Pada saat yang sama, Song Shuhang mengaktifkan keahlian bawaan Celah Matanya, [Penglihatan Ahli] atau 'membeku' jika kita mau menyebutnya seperti itu.
Sebagai akibatnya, kecepatan delapan pedang itu melambat seperti peluru dalam film di matanya. Song Shuhang kemudian mengayunkan pedang sakti Tiran Rusak dan Kuas Memuja Surga dan Bumi, dengan mudah menghalangi pedang-pedang itu.
Di saat yang sama, lamia yang saleh di kanannya juga bergerak dan menggunakan tulang semerah darah untuk menangkal pedang-pedang panjang itu. Setelah berevolusi, lamia yang saleh semakin lama semakin pandai. Kali ini, Song Shuhang tidak memerintahkannya untuk menjatuhkan pedang—dia melakukannya sendiri.
Apa kemampuannya melindungi tuannya telah meningkat?
Akan tetapi, dia tidak berhenti hanya dengan itu. Setelah menahan pedang, lamia yang saleh mengulurkan tangannya dan melemparkan Sandal Penampar Wajah.