Kota Wushan. Di rumah klan Baruch.
Hogg baru saja menyelesaikan makan siangnya, dan saat ini sedang duduk santai di sebuah sofa selagi membaca sebuah buku.
Kemudian dua bayangan tiba-tiba masuk ke rumah. Ternyata mereka adalah Linley dan Hillman yang terburu-buru kembali dari kota Finley. Saat ini, kedua wajah mereka terpancar dengan kegembiraan dan Linley berteriak dari kejauhan, "Ayah, aku pulang!"
"Tuan Hogg." Hillman juga sangat gembira.
Hogg melihat mereka berdua. Melihat kegirangan yang tak terkendali pada wajah Linley dan Hillman, dia memiliki firasat baik. Dia kemudian berdiri. Sambil melihat ke mereka berdua, dengan nada bergetar dia bertanya, "Bagaimana ujiannya?"
Klan Baruch saat ini sedang dalam krisis. Klan tua ini membutuhkan seorang keturunan yang kuat agar dapat memulihkan kejayaannya!
"Tuan Hogg, institut Ernst! Institut Ernst! Linley diterima di institut Ernst!" Kata Hillman dengan gembira.
Hogg terlihat membatu seketika. Saat ini, Hogg merasa bahwa otaknya tiba-tiba kekurangan oksigen seiring semuanya terlihat gelap untuk sesaat.
"Ernst…tuan? tuan?" Hillman memanggil dua kali.
Hogg perlahan mulai tersadar kemudian berlari terburu-buru menuju Linley dan Hillman. Dengan nada seakan tidak percaya dia berkata, "Ernst, kau bilang institut Ernst?" Saat ini mata Hogg terbelalak.
"Ayah, ini surat penerimaan dari institut Ernst." Linley menyerahkan amplop penerimaan itu kepada ayahnya. Hogg terkejut sesaat kemudian menerima amplop merah itu dan membuka surat itu. Ia membaca isi surat itu dengan hati-hati.
Sebuah nama terlihat jelas dengan warna merah –"Institut Ernst""Linley".
"Haha, hahahahahaha! Sesepuh klan Baruch, ada harapan untuk klan kita!" Hogg tiba-tiba mendangakkan kepalanya dan tertawa terbahak-bahak, tertawa sangat keras hingga seluruh tubuhnya bergetar, sangat keras hingga air mata mulai mengalir. "Ada harapan untuk klan kita!"
Tawa dan air mata itu sangat mengejutkan Linley.
"Ayah…" Kata Linley dengan nada rendah takut mengganggu ayahnya.
Linley tak pernah melihat ayahnya seperti ini dan air mata ayahnya itu membuat Linley bergetar juga.
Pengurus rumah Hiri juga muncul. Dia kebingungan melihat prilaku Hogg. Hiri tak tahu apa yang sedang terjadi.
Hogg mengambil nafas dalam-dalam kemudian melihat Linley, matanya dipenuhi dengan kegembiraan yang teramat sangat. "Bagus, bagus."
"Hillman, paman Hiri!" Hogg melihat mereka berdua. "Malam ini aku akan mengadakan pesta. Cepat, persiapkan segalanya! Malam ini aku bahagia, sangat bahagia. Memiliki anak yang seperti ini, bahkan jika aku mati, aku bisa menghadapi sesepuh klan Baruch dengan bangga."
"Baik tuan Hogg." Jawab Hillman dan Hiri.
"Cit! Cit!" tiba-tiba, Shadowmouse kecil Bebe itu keluar dari baju Linley. Ia lompat ke pundak Linley untuk melihat Hogg, matanya dipenuhi dengan amarah.
Mengetahui perasaan Shadowmouse itu secara batin, Linley tak tahu apakah ia harus tertawa atau menangis.
Ternyata, Shadowmouse itu sedang terlelap di dada Linley, kemudian tawa Hogg membuatnya terbangun. Seekor bayi Shadowmouse menghabiskan waktunya untuk tidur dan sangat tidak suka dibangunkan. Saat ini, tentu saja Shadowmouse itu sangat marah.
"Shadowmouse. Seekor Magical Beast Shadowmouse?" Saat melihat Shadowmouse itu bersama Linley, ekspresi wajah Hogg berubah seketika.
"Ayah." Linley takut ayahnya mulai menyerang, jadi ia bertindak cepat, "Shadowmouse ini dan aku telah melakukan Soulbinding Pact."
Hogg seakan tersambar petir. Ia menatap dengan lama. "Kamu, kamu menundukkan dan menjinakkan Shadomouse itu?"
Terdapat dua cara untuk menjinakkan Magical Beast 1) menundukkannya dengan paksa, 2) melakukan Soul Binding Magic.
Hogg tahu betul bahwa kekuatan fisik Linley sangat lemah. Dan bahkan Shadowmouse itu berada pada tingkat ketiga. Dan sebagai tambahan, tak mungkin bagi Linley untuk menggunakan Soul Binding Magic jadi hal itu tak mungkin terjadi.
"Iya ayah, aku telah menjinakkannya." Kata Linley dengan serius.
Hogg baru menyadari bahwa anaknya telah berubah, benar-benar berubah!
"Tuan Hogg, Linley memang telah menjinakkan Shadowmouse ini. Saya sendiri menyaksikannya. Shadowmouse ini juga alasan mengapa Linley menangkap hewan liar untuk diberikan sebagai pakan ke 'hewan lucu' yang berada di halaman belakang." Jelas Hillman.
"Ia memberi makan 'peliharaan' ini?" Hogg berpikir sesaat kemudian melihat Linley dengan penuh ketidak percayaan. "Magical Beast Shadowmouse. Ini 'hewan lucu' yang kamu beri makan di halaman belakang?"
Linley mengangguk dengan jujur.
Hogg tidak tahu apakah dia harus tertawa atau menangis. 'peliharaan lucu' itu adalah seekor Magical Beast?
Meskipun dia punya banyak pertanyaan bagaimana Linley bisa melakukan Soulbinding Pact dengan Shadowmouse itu, tetapi Hogg tak memikirkannya dengan serius. Saat ini, suasana hati Hogg sangat bagus.
"Yasudah, jangan dibahas lagi. Paman Hiri, Hillman, suruh para penjaga untuk mengatur segalanya. Malam ini, aku akan menjadi tuan rumah di pesta ini." Hogg tertawa terbahak-bahak. Saat ini tawanya sangat lepas dan bebas.
Linley melihat ayahnya. Dari yang pernah diingatnya, ia tak pernah melihat ayahnya begitu bahagia.
....
Malam itu.
Malam itu sangat meriah didalam kediaman klan Baruch. Bahkan pengawal dan keluarganya juga diundang. Terdapat lima meja penuh makanan di halaman utama rumah dan seluruh kediaman dipenuhi dengan tawa dan kegembiraan.
"Nyam, nyam." Si kecil Wharton mengambil ini, kemudian itu, dan memakannya dengan bahagia.
"Tuan muda Linley, selamat atas diterimanya tuan di institut Ernst. Kelak di masa depan, tuan muda Linley tentu saja akan menjadi seorang Mage yang kuat." Seorang penjaga tertawa sambil bersulang pada Linley dengan sopan.
Selagi pesta, Linley adalah bahan pembicaraannya.
Saat mendengar Linley telah diakui oleh institut Ernst, seluruh orang yang hadir menjadi bahagia. Semua orang tentu sudah paham jika diterima di institut Ernst masa depan mereka pasti terjamin. Kelak, Linley tidak akan tinggal di kota Wushan yang kecil ini.
"Kakak, mereka semua bersulang padamu. Aku juga mau." Si kecil Wharton mengangkat jusnya.
Melihat tangan berminyak si kecil Wharton, Linley tak tahu harus tertawa atau menangis. Namun ia tetap mengangkat segelas jusnya dan membenturkannya ke gelas Wharton.
"Ayo, kita bersaudara." Linley meringis selagi mengangkat gelasnya.
…
Larut malam di aula para leluhur keluarga Baruch. Hanya terdapat Linley dan ayahnya.
Pintu ke aula para leluhur itu tertutup dan barisan lilin itu berpijar di seluruh aula, membuat seisi ruangan menjadi agak hangat. Saat ini, Hogg menatap pada prasasti yang berada di tengah aula. Dengan nada rendah dia berkata. "Nak, setelah Dragonblood Warrior kelima lahir, klan kita Baruch mulai melemah, generasi demi generasi, bahkan pusaka klan kita juga hilang. Setiap ayah memikirkan hal ini. Ayah tak bisa menahan rasa malu ayah. Kita seharusnya adalah bangsawan klan Dragonblood Warrior!"
Linley sudah mengerti segalanya namun tak bersuara sedikitpun.
Bahkan ia juga merasa malu.
Sebuah klan yang tua yang berdiri sejak lima ribu tahun yang lalu. Klan Dragonblood Warrior. Linley memiliki rasa kebanggaan dalam hatinya. Namun pusaka leluhur mereka telah hilang.
"Linley." Hogg tiba-tiba menoleh ke Linley dengan serius. "Mulai saat ini, ayah tak akan menganggapmu sebagai anak-anak. Ayah akan menganggapmu sebagai pilar untuk masa depan klan Baruch! Harapan klan kita sekarang bergantung padamu."
"Baik ayah." Linley mengangguk dengan tegas.
"Sebentar. Ayah akan mengambil sesuatu." Hogg tiba-tiba berputar dan memasuki ruangan tersembunyi di sebelah aula para leluhur itu. Sesaat kemudian, dia kembali dengan buku sebuah buku tebal ditangannya. "Linley, ambil ini dan bacalah. Ingatlah semuanya."
"Ini?…"
Linley melihat buku tebal yang diterimanya itu dengan curiga. Tak ada kata apapun di sampul buku itu, namun ketika ia membukanya terdapat empat kata besar di halaman pertama – Buku pelatihan rahasia Dragonblood.