu Chen tiba-tiba meningkat dan sebuah bayangan muncul dibelakangnya. Tubuhnya menghindari langit-langit yang dipenuhi dengan kerikil dengan cepat.

Boom!

Tubuh Guru Mo juga bergerak semakin cepat saat ini. Ia bertabrakan dengan Mu Chen. Spiritual Energy nya mengelilingi tubuh, tinju, siku, dan kakinya. Setiap bagiannya berubah menjadi senjata yang mematikan dan mengerikan. Gur Mo menyerang titik-titik vital di tubuh Mu Chen.

Swish!

Mu Chen mendorong Shadowspirit Step hingga ujung batas hingga bayangan kabur mengelilingi Guru Mo. Ia menghindari setiap serangan yang diberikan dengan kekuatan penuh.

"Masih tidak cukup cepat!"

Mu Chen dapat merasakan serangan Guru Mo nyaris mengenainya. Hembusan angin kuat yang disebabkan oleh serangan itu menyengat kulitnya. Terlebih lagi, sudah jelas bahwa serangannya kali ini akan semakin cepat. Cepat atau lambat, ia akan dihujani oleh serangan itu.

Ia harus meningkatkan kecepatannya!

Mu Chen menggertakkan giginya. Saat ini, ia memusatkan konsentrasinya dan mendorong Spiritual Energy-nya ke batas maksimal. Spiritual Energy-nya di dalam titik pusatnya meraung dan mengeluarkan gelombang energy yang padat.

Masih kurang cepat!

Serangannya masih tidak cukup kuat!

Raungan pantang menyerah bergema dalam hati Mu Chen. Pandangannya seperti terpisah dari dunia. Ia tidak membuat suara aneh apapun dan hanya melihat serangan tajam Guru Mo di hadapannya.

Kerahkan seluruh kekuatanku!

Nggguungg!

Saat raungan ini bergema di dalam hati Mu Chen, sebuah suara mendengung terdengar dari dalam aurasea Mu Chen. Ia bisa melihat Spiritual Energy nya berkumpul menjadi satu dan membentuk menara cahaya samar di atas Spiritual Wheel di aurasea-nya.

Buzzzz!

Saat menara cahaya yang samar-samar terlihat, muncul cahaya-cahaya seolah terpanggil dan menyala di kedalaman tubuh Mu Chen.

Boom!

Spiritual Energy dalam tubuh Mu Chen meningkat tajam dan membanjir keluar. Sebuah perasaan yang tidak bisa digambarkan bergemuruh di setiap bagian tubuh dan tulangnya.

Swish!

Saat itu juga, kecepatan Mu Chen tiba-tiba meningkat, ia bahkan berubah menjadi beberapa bayangan dan mengelilingi Guru Mo. Setelah itu, Guru Mo sedikit terkejut melihat semua serangannya dihindari oleh Mu Chen.

"Bagaimana bisa kecepatannya meningkat sebanyak ini?" ucap Guru Mo dalam hati, keterkejutan muncul di benaknya.

"Kecepatan Mu Chen meningkat! Bagaimana bisa!?"

Chen Fan dan yang lainnya—yang sedang menyaksikan adegan ini—juga berseru. Mereka tidak bisa menebak tubuh Mu Chen yang asli berada dimana.

Guru Mo menghentikan serangannya. Ia menatap bayangan yang mengelilingi tubuhnya.. Ia mengerutkan dahinya sesaat, sedangkan Mu Chen yang tadinya sudah berada dalam kunciannya, tiba-tiba bisa melarikan diri.

"Ini saatnya untukku menyerang!"

Sebuah jeritan tiba-tiba menggema di langit. Guru Mo menyipitkan matanya dan tiba-tiba berbalik. Ia melihat Mu Chen meluruskan kedua jari-jarinya dan cahaya keemasan berkedip di ujung jarinya. Cahaya ini sebenarnya keluar dari dalam tulangnya dan membuat jarinya seperti terbuat dari emas.

Swish!

Jari-jari emasnya seperti tombak agung yang memecah langit. Dengan kekuatan yang sangat dahsyat, bersama dengan Spiritual Energy yang sangat padat, ia menusuk dada Guru Mo secepat kilat.

Tidak ada keraguan dalam serangannya. Tajam dan ganas!

"Cepat sekali!"

Guru Mo juga terkejut. Cahaya keemasan itu hampir membutakan matanya. Sebelum ia bisa bereaksi, jari-jari emas itu sudah siap menusuknya.

Boom!

Spiritual Energy yang kuat dan sangat dahsyat keluar dari tubuh Guru Mo. Saat itu juga, tanah dibawahnya menjadi retak dan bongkahan batu didekatnya bahkan hancur.

Jari Mu Chen juga mendarat di tubuh Guru Mo saat itu. Namun, sebelum bisa menusuk lebih dalam, serangannya dihadang oleh kekuatan Spiritual Energy yang luar biasa. Tubuhnya terpental sekitar puluhan meter sebelum akhirnya berhenti.

Tang Qian'Er dan yang lainnya tercengang melihat adegan ini. Lalu, Tang Qian'Er tidak bisa menahan teriakannya: "Guru Mo, anda curang!"

Beberapa saat sebelumnya, Spiritual Energy yang keluar dari tubuh Guru Mo sudah melampaui batas Spiritual Rotation Stage.

Mendengar teriakan Tang Qian'Er, Guru Mo merasa sedikit malu. Benar bahwa ia mengeluarkan Spirit Stage Spiritual Energy-nya. Tapi, itu tidak disengaja, semuanya murni karena tubuhnya merasakan adanya bahaya.

Mu Chen merangkak lemah diatas tanah dan menatap tubuhnya yang berlumur lumpur. Namun, ia tidak menunjukkan tanda putus asa sama sekali. Sebaliknya, ia memandang Guru Mo dengan penuh kegembiraan.

"Bocah ini.."

Guru Mu menggelengkan kepalanya ketika menatap ekspresi senang Mu Chen. Ia langsung terkekeh dan mengangkat ibu jarinya ke arah Mu Chen: "Luar biasa."

"Aku menang!" Mu Chen terduduk di atas tanah dan merasa kelelahan, tapi ia tidak bisa menahan tawa kencangnya.

"Sial… Tidak mungkin, kan?"

Chen Fan, Huo Yun dan Mo Ling menatap ke arah Mu Chen—yang tertawa-tawa seperti orang gila—dengan pandangan seperti orang bodoh. Apakah bajingan gila ini masih manusia?