Diselamatkan1780kata
"Bangun kamu,brengsek!"dasar pecundang!"dan sebuah pukulan bersarang pada pelipis wajah anak muda yang bernama, KAI RONG.
"Sorak-sorai orang-orang disekelilingnya, menyaksikan perkelahian itu, yang dilakukan Azura, anak orang kaya, dan berpengaruh di desa tersebut.
"Azura bersama temannya, mengeroyok KAI RONG,bocah yatim piatu, yang hidup sendiri tanpa ada keluarga atau saudara,didesa itu.
"Sudah bos, habisi aja, daripada bocah terkutuk itu, menjadi malapetaka di kampung ini,"teriak Bizar, mengompor-ngompori Azura, yang sedang menghajar Kai.
"Lihat diri mu!"sangat menyedihkan,kamu bahkan membunuh kedua orang tuamu sendiri,bocah aneh,"gertak Azura, memaki-maki dan merendahkan KAI RONG, dengan tatapan sinis penuh kebencian.
KAI RONG, hanya diam tidak bergeming, tanpa ekspresi apapun, dia menatap tajam Azura, yang terlihat sangar dan marah sedang mencekik lehernya.
Apa yang kamu lihat,bajingan!"beraninya!" jangan meanatapku seperti itu!" Aku tidak takut sama sekali dengan mata kamu yang katanya sakti dan punya kutukan itu,"teriak Azura marah, ketika Kai menatapnya tajam tanpa ekspresi. Sehingga Azura,menantang kutukan itu dari kekuatan mata iblis yang dimiliki Kai, karena sampai saat ini tidak terjadi apa-apa pada diri Azura, sehingga Azura mengolok-olok nya.
Boss, jangan menatap matanya!"kau bisa celaka boss!"teriak Frozer, sedikit rasa takut dalam dirinya,memberi tahu Azura, agar tidak menatap mata tajam KAI RONG.
KAI, hanya diam tanpa bicara, dengan ekspresi mengerikan, terlihat kilatan-kilatan merah pada matanya, hingga membuat matanya kini merah menyala, dengan aura yang sangat kuat dari tubuhnya,membentuk jilatan api berwarna merah.
Azura sangat terkejut saat melihat pemandangan itu, ketika Azura melihat mata dari Kai, yang begitu mengerikan, sehingga Azura melepaskan cekikan nya dari leher Kai,dan hendak menghindari tatapan mata tajam Kai,yang menyala merah dengan aura kekuatan yang mengerikan.
Sudah terlambat kawan!"gumam Kai dengan suara berat, dengan senyuman menyeringai penuh penghakiman.
Terlambat!"ya itulah yang pantas untuk mengungkapkan situasi itu bagi Azura, yang telah memprovokasi Kai, "Ia tidak tahu apa yang akan terjadi kepada dirinya setelah ini.
Sudah kukatakan,janga tatap mataku!"ucap Kai, dengan seringai menyeramkan dan suara geraman yang keluar di mulut KAI RONG, yang sudah dikuasai kekuatan mata iblis terkutuk.
Secara tiba-tiba , dari hidung dan telinga Azura, mengeluarkan darah segar yang terus mengalir, hingga Azura seperti merasa pandangannya menjadi kabur dan pusing, dengan rasa sakit yang teramat dahsyat dikepala nya.
Bossssss!"teriak teman-temannya, yang melihat Azura sepertinya mengalami masalah, memegangi kepalanya dengan jerit teriakan yang memilukan, karena merasa kesakitan.
Mereka pun ngeri melihat pemandangan itu,dan berlari menyelamatkan diri meninggalkan Azura yang sedang sekarat kesakitan. " Kini matanya merah mengalirkan darah,dari hidung dan telinga nya pun mengeluarkan darah segar.
KAI RONG ,menatapnya tajam tanpa ekspresi, dengan sikap nya yang dingin dan misterius, melihat dengan yang dialami Azura, karena sudah berani menantang dan mengolok-olok nya,ada perasaan puas dalam hatinya. Namun terlintas perasaan bersalah dan menyesal dalam hati kecil KAI RONG.
Hingga akhirnya, Kai pun tersadar dan merasa heran dengan apa yang telah terjadi, dirinya seperti kehilangan kesadaran. Rupanya kekuatan itu telah mengambil alih kesadarannya, dan mengendalikan KAI RONG, saat dirinya merasa terpojok dan teraniaya.
KAI RONG muda, telah memiliki kekuatan kutukan dimatanya itu sejak dia lahir.
Menurut kesaksian Masyarakat sekitar yang membantu persalinan ibunya saat melahirkan KAI, kala itu, menceritakan kalau bayi laki-laki yang lahir pada saat itu, telah menciptakan fenomena aneh didalam rumah nya.
Seorang peramal tua mengatakan, kalau bayi laki-laki yang baru lahir itu adalah sebagai kutukan dari para leluhur, yang murka terhadap penduduk desa, sehingga para leluhur mengutus seorang manusia pembawa kutukan,ke desa tersebut dengan mengirimkan seorang bayi laki-laki pembawa kutukan itu, dengan ciri-ciri nya, yang telah disebutkan peramal tua itu kepada masyarakat, didesa terpencil itu.
Ketika itu Suzana, melahirkan seorang bayi laki-laki dengan ciri-ciri fisik dan fenomena nya, yang telah disebutkan peramal tua itu, yang terdapat pada diri bayi tersebut yang diberi nama,KAI RONG.
Sang ibu sedang membersihkan tubuh bayi kecil KAI RONG, yang baru lahir, tubuhnya mungil dengan warna kulit kemerahan, matanya bulat tajam dan sedikit sipit,rambutnya yang hitam tebal dengan tanda lahir di punggung nya dengan bulu-bulu halus berwarna hitam menyerupai dua sayap.
Suzana merasakan keanehan dengan kondisi bayinya, bayi itu tidak menangis sama sekali dan tanpa ekspresi, terlihat sekilas mata KAI RONG kecil, menyala merah, dengan tatapan tajam seolah menyiratkan pesan misteri didalam nya.
KAI RONG, kecil seperti malaikat dengan tanda lahir membentuk dua sayap halus dan hitam pada punggungnya.
Namun matanya, menyala merah seperti mata iblis dengan aura mengerikan dari tubuh mungil bayi KAI RONG.
Saat itu para penduduk desa telah termakan omongan sang peramal tua, yang meramalkan hal tersebut kepada mereka.
Kemudian para penduduk itu datang berbondong-bondong,menuju rumah sederhana itu di rumah KAI dan ibunya,disusul suara geraman dan teriakan penduduk, yang meminta Suzana, untuk segera pergi dari desa itu,dan menyerahkan bayinya kepada penduduk untuk diberikan kepada peramal tua itu, dengan alasan ingin memusnahkan kutukan mata iblis dari bayi mungil tersebut.
Akan tetapi, Suzana tidak memercayai omongan mereka, dan mengatakan kalau semuanya ini adalah mitos belaka.
Sehingga Suzana, ingin mempertahankan dan melindungi bayinya dari permintaan penduduk itu, yang dianggapnya tidak masuk akal.
Merasa ada penolakan dari Suzana, akhirnya para penduduk itu merasa geram, karena mereka takut akan kutukan itu yang dikatakan peramal tua itu kepada mereka akan menimpa desanya, sehingga mereka ingin mengambil paksa,bayi mungil itu dari tangan Suzana.
KAI SULA, yang baru saja datang dari perburuan nya di tengah hutan untuk mencari, tumbuhan herbal dan berkhasiat, untuk dijadikan ramuan-ramuan khususnya, merasa terkejut dengan adanya sebuah keributan dirumah nya.
KAI SULA, adalah seorang Alkemis di desa itu, walaupun usianya sudah tua, namun keahlian alkimia nya sangat hebat,dan telah dipercaya oleh penduduk desa maupun luar.
Gurza, adalah seorang penyihir dari sekte pengabdi Iblis. Dirinya sengaja memprovokasi para penduduk, dengan dalih ingin menyelamatkan desanya dari kutukan iblis yang di kirimkan para leluhur. "Namun kenyataannya, peramal tua itu sangatlah iri dengan bakat Alkemis yang dimiliki Ayahnya KAI RONG, sehingga peramal tua itu membuat berita dusta di masyarakat,dan juga melakukan perjanjian dengan iblis, dengan menumbalkan bayi itu, untuk persembahannya kepada raja iblis.
Dengan memanfaatkan rumor mitos yang disebarkannya kepada para penduduk,Gurza, membuat skenario jahat, demi mendapatkan kesaktian dengan kekuatan dahsyat dari penguasa kegelapan. Itulah yang sebenarnya,Gurza, ingin menumbalkan bayi itu untuk mengambil kekuatan darinya atas bantuan raja iblis.
Desa terpencil di ujung kota, yang terkenal asri dengan pemandangan gunung yang sangat indah,kini menjadi pemandangan kelam dan mengerikan,suara guntur menggelegar dengan kilatan-kilatan cahaya petir yang sangat mengerikan, seperti sedang terjadi badai yang sangat dahsyat kala itu.
Dibarengi hujan deras bercampur angin kencang, menciptakan kengerian terseram bagi masyarakat disekitar itu, yang menyaksikan fenomena itu.
Para penduduk pun berlarian ketakutan dengan fenomena yang terjadi saat ini, hingga terjadilah sebuah bencana didesa itu, menyebabkan para penduduk desa mengalami keanehan pada diri mereka.
Setiap orang yang ada disekitar rumah itu, tiba-tiba dari hidung dan telinga mereka mengeluarkan darah, hingga membuat penglihatan mereka kabur dan terasa gelap, dengan jejak kesakitan di kepala mereka.
para penduduk itu akhirnya terkapar disekitar rumah KAI RONG, dengan sisa kilatan-kilatan cahaya petir di atas langit yang gelap,dan angin kencang telah menyapu pemukiman di desa itu.
Sesosok bayi dengan mata bersinar merah, melayang diatas jasad kedua orangtuanya, yang ikut tewas akibat bencana badai topan, dengan guntur yang menyambar-nyambar, akibat kekuatan dahsyat dari kutukan mata Iblis.
Gurza, melarikan diri saat kejadian itu,dia bersembunyi dengan jejak ketakutan yang teramat jelas, betapa kekuatan dahsyat itu sangat mengerikan, hingga merenggut nyawa separuh penduduk, yang berada disekitar rumah KAI RONG,saat itu.
Kisah Kelam tersebut telah membuktikan bahwa kekuatan dahsyat yang dimiliki KAI RONG, sangatlah mengerikan.
Sehingga orang-orang tidak ada yang berani mengusiknya, apalagi membuat nya murka.
Karena konsekuensinya akan berakhir fatal, seperti kejadian yang menimpa para penduduk desa kelahiran KAI RONG.
Selama ini KAI dibesarkan oleh pamannya, yang merupakan ketua kelompok perguruan beladiri,didesanya.
Dari sejak kecil,KAI tumbuh dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga sederhana dan bersahaja, Kai, tumbuh menjadi sosok seorang pemuda yang tangguh, dengan wajahnya yang tampan,dan dibesarkan dalam lingkungan yang bersahaja.
KAI SANG,sang paman KAI RONG, merupakan adik kandung Ayahnya satu-satunya. Sang Paman adalah satu-satunya keluarga yang dimiliki KAI RONG, saat ini.
Sang Paman pula, yang mengajarkan banyak hal kepada KAI RONG. "Ia dilatih dan di tempa oleh sang Paman, dengan ilmu bela diri,dan teknik pengobatan yang diwariskan oleh para leluhur.
Bahkan Ayahnya, merupakan seorang Alkemis terpandang, yang cukup disegani dan dihormati didesanya. Sang ayah yang mengambil jalur teknik pengobatan dengan kemampuan alkimia yang dipelajarinya dari warisan leluhur itu.
Berbeda dengan sang paman, yang mengambil jalur teknik beladiri dari warisan leluhur itu, yang menjadikannya seorang master beladiri terkemuka di desa itu.
Namun tidak menutup kemungkinan,bagi sang Paman, memperdalam teknik ilmu pengobatan yang diwariskan para leluhurnya.
Nasib hidup sebatang kara, yang dialami KAI, telah membuat nya, menjadi sosok yang kuat dan bersahaja, berkat didikan sang Paman selama itu, setelah salah seorang misterius yang telah meredam kekuatan kutukan dari diri KAI RONG, sehingga selama beberapa tahun itu, KAI dapat tumbuh tanpa adanya gangguan atau bahaya dari kekuatan kutukan tersebut.
Setelah keributan yang menyebabkan kematian Azura, anak orang kaya di desa itu,KAI kemudian di usir dari desa, atas perbuatannya itu.
KAI menerimanya dengan ikhlas, atas perlakuan masyarakat desa kepadanya, hingga ia harus meninggalkan kampung halaman tanah kelahiran nya.
Paman Sang, "aku harus pergi!"jaga diri Paman baik-baik, jangan sampai Paman sakit, Paman harus bisa menjaga kesehatan Paman,"ucap Kai, dengan perasaan berat harus meninggalkan orang-orang yang dicintai dan disayangi nya, atas tuntutan masyarakat yang tidak menginginkan dirinya ada di desa kelahiran nya sendiri.
Kamu juga Nak!"jaga diri kamu baik-baik!"jangan pernah melakukan hal apapun yang akan dapat menghancurkan dirimu sendiri Nak,"ucap Paman, dengan suara berat dan lemah, menahan kesedihannya, melepas kepergian KAI RONG.
Kakak RONG,"jaga diri kamu baik-baik,aku pasti sangat merindukanmu,"ucap lembut seorang gadis bernama Kayla,adik sepupu KAI RONG, putri Paman Sang.
Gadis itu kemudian memeluk KAI RONG, dengan kesedihan yang mendalam karena harus ditinggalkan oleh orang yang sangat dicintai nya.
Kayla,kamu jangan bersedih!"kita pasti akan berkumpul kembali,aku janji!"kamu harus menjaga Ayahmu dan merawatnya dengan baik,"ucap Kai, menghibur hati Kayla yang sedang bersedih.
Akhirnya mereka pun harus berpisah, dan entah sampai kapan mereka akan berkumpul bersama kembali.
KAI RONG, dengan berat hati dan perasaan sedih, harus meninggalkan keluarga yang begitu sangat menyayangi nya, dia pun sangat menyayangi dan mencintai mereka.
KAI SANG,dan Kayla, melambaikan tangan nya kepada Kai RONG, dengan penuh kesedihan,mereka mengikhlaskan kepergian KAI RONG.
Entah kemana KAI RONG,akan bertujua?"perjalanan panjang yang akan ditempuh nya di dunia luar, mungkin saja lebih berbahaya dan penuh tantangan.
KAI harus dapat menjalankan kehidupan nya sendiri, tanpa siapapun yang membantunya, bahkan terpisah dari orang-orang yang dicintainya.
Aral dan rintangan telah menanti perjalanan nya di depan, dapatkah KAI RONG menemukan kebahagiaan baru atau mendapatkan penderitaan baru di dunia luar?"...