Para penduduk kota kecil itu ternyata telah bersiap untuk bergabung dengan pasukan pengumpul barang rongsokan. Ini mungkin juga menjadi alasan mengapa mereka memutuskan untuk tinggal di sini, atau tujuan mereka berada di sini.
Pada saat yang sama, para penduduk tersebut terlihat sangat tidak bersahabat terhadap orang asing yang tinggal di penginapan itu. Dari waktu ke waktu mereka terus melemparkan tatapan yang tajam dan menakutkan kepada para tamu penginapan tersebut, terlihat jelas bahwa mereka memperlakukan para tamu itu sebagai mangsa.
Dibandingkan dengan para penduduk yang jumlahnya sangat banyak itu, para petualang dan tentara bayaran tersebut kalah jumlah dan tersebar di dalam kelompok mereka masing-masing. Mereka kemudian berkumpul bersama, dan hanya bisa berpegangan erat pada parang dan pedang yang mereka bawa.