Di dalam aula yang sunyi itu, semua orang menatap Mo Cheng yang lehernya dengan mudah dicekik oleh orang berjubah hitam itu. Semua orang tanpa sadar menelan ludah mereka saat itu. Hanya sepuluh menit yang lalu, Mo Cheng menceritakan rencana besarnya untuk menguasai wilayah timur laut Kerajaan Jia Ma. Tetapi sekarang, nyawanya berada di tangan orang lain. Perubahan yang terjadi secepat kilat itu membuat orang – orang tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.
Tetapi, tidak penting mereka percaya atau tidak, semua orang dapat melihat kenyataannya dengan mata mereka sendiri. Penjagal Mo, pemimpin klan Mo yang namanya dikenal di seluruh penjuru wilayah timur laut kerajaan, sekarang hanyalah sebuah mainan di tangan orang lain.