Chereads / Grup Obrolan Pengembangan Diri / Chapter 72 - Ketetapan Hati

Chapter 72 - Ketetapan Hati

Shuhang menoleh hanya menemukan Sungai Kabut Ungu duduk di pagar pembatas tidak jauh darinya. Dengan bibir yang terangkat sebelah, ia menunjukkan senyuman licik tapi menawan. Masih memegang bungkusan nugget di tangannya, ia mengambil dengan tangannya yang kecil dan memasukkannya ke mulutnya.

Kelihatannya ia sudah ada disini selama ini, melihat nya meruntuhkan gedung ini dengan tangan kosong?

Lagi pula, ia terlihat agak berbeda dari pertama kali bertemu dengannya.

Rambutnya yang panjang sebahu itu digulung, yang membuatnya terlihat lebih pendek. Poninya tambah panjang, samar-samar menutupi matanya.

Terkena sinar matahari, Song Shuhang menyadari rambutnya bukan hitam, tapi hitam keunguan, warna coquettish. Ungu muda samar-samar berbinar di matanya, yang membuatnya terlihat lebih jahat dan lebih seperti 'anak nakal'.

"Selamat siang, Nyonya Kabut Ungu." kata Song Shuhang dengan bercanda.

"Panggil saja Kabut Ungu. Terdengar aneh ketika kau memanggilku 'Nyonya'." Sungai Kabut Ungu melompat turun dari pagar pembatas itu dan mendekati Shuhang, langkahnya seperti kucing. "Selain ❮Teknik Pukulan Dasar❯, cara berlatih orang biasa juga memerlukan fisik pendekar di Foundation Establishment. Berlari, bermain bola atau berolahraga menggunakan alat, semuanya bisa meningkatkan kekuatan fisikmu. Tentu saja, pendekar akan memerlukan latihan beberapa kali dan lebih sering daripada orang biasa untuk mencapainya"

"Aku harusnya terpikir hal ini!" kata Song Shuhang, menghantam kepalanya ke tembok.

Orang bisa menemukan banyak cara untuk memperkuat kekuatan fisiknya dari internet. Tapi hanya ada ❮Teknik Pukulan Dasar❯ di matanya dan ia mengabaikan semua cara yang digunakan orang biasa untuk melatih tubuhnya.

Itu kenapa orang selalu bilang 'bersembunyi di depan mata'.

"Penonton melihat lebih daripada pemain. Itu alasannya." Sungai Kabut Ungu berkomentar.

"Aku sudah memutuskan aku akan bangun pagi dan berlari mengelilingi Kota Kampus Jiangnan setiap hari."Song Shuhang mengepalkan tangannya. Memutuskan untuk memeriksa ada gym di dekat kampus ketika ia ada waktu. Mungkin itu membantunya beberapa waktu.

"Omong-omong, kenapa kau kesini, ?" tanya Shuhang.

"Yah, aku menganggur pagi ini, jadi aku melacak racun guruku, dan akhirnya menemukannya- tempat dimana korban, ternyata di hotel dekat Jiangnan, haha." Kabut Ungu tersenyum, matanya membentuk bulan sabit. Sebagai murid Tabib, ia mempunyai banyak cara melacak racun.

"Kau menemukan orang yang masuk ke kamarku kemarin?" seru Song Shuhang setelah mendengar jawabannya.

"Ya, sudah kutemukan, haha. Tapi maaf orang itu sudah mati. bahkan tubuhnya sudah berubah menjadi nanah, dan tidak ada petunjuk yang ditemukan di tubuhnya, Lebih lagi identitas di hotel itu palsu, jadi petunjuk terputus lagi. Tapi itu membuktikan tebakanmu, orang itu punya sekutu." Riverly Purple Mist membuang bungkus itu dan menjilat jemarinya dengan menggoda.

Coquettish, menawan dan menggoda… Biasanya, setiap lelaki akan terangsang ketika ia melihat adegan ini.

Song Shuhang tidak terkecuali. Ia merasa tergoda oleh gerakannya. Namun, ia masih terpikir untuk mengingatkannya, "Kabut Ungu, meskipun kau sangat suka nugget, tidak baik untuk menjilat tanganmu karena ada banyak bakteri di sana."

Aksinya tiba-tiba terhenti.

"Ha, Kau bodoh. kau benar-benar kurang selera percintaan. Kau berakhir sendirian, aku jamin itu." Ia tidak terlihat marah. Ia hanya berjongkok di sebelahnya dan mengibaskan tangannya ke pakaiannya.

Song Shuhang ingin menghindarinya, tapi kekuatannya lebih hebat darinya, akhirnya, kotoran itu dipindahkan ke pakaiannya Song Shuhang.

"Oh, jangan mengutukku seperti itu. Aku akan marah, meskipun jika kau kenalan," kata Song Shuhang. "Aku sudah bertekad aku akan mencari pacar di tiga tahun kuliahku.

"Siapapun yang ingin menjadi kekasihmu pasti dia orang yang aneh. Ok, lupakan itu. Aku punya berita bagus untukmu. Kau ingin tahu?" tanya Sungai Kabut Ungu, membersihkan jarinya.

"Tentu saja!" Song Shuhang mengangguk.

"Jika kau ingin tahu, mari kita buat perjanjian," Sungai Kabut Ungu berdiri dan menatap Shuhang dengan tatapan merendahkan.

"Apa perjanjiannya?" tanya Shuhang,

Selain roh hantu, ia tidak tahu apa lagi yang menarik River Purple Mist. Dan ia tidak memerlukan roh hantu.

"Aku datang ke Jiangnan hanya untuk berduaan dengan Tabib. Jadi, beberapa hari selanjutnya, selain membantu Tabib untuk memperbaiki formulanya, aku harap kau tidak datang mengganggu kami, ok?"

Masih ada senyuman di wajahnya. Namun Shuhang ketakutan.

"Tidak masalah, Tentu!" jawabnya dengan cepat- ia punya perasaan jika ia tidak menuruti perkataannya, ia akan dikirim ke rumah sakit besok, seperti Profesor Renshui. Lelaki malang itu masih di rawat…

"Anak yang baik." Sungai Kabut Ungu menepuk kepala Song Shuhang, "Jadi aku akan memberitahumu berita baik- rekan pembunuh atau bos yang bersembunyi di hotel, sudah terkena racun yang ada di tubuh pembunuh. Kasihan dia. Racun Tabib benar-benar mujarab. Itu akan mencairkan darah dan mengubah korban menjadi 'sumber racun'. Jadi rekan itu atau bos pembunuh itu juga terkena racun."

"Sekarang, tergantung seberapa dalam ia terkena racun. Jika ia terkena racun banyak, lalu gambar tubuhnya akan tersebar di koran beberapa hari kedepan. Jika ia terkena sedikit, ia harus mengasingkan diri setidaknya 6 bulan untuk membuang racun itu.

"Oh, ada satu kemungkinan lagi. Jika orang itu sudah mencapai Tingkat Kelima Alam Spiritual, lalu itu lain cerita. Namun, kemungkinan ini hampir tidak mungkin, kau sudah pasti mati kalau begitu. Haha."

Jika orang itu mencapai Tingkat Kelima Alma Spiritual atau di atas, bahkan si Bulu Lembut yang menangkap roh hantu dengan Shuhang waktu itu, tidak akan bisa meninggalkan Kota J hidup-hidup, jangankan Song Shuhang.

Menurut sisa racun di tubuhnya, Sungai Kabut Ungu menebak ia sudah mencapai Tingkat Kedua. Song Shuhang tidak bisa menang melawannya. Namun, semenjak orang ini terkena racun, dengan rencana yang pintar, sedikit keberuntungan, ia masih punya kesempatan untuk mengalahkan orang itu.

"Apa pendapatmu? Berita bagus,kan?" tanya Sungai Kabut Ungu.

"Ya, berita yang bagus dan menyenangkan." jawab Song Shuhang.

Jika orang itu terkena racun, kekuatannya akan berkurang banyak. dan, ia perlu mencari obat penangkal. Dengan begini, akan lebih mudah untuknya mencari orang itu dengan petunjuk yang ada.

"Kata Tabib kau tahu cara menemukan rekan pembunuh>"

"Ya, aku mendapat petunjuk dari Senior Tabib, dan aku sudah meminta bantuan temanku. Tetap saja, itu diperlukan sedikit keberuntungan untuk menemukannya." kata Song Shuhang

"Jadi… apa yang akan kau lakukan jika kau menemukan orang itu?" tanya Sungai Kabut Ungu lagi.

"Tergantung kekuatannya. Jika ada kesempatan, lalu ada pepatah begini: 'ambil nyawa musuhmu selagi ia sakit.' Aku akan menghabisinya untuk menghindari masalah nanti. Namun, jika ia kuat aku tidak mungkin melawannya, aku akan mencari bantuan senior-senior di grup." kata Song Shuhang, mengepalkan tangannya

"Menghabisinya? Haha." Riverly Purple Mist membuat gerakan memotong tenggorokan. "Jadi… sebagai laki-laki yang tidak pernah membunuh, apa kau punya ketetapan hati untuk membunuh musuhmu ketika bertemu dengannya?"

❄❄❄

"Aku, akan mempersiapkan mentalku!" Song Shuhang merendahkan suaranya. "Aku akan mempunyai ketetapan hati, bagaimana caranya untuk kebaikanku atau keamanan teman-temanku dan keluarga."

Ketetapan hati itu yang perlu ia miliki. Tidak peduli ia menginginkannya atau tidak.

Orang itu jahat. Jika ia tidak mempunyai ketetapan hati, ia lebih baik ia membersihkan lehernya dan menunggunya untuk diambil kepalanya.

"Bagus. aku hanya mengingatmu, kau tidak pernah boleh berbuat baik terhadap musuhmu. Juga pastikan musuhmu benar-benar mati. Pendekar punya banyak cara untuk berpura-pura mati. Lebih baik kau menghancurkan tubuh musuhmu kalau perlu. Jika ia pendekar Second Stage, setidaknya kau harus diatas satu tingkat." Sungai Kabut Ungu meregangkan tubuhnya dengan malas. "Ok, semoga berhasil."

Lalu, sebelum Song Shuhang menjawabnya, ia melompat keluar dari jendela dan menghilang dari hadapan Shuhang.

"Terima kasih." kata Song Shuhang dengan pelan

❄❄❄

4:40 pagi.

Shuhang memaksa tubuhnya yang lemas untuk berlari 5 km.

'Tidak berhasil. Berlari saja tidak bisa meningkatkan kebugaranku. Bagaimana dengan angkat beban? Tapi katanya angkat beban mempengaruhi tinggi badan dan membuat orang itu lebih pendek…? Aku mempunyai ramuan, jadi aku akan baik-baik saja.'

Song Shuhang dipenuhi oleh pikiran yang tidak beraturan.

Bagaimanapun, biarkan aku kembali ke asrama dan beristirahat dulu. Aku akan merencanakan berlatih mengangkat beban dan berolahraga dalam beberapa hari.

  1. warna yang menarik perhatian