"Tuanku, selamat untuk menghasilkan lima ratus kristal dan menyelesaikan tujuan jangka pendek, kamu akan menerima hadiah dari sistem. Hadiah sistem sedang dikeluarkan . . ."
Suara serius sistem terdengar di pikiran Bu Fang, mengejutkannya dan membangunkan dia dari keadaannya yang sedikit mabuk.
Dia tidak sadar bahwa sudah beberapa hari berlalu dan dia sudah menghasilkan lima ratus kristal. Bahkan wajah tanpa ekspresi Bu Fang berkedut dan seulas senyum muncul ketika kedua ujung mulutnya menukik ke atas.
"Anak muda bercita-cita menjadi Dewa Masak, selamat atas selesainya misi jangka pendek. Kamu sekali lagi mengambil langkah untuk menuju tujuanmu. Hadiah: Metode memasak Iga Asam Manis, Teknik latihan Teknik Memotong Meteor, dan satu bagian dari set peralatan Dewa Masak.
"Iga Asam Manis?!"
Ketika Bu Fang mendengar suara serius mengatakan frasa ini, tanpa sadar dia menelan ludah. Dia sangat mengenal masakan ini, karena masakan ini adalah salah satu masakan favoritnya di Bumi.
Bu Fang sangat senang karena akhirnya dia mampu membuka masakan baru, apalagi ternyata masakan baru itu adalah Iga Asam Manis. Dia sangat senang seperti berjalan di udara.
Iga Asam Manis yang lezat, wanginya harum sekali dan dagingnya akan berwarna oranye kemerahan. Rasanya asam manis, dagingnya garing di luar dan tetap empuk di dalam. Ketika digigit, daging dengan keharuman pekat akan menciptakan letusan aroma di dalam mulut dan memesonakan.
Iga Asam Manis adalah masakan yang memikat banyak orang.
Bu Fang menahan diri untuk langsung memasak Iga Asam Manis dan memeriksa metode latihan Teknik Memotong Meteor terlebih dahulu. Pada dasarnya, dia bukan seorang amatir dalam hal memotong. Bagaimanapun juga, dia telah memasak bertahun-tahun dan telah memiliki teknik memotongnya sendiri.
"Metode latihan Teknik Memotong Meteor: Sebagai anak muda yang bercita-cita untuk menjadi Dewa Masak, kamu harus memiliki teknik memotong yang luar biasa. Cara latihan teknik memotong akan segera diaktifkan. Dengan menyelesaikan latihan teknik memotong sehari-hari, sistem menghadiahi kamu dengan poin pengalaman teknik memotong dan memperbaiki teknik memotongmu. Ketika kamu menguasai Teknik Memotong Meteor, pisaumu akan bergerak secepat meteor memotong bahan dan bumbu dengan ukuran dan ketebalan yang sama persis."
Bu Fang terkejut, lalu panel karakter seperti biasa muncul dalam pikirannya.
Tuan rumah : Bu Fang
Tingkat Kultivasi Energi Murni: Tingkat Tiga (Sudah mencapai kemampuan untuk mengumpulkan energi murni di luar tubuh. Sebagai Dewa Masak di dunia fantasi, kamu pasti harus menggunakan energi murni ketika memasak. Kerja keraslah, anak muda.)
Bakat Memasak: Belum Terbuka
Kemampuan: Teknik Memotong Meteor Tingkat Satu (0/100)
Peralatan: satu bagian set peralatan Dewa Masak (3/4)
Ranking keseluruhan Dewa Masak: Koki Magang (Kamu akhirnya dapat memasak bahan dan bumbu menggunakan energi murni. Berlatih teknik memotong dan jalan menjadi Dewa Masak akan terbuka untukmu. Kerja keraslah, anak muda.)
Tingkat Sistem: Tiga Bintang (Rasio konversi di dua puluh lima persen, pelanggan diperbolehkan untuk membawa bahan dan bumbu yang lebih rendah dari tingkat empat.)
Setelah Bu Fang selesai membaca panel yang telah diperbaharui, dia mengambil napas dalam dan mengeluarkannya lagi untuk menenangkan kegelisahannya.
Ketika dia mengangkat tangan dan menggunakan keinginannya, dia merasa ada energi yang keluar seperti ular dengan cepat mengalir melalui sebuah titik chi di tubuhnya, dan memancar dari telapak tangan seperti kucuran gas putih.
Manifestasi energi murni! Itu adalah manifestasi energi murni! Mulut Bu Fang terbuka lebar karena terkejut. Dia merasa seperti seorang pendekar dalam buku novel dan rasanya tidak nyata baginya.
Agar dapat menjadi Maniak-Perang tingkat tiga, dia memerlukan energi dari seratus kristal dan dia telah menghasilkan lima ratus kristal. Rasio konversi, ketika tingkat sistem adalah Bintang Dua, adalah pada dua puluh persen. Setelah konversi, energi murni yang didapat bernilai seratus kristal. Maka dari itu, dia mampu menerobos dan menjadi Maniak-Perang.
Bu Fang baru menjadi Ahli-Perang tingkat dua beberapa hari yang lalu, dan sekarang dia baru saja menerobos sekali lagi. Bahkan dirinya sendiri sedikit sulit untuk menerima kenyataan ini.
Jika seseorang menyaksikan hal ini, mereka akan sangat heran.
Namun, keheranan Bu Fang tidak berlangsung lama dan dia dengan cepat kembali tenang. Dia berbeda dengan orang lain. Walaupun tingkat energi murninya berada di tingkat tiga, jika dia bertarung melawan Xiao Xiaolong, dia akan dengan mudah dikalahkan. Jadi, walaupun tingkat kultivasinya mungkin saja tinggi, tapi kecakapan bertarungnya tidak bernilai.
"Lalu mengapa jika saya tidak dapat bertarung? Saya punya Whitey, "pikir Bu Fang.
"Sistem, berapa banyak energi murni yang saya butuhkan untuk mencapai tingkat empat?" tanya Bu Fang.
"Tingkat empat Roh-Perang membutuhkan seribu kristal. Tingkat lima Roh-Perang membutuhkan sepuluh ribu kristal. Tingkat enam Kaisar-Perang membutuhkan seratus ribu kristal." jawab sistem serius kepada Bu Fang.
Bu Fang memegang dadanya selagi menahan keinginan untuk muntah darah . . . Putus asa! Berapa banyak porsi Nasi Goreng Telur yang harus terjual untuk mendapat seratus ribu kristal? Pasti lebih dari cukup baginya untuk berjualan hingga hari tua.
"Sepertinya harapanku untuk diam-diam mengkonversi kristal menjadi energi murni dengan menggunakan tingkat kultivasiku di masa depan sudah hancur . . ."
Jika tingkat enam Kaisar-Perang memerlukan seratus ribu kristal, lalu tingkat tujuh Malaikat-Perang memerlukan satu juta kristal . . . Astaga, satu juta kristal! Jika ditumpuk menjadi gunung, saya bisa mati tertimbun.
"Jika saya meneruskan menghitung, tingkat delapan Dewa-Perang . . . Demi surga!"
Bu Fang menggigil dan tidak berani memikirkan tentang itu. Dia kembali tenang. Baik tingkat tujuh maupun delapan adalah sesuatu yang sama sekali tidak berhubungan dengannya saat ini. Tidak ada gunanya untuk memikirkannya sekarang. Bu Fang merasa hidupnya sekarang tidak jelek.
Setelah jam operasional berakhir, Bu Fang langsung menutup pintu masuk restoran dan menuju dapur untuk melakukan penelitian Iga Asam Manis yang menggiurkan.
…..
Hal Utama di istana kekaisaran.
Pintu-pintu Hal Utama yang megah sekali terbuka lebar ketika dayang-dayang langsing dan cantik masuk sambil membawa masakan-masakan lezat ke dalam hal.
Suara
Adegan di Hal Utama dipenuhi dengan aura perayaan.
Di puncak tertinggi Hal Utama, sang kaisar duduk di kursi zen berwarna
Duduk di bawah kaisar, di sebelah kiri duduk Jenderal Besar Xiao Meng yang tampan dan berbakat, dan putra mahkota yang tersenyum, Ji Chengan. Di sebelah kanan duduk pangeran kedua, kaisar Yu, dan pangeran ketiga, Ji Chengxue; suasana di antara mereka berdua sedikit dingin dan canggung.
Lebih jauh di bawah duduk para pejabat kekaisaran Kekaisaran Angin Sejuk dan tamu-tamu kehormatan yang diundang ke perayaan.
Keluarga Xiao dan Ouyang duduk di tempat yang sama. Ouyang Xiaoyi duduk di sebelah Xiao Yanyu dan mereka berdua sedang bercengkerama.
Di lain pihak, Xiao Xiaolong, sedang memandangi kendi batu nilam berisi arak, Arak Minuman Dewa Penuh Perhiasan.
Seperti Xiao Xiaolong, tiga barbar dari Ouyang menjilati bibir mereka sambil memandangi kendi arak.
Ada persamaan di antara dua keluarga, makanan di depan mereka hampir tidak tersentuh. Ini adalah pemandangan yang aneh di Hal Utama.
Masakan-masakan ini disiapkan sendiri oleh koki-koki istana kekaisaran. Rasanya dapat dipastikan sangat lezat dan dapat disebut sebagai masakan paling lezat di Kekaisaran Angin Sejuk. Namun, Xiao bersaudara dan Ouyang bersaudara berhenti makan setelah masing-masing menggigit satu gigitan.
"Masakan ini rasanya sangat tidak enak. Jauh sekali bila dibanding dengan masakan bos bau saya . . ." kata Ouyang Xiaoyi merendahkan sambil memainkan satu potong ikan dengan sumpit. Dia tidak berselera sama sekali.
Walaupun pandangan merendahkan juga terpancar dari wajah Xiao Yanyu, dia sama sekali tidak menggerakkan sumpitnya. Dia dengan tenang hanya mengamati adegan di dalam Hal Utama.
"Satu-satunya alasan kita di sini adalah Arak Minuman Dewa Penuh Perhiasan. Jika bukan karena Pemilik Bu tidak punya arak, saya tidak akan bersusah payah datang ke perayaan hari ini. Masakan ini tidak dapat dibandingkan dengan Nasi Goreng Telur Pemilik Bu!" keluh Xiao Xiaolong.
Ketika tiga barbar dari Ouyang mendengar perkataannya, mereka mengangguk kencang dan kata Ouyang Zhen, "Ikan Arak Angkak Pemilik Bu sangat lezat, bahkan orang seperti kita yang mempunyai indra perasa tawar telah ditaklukkan."
"Tch! Kamu terlalu berlebihan. Bagaimana mungkin restoran jelek seperti itu mempunyai makanan lezat?" Zhao Ruge duduk dengan elegan di dekat mereka. Ketika dia mendengar pembicaraan mereka, dia langsung menyeringai.
"Apa yang kamu tertawakan! Kalau saya bilang enak, ya enak!" kata Ouyang Zhen sambil melotot marah pada Zhao Ruge.
"Koki-koki di dapur istana dipilih sendiri oleh Yang Mulia dari koki terkenal di seluruh negeri. Mereka melewati banyak tahapan pemilihan untuk menjadi koki istana. Bagaimana mungkin seorang koki dari restoran di jalan kecil dapat dibandingkan dengan mereka? Jika kamu memuji dia, apakah kamu mau mengatakan bahwa Yang Mulia tidak mampu melihat bakat?" kata Zhao Ruge dengan mudah.
Walaupun Ouyang Xiaoyi merasa bahwa bos bau adalah orang yang tidak baik, dia tidak suka jika ada orang lain yang berkata hal buruk tentangnya. Matanya yang lebar menatap Zhao Ruge ketika dia dengan cemberut berkata, "Apakah kamu sudah pernah mencicipi masakan bos bau? Jika kamu belum pernah, maka diamlah!"
Ekspresi Zhao Ruge membeku dan dia merasa seakan ada panah tak terlihat menembus dadanya.
"Hidangan berikutnya, Arak Minuman Dewa Penuh Perhiasan!"
Ketika Zhao Ruge akan membalas, suara kasim yang tajam terdengar. Lalu seluruh tamu bersorak kegirangan karena puncak perayaan akhirnya telah tiba.
Zhao Ruge mendengus lalu menunjuk ke arah kendi batu nilam yang ditumpuk bersama-sama dan berkata, "Apakah kamu melihat Arak Minuman Dewa Penuh Perhiasan? Arak ini saja cukup untuk ditandingkan dengan semua masakan di restoran itu!"
Arak Minuman Dewa Penuh Perhiasan adalah arak nomor satu di Kekaisaran Angin Sejuk . . . Dia percaya itu!