Isabel berdiri di ruang tamu, dan dia masih memiliki rambut panjang berwarna emas serta mata berwarna biru yang sangat Leylin kenali. Namun, wajahnya yang cantik terlihat tegas dan dingin, selain itu tatapan matanya yang tajam mengandung sebuah aura yang berbahaya.
Isabel mengenakan baju pelindung kulit yang ketat dan membawa sebuah sarung pedang berwarna hitam untuk menyimpan sebuah pedang panjang di pinggangnya. Kakinya yang ramping terlihat indah. Leylin merasakan sebuah hawa dingin dan keputusasaan dalam aura sepupunya tersebut, serta api balas dendam yang tersembunyi jauh di dalam hatinya. Selain itu juga ada iblis di hati gadis tersebut.
"Lama tidak bertemu, sepupu Leylin! Aku senang kamu masih baik-baik saja!" Isabel berkata dengan suara serak. Tatapan matanya yang sedingin es itu tampak meleleh sedikit saat melihat Leylin, dan berubah menjadi lebih ramah.