Chereads / Sistem Terkuat / Chapter 19 - Adik-Junior Ini Sedikit Dingin

Chapter 19 - Adik-Junior Ini Sedikit Dingin

Keesokan harinya, di pagi hari ….

Lin Fan selalu percaya pada perkataan ini.

Burung yang bangun pagi mendapatkan cacing.

Di dalam sekte luar di mana persaingan sangat ketat, Lin Fan harus menggunakan seluruh menit dan detik.

Pagi, siang, sore.

Setiap hari, Lin Fan hanya bisa menggunakan waktu ini untuk pergi mengamati para murid sekte luar. Sisa waktunya, para murid sekte luar akan mengurung diri mereka sendiri di dalam rumah mereka untuk berlatih. Bagi Lin Fan, dia merasa rumah-rumah ini terlalu sempit sampai bisa membuat orang sakit dengan mudah karena terlalu sering berada di dalamnya.

Lin Fan berkeliaran di dalam aula makan, kedua matanya yang cerah melihat ke sekelilingnya. Tetapi pada saat ini, mata Lin Fan bersinar saat menemukan sasarannya. Di depannya, ada dua orang sedang bertengkar hebat yang dalam sekejap bisa berujung pada perkelahian.

"Saudara-saudaraku, tenanglah. Jika ada masalah, bicarakan saja. Jangan rusak hubungan persaudaraan kalian," kata Lin Fan yang maju di antara mereka. "Adik-Junior, kau datang tepat pada waktunya. Dengar, terakhir kali dia meminjam sepuluh dariku, katanya dia mau meningkatkan dasar kultivasinya, dan di bulan depan dia akan mengembalikan dengan tambahan sepuluh lagi. Tetapi sekarang dia menolak untuk mengembalikannya, bukankah ini perbuatan tercela?" Orang yang mengatakan ini tidak terlihat kuat. Raut wajahnya marah. Tetapi ketika Lin Fan muncul, dia segera melihat kesempatan untuk melampiaskan amarahnya.

Murid sekte luar yang lain tak bisa menahan diri setelah mendengar hal ini, "Kau sepenuhnya berbohong, aku tidak pernah bilang akan memberimu tambahan sepuluh pil lagi. Adik-Junior, jangan dengarkan dia! Aku hanya bilang aku akan memberinya tambahan pil sebanyak satu butir."

Melihat kedua orang ini beradu mulut, Lin Fan tersenyum tipis. Siapa sangka di dalam sekte akan ada lintah darat?

"Saudara-saudara, dengarkan aku. Jadi, apakah ada salah satu dari kalian yang mempunyai pernyataan tertulis?" tanya Lin Fan dengan wajah serius.

"Tidak, aku memercayainya. Karena itulah, aku memberikan pil itu kepadanya. Siapa sangka dia ternyata orang yang seperti ini?"

"Kau hanya mengada-ada. Orang seperti apa maksudmu? Sudah diputuskan sebelumnya bahwa aku hanya akan memberikan satu pil tambahan untuk kesepakatan ini …."

….

Melihat kedua orang ini mulai berdebat lagi, Lin Fan buru-buru memegangi mereka berdua. "Saudara-saudaraku, tolong dengarkanlah aku."

"Baiklah, silakan bicara, Adik-Junior."

"Baik."

Lin Fan melihat kedua orang itu, "Saudaraku, kelihatannya kalian berdua saling berteman, betul?"

"Hmph! Itu dahulu. Kami sudah tidak berteman lagi."

"Aku juga tidak mau punya teman sepertimu."

Lin Fan tersenyum dan berkata dengan serius, "Saudara-saudaraku, saling bermusuhan hanya karena hal seperti ini, tidakkah kalian berpikir itu sangat disayangkan?"

Mendengar perkataan Lin Fan ini, kedua orang itu termenung sejenak.

"Jika dia memberikan sepuluh pil obat lagi, maka kita masih bisa berteman."

"Mustahil, jika kau mengaku salah, maka aku akan tetap menjadi temanmu."

….

Setelah itu, kedua orang ini kembali berdebat. Lin Fan menghela napas dan melenturkan tangannya, "Saudara-saudaraku, jangan bertengkar. Masalah ini, biarkan aku mengatasinya. Aku akan memastikan kalian berdua kembali berteman."

Kedua orang itu menatap Lin Fan dengan curiga, tidak mengerti apa yang hendak dilakukan oleh adik-junior ini. Tetapi di detik berikutnya, mereka langsung merasakannya.

"<>."

'Ting … selamat <> pengalaman + 300.'

'Ting … selamat <> pengalaman + 300.'

'Ting … selamat telah mengalahkan murid prasurgawi tingkat kelima, pengalaman + 400.'

'Ting … selamat telah mengalahkan murid prasurgawi tingkat keempat, pengalaman + 300.'

….

Lin Fan melihat ke bawah ke dua orang yang sekarang berjongkok kesakitan sambil memegangi selangkangan mereka. Lalu, dia melambaikan tangannya dan pergi dengan gembira. Menurut Lin Fan, jika dua orang itu memiliki musuh yang sama, maka mereka pasti akan menjadi teman. Jadi, agar dua orang itu menghidupkan kembali persahabatan sejati mereka, tidak salah bukan jika dia berperan sebagai orang jahat?

Siapa yang bisa menyalahkan dirinya yang begitu baik hati dan sangat bertekad untuk membantu orang lain?

….

Sepanjang perjalanan, Lin Fan menemukan beberapa permasalahan dan setiap kali Lin Fan akan menjadi yang pertama maju untuk menyelesaikan masalah. Meskipun ini membuat pihak lain membenci dirinya, itu tidak masalah bagi Lin Fan. Karena yang dia lakukan adalah untuk kebaikan mereka sendiri. Jadi, suatu hari nanti mereka pasti akan mengetahuinya.

"Oh, Kakak-Senior Han …." Saat ini, Lin Fan melihat Han Lu dan mengingat apa yang terjadi semalam. Lin Fan kemudian merasa sedikit bersalah. Han Lu terlihat sedang dalam suasana hati yang baik. Kemarin malam, dia berhasil mencapai tahap prasurgawi tingkat kelima. Meskipun dia tidak berhasil mencapai tahap prasurgawi tingkat keenam, setidaknya dia membuat permulaan yang bagus.

Namun, saat ini Han Lu mendengar seseorang memanggilnya dan dia melihat ke sekeliling dengan bingung. Tetapi begitu dia melihat orang yang memanggilnya, raut wajahnya berubah seketika. Dia menundukkan kepala dan mempercepat langkahnya, berpura-pura tidak melihat orang itu.

Karena Han Lu takut dia tidak akan bisa mengendalikan emosinya dan akan mencoba untuk membunuh orang tersebut tanpa ampun.

"Kakak-Senior …. Kakak-Senior." Lin Fan berseru beberapa kali, tetapi melihat Han Lu mengabaikannya, Lin Fan menghela napas. Kakak-senior itu terlalu pelit. Lin Fan lalu kembali ke urusannya yang semula, melanjutkan 'perbuatan baik'-nya menyelesaikan masalah para saudara sesektenya.

Dengan usaha yang berkelanjutan dari Lin Fan, pengalaman dari <> meningkat pesat.

'Ting … selamat <> naik tingkat.'

Lin Fan merasa sangat bahagia saat itu. Teknik <>-nya naik tingkat. Dia memikirkan apa jadinya <> setelah ditingkatkan.

Dengan penggunaan teknik <> secara terus-menerus oleh Lin Fan, dia menyadari liciknya keahlian bela diri ini. Jika ditingkatkan sampai ke tingkat tertentu, maka teknik ini akan menjadi teknik yang sangat kuat. Sepertinya keahlian bela diri di dunia ini semuanya dimulai dari hal sederhana yang kemudian ditingkatkan, bahkan keahlian bela diri di tingkat tertinggi juga merupakan ciptaan orang lain.

Asal mula penciptaan ini kemungkinan besar dimulai dari dasar. Hanya melalui percobaan dan pelatihan yang berkelanjutan, akhirnya ciptaan-ciptaan ini bisa menjadi keahlian bela diri yang tinggi.

<> hanya mempunyai satu gerakan. Jadi, satu-satunya orang yang bisa menguasainya sampai ke tahap ini dan meningkatkannya jauh di atas tingkat aslinya kemungkinan besar hanya Lin Fan. Bahkan pencipta teknik <>-nya pun tidak bisa dibandingkan dengannya. Lin Fan memiliki satu mimpi saat ini, yaitu untuk meningkatkan keahlian bela diri yang licik dari <> ini sampai menjadi keahlian bela diri tertinggi.

Saat Lin Fan melangkah ke aula makan dan melihat-lihat, dia menyadari ada sekumpulan orang berkumpul di lingkungan itu. Hati Lin Fan melompat gembira, 'Baiklah! sepertinya ada peristiwa besar yang akan terjadi.' Lin Fan kemudian segera melangkah maju. Tetapi begitu Lin Fan melihat situasi di dalam, dia segera kehilangan semua motivasinya.

'Wang Tianfeng, si pria sepuluh poin pengalaman ini lagi?' Saat ini, Wang Tianfeng telah menemukan orang lemah lainnya untuk ditindas.

Orang yang makanannya dicuri itu kemungkinan adik-junior yang baru diresmikan, tetapi adik-junior ini sedikit aneh. Wajahnya sangat tenang, tetapi Lin Fan merasakan kemarahan besar membakar di mata adik-juniornya. Amarah itu bukan jenis kemarahan biasa, tetapi juga memiliki hawa nafsu membunuh.

Orang-orang di sekeliling mereka berbisik-bisik.

"Fang Han sedikit kurang beruntung"

"Ya, baru saja masuk dan harus menghadapi hal ini. Ini sedikit menyedihkan."

….

"Kau bisa pergi sekarang." Wang Tianfeng melihat ke arah Fang Han dan berkata padanya dengan pandangan yang merendahkan. Wang Tianfeng belakangan ini mengalami banyak kegagalan. Jadi, mengganggu orang-orang lemah ini membuatnya merasa lebih baik.

Pada titik ini, Fang Han menggertakkan giginya sambil menatap Wang Tianfeng. Dia mengerti orang di belakang Wang Tianfeng adalah Yi Zhongyu jadi dia hanya bisa menahan diri. Di kemudian hari, dia pasti akan melenyapkan bajingan ini. Bahkan Yi Zhongyu hanyalah sebuah batu loncatan kecil menuju masa depannya.

Hal yang membuat Fang Han begitu percaya diri adalah fakta bahwa dia memiliki warisan Jalan Iblis dari Kaisar Iblis Agung Kuno. Lin Fan melihat situasi di depannya. Melihat adik-junior yang baru diresmikan itu ditindas oleh Wang Tianfeng, sebagai seorang kakak-senior, dia merasa harus bisa bersikap semestinya.

Lin Fan berdeham beberapa kali, "Wang Tianfeng, kau mau makan buah persik lagi?"

Wang Tianfeng yang amat sombong tertegun sejenak saat mendengar kalimat itu. Lalu, dia menoleh ke arah Lin Fan. Raut wajahnya berubah dan dia merasakan hawa dingin di antara kakinya.

Lalu, tanpa banyak bicara, Wang Tianfeng meletakkan kembali makanan itu di atas meja, berbalik lalu berjalan pergi. Melihat kepergian Wang Tianfeng, Lin Fan juga tidak berusaha untuk menghentikannya. Lagi pula, dia hanya seorang sampah yang hanya bernilai sepuluh poin pengalaman, apa lagi yang perlu dikatakan.

"Terima kasih, Kakak-Senior." Fang Han berkata dingin, mengambil makanannya lalu pergi.

"Oh, dia juga agak dingin. Boleh juga, boleh juga …." Lin Fan tersenyum. Makin berpendirian seseorang, akan makin baik karena orang yang berpendirian juga akan makin bertumbuh di masa depan dan menjadi ladang pengalaman bagi Lin Fan.