Beberapa dari mereka baru saja masuk, ketika mendadak mereka melihat sosok Lu Chongshan yang dengan goyah menuruni tangga dengan bantuan para pelayan.
Ketika Lu Chongshan melihat gadis yang dengan intim dipegang oleh istrinya, dia mendadak begitu penuh emosi hingga mulai gemetar.
"Ayah, mengapa kamu turun dari ranjang?" Lu Jingli bergegas mendekatinya untuk memeganginya.
Lu Chongshan memasang raut wajah galak sambil melambaikan tangannya. "Tidak selemah itu."
Lu Jingli terpana. "Belum! Kemarin, kamu masih berbaring di atas ranjang dan tidak bisa bergerak. Kamu bahkan membutuhkan Harta Kecil untuk membujukmu sebelum kamu dengan terpaksa makan dua suap makanan!"
"Anak berandal!"
"Oke, oke,oke, aku salah. Kamu tidak selemah itu. Kamu masih mempunyai tenaga untuk memakiku. Cepatlah duduk, ayah!"
Setelah semua orang duduk di meja makan, tidak ada seorang pun mengatakan apa pun. Mendadak atmosfernya menjadi sedikit canggung.
