Ning Xi menatap pria itu dan dengan lembut membelai wajahnya. Dia membelai jari-jemarinya yang lentik sepanjang hidungnya yang mancung, matanya yang dingin, bibirnya yang tipis ….
Dia ingin mengingat wajah Lu Tingxiao, setiap jengkalnya, setiap sudut-sudutnya, setiap bakal janggut.
"Oke?"
Dia ingin pria itu menemaninya bahkan jika itu hanya sedikit lebih lama.
Meskipun Lu Tingxiao tahu kalau Ning Xi masih belum sadar dari mabuknya, dia tidak bisa menolak permintaan gadis itu. "Oke."
Ning Xi memberinya sebuah senyuman puas dan menutup matanya dengan damai.
Tapi setelah beberapa saat, dia mengintip pria itu dan berbisik, "Aku masih tidak bisa tidur. Dapatkah kamu menciumku?"
"Tidur!" Dengan tatapan yang tajam, Lu Tingxiao menarik selimut itu lebih tinggi, menutupi gadis itu.
"Oh …." Ning Xi merasa kecewa.