"Tiinngg.." notif pesan singkat reka terima namun malas membuka nya karena dia tahu itu pasti dari mamanya yang meminta uang bulanan dan uang cicilan hutangnya, tidak lama kemudian sang mama menelponnya karena tidak mendapatkan balasan dari reka "halo ma.. " "Kemana aja kamu chat mama tidak di balas, jangan sok sibuk" "Maaf ma.. Tadi lagi persiapan pulang" "Oke.. Mama tunggu di rumah" Setelah mendapat telpon mamanya mira tampak lesu dan membuang nafas, walaupun hari ini gajian tapi entah kenapa bukan nya senang tapi malah seperti beban.
Sebelum mereka pulang niko yang menjabat sebagai SPV mengumpulkan timnya untuk briefing karena ada hal yang ingin di sampaikan "guys.. Sorry harus briefing sebentar karena ada yang mau gue sampaikan besok kita akan kedatangan anak dari pemilik perusahaan, jadi gue mohon besok datang pagi ya." "Oke mas niko" Ujar semua tim "oh iya.. Reka dan yuri tolong besok koordinasi timnya ya jangan sampai ada yang telat kita akan di pantau oleh big boss karena dia akan standby selama satu bulan di ruangan kita" "Apaaa.. Bang niko gak salah kan" Ujar yuri yang kaget dan reka pun menyikutnya untuk diam.
"Reka kita nongki sebentar yuuk" Ajak raka sambil mengedipkan matanya ke yuri dan cindy "ya ka..dah lama gak nongki bareng kita" "Ya elah.. Baru juga seminggu gak nongki cin." Ucap yuri sambil mengacak rambut ikal cindy "oke kita nongki di cafe sebelah.. Tapi gue tf dulu ke nyokap" Reka berjalan meninggalkan kantor bersama sahabatnya menuju cafe langganan mereka, raka memilih tempat duduk di depan karena mereka ingin mendengarkan live music.
Di sudut meja lain yang jarak nya tidak jauh dari reka dan temannya duduk ada sepasang mata yang sedang mengamatinya, pria dengan mata berwarna hazel kehijauan dengan kulit putih khas rusia perpaduan asia dan bentuk wajah yang tegas hidung mancung semakin menambah ketampanan nya dia adalah leonid "kenapa kau menatap wanita itu" "Tidak.. Tapi gue seperti tidak asing dengan wanita itu viktor" "Oh dia reka.. Leader di kantor loe" "Hmm.. Menarik" Ucap leonid dalam hati sambil tersenyum.
Leonid memanggil waiter di cafe tersebut lalu dia memesan beberapa menu untuk reka dan temannya, waiter yang di panggil pun mengambil beberapa buku menu "good evening sir" Di situ viktor tertawa terbahak-bahak karena melihat respon dari waiter tersebut yang menyapa mereka menggunakan bahasa inggris maklum saja kedua pria tersebut memang blasteran leonid yang blastera taiwan-indo-rusia sedangkan viktor indo-rusia, "santai aja mas gak usah bahasa inggris, kami bisa bahasa indo kok" Ujar viktor sambil tertawa "ah iya.. Maaf saya pikir bapak tidak bisa bahasa" "Sudahlah viktor berhenti tertawa.. Mas saya mau pesan menu platinum ini yang 4 porsi dia antar ke meja depan ya yang no 18 dan 2 porsi untuk kami" "Baik pak.. Ada tambahan lagi" "Hmmm.. Tidak ada.." "Baik pak..permisi"
Saat reka dan teman-temannya sedang menikmati live music seorang waiter datang dengan membawa beberapa makanan dan minuman sehingga membuat keempat orang tersebut bingung "mas maaf kami tidak pesan makanan beserta minuman ini" Ucap yuri kebingungan "ini dari tuan yang duduk di sudut sana, kata beliau salam kenal untuk nona ini" Ujar sang waiter sambil menunjuk "waahh reka loe punya pengagum rahasia.. Cieee" Lalu setelah menyajikan makanan tersebut waiter pun pergi dan mereka berempat menikmati makanan pemberian dari leonid.
"Udah kamu tf uang nya" Ujar sang mama yang tidak melihat situasi bahwa reka baru saja tiba di rumah dan menginjakan kaki di ruang tamu "hmmm.. Udah ma, boleh di cek aja ke atm" "Ok besok pagi mama cek" "Reka masuk kamar dulu ma" Wanita tersebut berjalan menuju kamar sambil menghela nafas karena batin dan fisiknya sangat lelah karena sikap sang mama yamg terlalu mendewakan uang. Setelah selesai mandi reka melihat anak semata wayangnya yang tertidur sangat lelap dan dia pun memeluk sang putra sambil menangis "maafin mama ya sayang karena belum bisa jadi mama yang baik buat kamu" Tidak terasa air matanya menetes kala mengingat perceraian nya tujuh tahun yang lalu.
Suara motor terdengar di depan rumah reka dan saat ami membuka pintu rumahnya terlihat yuri datang menjemput reka karena teringat pesan dari niko yang mengharuskan mereka datang lebih awal "eehh..yuri mari masuk" "Ya tante ini ada nasi uduk aku beli lebih untuk tante, om, dan keponakan ganteng aku daniel" "Duuhh kok repot sich yuri, terima kasih ya" Tidak beberapa reka keluar dari kamar bersama anaknya yang hendak berangkat sekolah "anak ganteng ini buat daniel jajan ya" "Terima kasih tante yuri" "Ih.. Yuri jangan di biasakan" "Udah gak apa kan buat ponakan aku dan ini nasduk buat loe, yuukk jalan" Lalu mereka berdua berpamitan dengan ami dan soleh.
Setibanya di kantor cindy dan raka sudah menunggu di pantry, ya jika pagi hari sebelum memulai pekerjaan mereka berempat selalu janjian di tempat tersebut untuk sekedar minum kopi dan sarapan "pagi semua..hai pujaan hatiku" Zainal yang tiba-tiba muncul pun membuat reka jadi salah tingkah "pagi mas.." Ujar mereka berempat "cieee..mas zainal yang udah mulai agresif" Goda cindy sambil melirik ke reka "hehehee.. Ya nich bapak manager kita, kalo suka langsung tembak aja kali" "Ya mas keburu di tikung cowok lain.. Hahahha" Raka dan yuri yang pagi ini menjadi kompor berhasil membangkitkan semangat zainal untuk semakin gencar mendekati reka.
Briefing pagi dimulai tapi hari ini ada yang berbeda karena semua karyawan berkumpul di aula serba guna yang letak nya di seberang lobby utama sky tower A, para karyawan terlihat mulai penasaran dan ada juga yang berbisik ke rekannya "selamat pagi semua nya saya aldi selaku direktur dari wang technology company mengucapkan terima kasih atas kehadiran nya di aula ini" Suara tepuk tangan dan tatapan mata para wanita tidak lepas dari aldi, walaupun dia seorang direktur tapi usianya masih muda tepatnya di angka 31 tahun dan tentunya masih single "hari ini saya akan memperkenalkan CEO baru kita dan beliau akan stay di kantor kita cabang indonesia, saya persilahkan mr. Wang leonid alexandrovic" Riuh gemuru dan tepuk tangan menyambut kehadiran leo, disaat pria itu naik keatas stage semua mata terutama kaum hawa terpana melihat ketampan pria blasteran tersebut dengan tinggi badan 188cm bentuk tubuh yang profesional mata hazel kehijauan rahang yang tegas bentuk hidung yang tinggi dan mancung kulit seputih salju wajah perpaduan asia-rusia tentu saja membuat risa musuh bebuyutan reka berniat menggodanya.