Fena dan Mosa kembali ke sekolah dengan membawa satu liter bensin. Fena dan Mosa melihat Richard sedang menunggu seseorang di parkir dekat dengan motor Fena. Fena tersenyum manis, lalu mengisi bensin ke tangki motor.
" Fen, kamu tadi cari bensin ya?,"tanya Richard
"Iya, soalnya aku lupa isi bensin tadi pagi untung aja Mosa belum pulang duluan jadi aku minta Mosa buat anterin aku ke penjual bensin di jalan",
"Em, kenapa gak minta tolong sama aku?",
"Ya ngak kepikiran tadi, dan takutnya merepotkan kamu",
"Nggak lah, ngak merepotkan kok",
Tiba-tiba Samuel datang dengan mengendarai motor.
"Ric, kamu disini! Kita pulang yuk? Nanti sore ke camp loh",
"Oh iya ya, oke!", " Fena, Mosa. Aku pulang duluan ya",
"Oke!,"jawab serentak
Lalu Richard pergi bersama Samuel, tak lama kemudian Fena dan Mosa pun pergi meninggalkan sekolah.
***
Ya kami berhenti di sebuah restoran tempat biasa. Kami memilih tempat yang santai dan hanya ada kami berdua saja. Duduk berhadapan dengan Yoong.
"Kudengar dari pembicaraan teman-teman kamu dekat dengan Yora ya?",
"Kenapa kamu bertanya begitu? Kamu cemburu?",
"Tau ah!",
"Iya dekat waktu itu ayahnya mengundang untuk makan malam ya aku datang. Aku dikenalin dengan Yora. Ya aku dan dia gak ada hubungan apa-apa kok!",
Tiba-tiba seorang manajer datang,
"Maaf Tuan Yoong dan Nyonya?",
Aku mulai merengutkan wajah, "Panggil aja dengan Yoong dan Anita!",
"Maaf, Yoong dan Anita. Maafkan saya! Mau pesan apa?",
"Kamu manajer baru ya disini?",
"Iya Anita",
"Pantas, manajer lama kemana?",
"Dia dipindah kerjakan!",
"Yoong mau memasak sendiri, jadi tolong minta satu koki temani dia. Bisa?",
"Tentu bisa, Anita",
Yoong pun pergi bersama manajer baru itu menuju ruang dapur. Yoong dikenalkan dengan seorang koki terbaik. Yoong pun mulai memasak dibantu oleh koki tersebut. Yoong berharap dengan cara ini ia dapat mengambil perhatian dan cinta An. Yoong yakin jika An mengenakan cincin itu, berarti An telah menerima dirinya.
***
Fena mengundangku dalam sebuah grup, ketika kuterima ternyata isinya hanya ada aku, Fena dan Mosa.
Mosa mengirim stiker tersenyum,
Fena mengirim gambar makanan,
"Kalian sedang makan ya? Udah lanjutin aja tanpa chat!",
Fena " Huh, kagak peka! Kamu yang makan sama Yoong",
"Lalu?",
Mosa " Kenapa tidak cerita kalau kamu dekat dengan Yoong?",
" Apa harus?",
Fena " Hiks, kayak kacang! Iyalah aku kan ngefans banget sama dia",
"Aduh! Jangan dech. Emang mau diceritain apa ke kalian?",
Mosa "Kamu lagi apa disana sama Yoong?",
"Makan!",
Mosa "Huh, lain kali ajak kita ya! kalau makan-makan sama dia?"
"Boleh",
Fena " Tadi saat di sekolah, kamu kan pergi sama dia. Nah, seketika itu Yora…haha, dia malu-maluin. Kisah kenal sama Yoong, dekat sama Yoong. Kamu yang dekat sama dia aja kagak pamer!",
"Em, ya udah Yoong udah datang nih. Bye!"
Chat terputus, secepatnya aku sembunyikan handphoneku. Yoong datang bersama beberapa pelayan membawa makanan. Makanan dihidangkan di meja bersama minuman. Lalu Yoong duduk di depanku.
"Ayo cicipi, ini semua masakanku!",
"Banyak banget! Oke", aku mulai mencicipi masakannya.
"Gimana rasanya?",
"Enak, ya lumayan! Ayo makan!"
Yoong pun mulai makan bersamaku.
"Kamu gak marah lagi kan sama aku?",
"Ngak, aku gak akan marah sama kamu",
Yoong tersenyum manis. Tak beberapa lama kemudian Fero, manajer perusahaan Alex datang bersama orang lain.