Aurel duduk di dalam mobil Adrian, diam seribu bahasa. Suasana di antara mereka begitu tegang setelah pertemuannya dengan Rayhan.
Adrian mengemudi dengan ekspresi keras, matanya fokus ke jalan, tapi Aurel bisa merasakan bahwa pria itu sedang menahan banyak hal.
"Kau tidak seharusnya menemui Rayhan," ucap Adrian akhirnya, suaranya dingin.
Aurel menoleh, menatapnya tajam. "Aku berhak tahu kebenaran tentang Diana."
Adrian menghela napas panjang. "Apa yang dia katakan padamu?"
Aurel ragu sejenak sebelum menjawab, "Dia bilang kematian Diana bukan kecelakaan. Dia memberiku bukti."
Adrian langsung menekan rem dengan keras. Mobil berhenti mendadak di pinggir jalan.
"Apa?" sorot matanya tajam, penuh keterkejutan dan kemarahan. "Bukti apa?"
Aurel membuka tasnya, mengeluarkan foto dari dalam amplop cokelat yang diberikan Rayhan. "Foto ini."
Adrian mengambilnya dan menatapnya dalam-dalam. Rahangnya mengeras. "Sial."
Aurel mengamati reaksinya. "Kau mengenal pria ini?"
Adrian terdiam sejenak sebelum berkata, "Aku tidak yakin. Tapi jika Diana memang bertemu pria ini sebelum kematiannya, maka kita harus mencari tahu siapa dia."
Aurel semakin curiga. "Kenapa aku merasa kau menyembunyikan sesuatu, Adrian?"
Adrian menoleh padanya, matanya penuh ketegangan. "Aku hanya ingin melindungimu, Aurel."
Aurel menahan napas. Kata-kata itu, sorot mata itu… untuk sesaat, dia merasa ada ketulusan di sana.
Namun sebelum ia bisa bertanya lebih jauh, ponsel Adrian berdering. Pria itu mengerutkan kening saat melihat nama di layar. Tampaknya sesuatu yang serius.
"Aku harus pergi ke kantor sekarang. Aku akan mengantarmu pulang dulu."
Aurel menggeleng. "Tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri."
Adrian menatapnya ragu, tapi akhirnya mengangguk. "Hati-hati."
Saat Adrian pergi, Aurel berdiri di pinggir jalan, mencoba mencerna semuanya. Diana menyembunyikan sesuatu. Adrian juga menyembunyikan sesuatu. Siapa yang bisa ia percaya?
Namun saat ia berbalik untuk berjalan, perasaan tidak nyaman menyelimutinya. Seolah ada seseorang yang mengawasinya.
Matanya menyapu sekeliling…
Dan di seberang jalan, seorang pria berjas hitam berdiri, menatapnya tanpa ekspresi.
Saat mata mereka bertemu, pria itu tersenyum tipis, lalu berbalik dan menghilang di keramaian.
Aurel merinding.
Apakah dia bagian dari misteri ini?
---