Malam itu, kakek Wu Zhu menidurkan cucunya dengan lembut. Namun, begitu dia keluar dari kamar, wajahnya berubah menjadi serius. Dia menuju ke ruangan ayah Wu Zhu, Yuan Cheng, dengan langkah yang kuat dan tekad.
"Yuan Cheng, aku tidak bisa diam lagi!" kakek Wu Zhu memarahi ayah Wu Zhu. "Kau telah membiarkan kutukan ini terus berlanjut, tanpa mencari cara untuk memecahkannya!"
Yuan Cheng menatap kakek Wu Zhu dengan mata yang dingin. "Apa yang bisa aku lakukan, Ayah? Kutukan ini telah berlangsung selama bertahun-tahun. Aku tidak memiliki kekuatan untuk memecahkannya."
Kakek Wu Zhu menggelengkan kepala. "Kau tidak memiliki kekuatan karena kau tidak mau mencari cara untuk memecahkannya! Kau hanya memikirkan diri sendiri dan kepentinganmu sendiri."
Yuan Cheng mengangkat suara. "Aku memiliki kepentinganmu sendiri? Aku telah kehilangan istriku, Lin Mei, karena kutukan ini! Aku tidak ingin kehilangan Wu Zhu juga!"
Kakek Wu Zhu menatap Yuan Cheng dengan mata yang sedih. "Aku tahu kau telah kehilangan banyak hal, anakku. Tapi kau harus memahami bahwa kutukan ini tidak hanya tentangmu atau Wu Zhu. Ini tentang seluruh keluarga Yuan."
Yuan Cheng menghela napas. "Apa yang ingin kau katakan, Ayah?"
Kakek Wu Zhu menatap Yuan Cheng dengan mata yang serius. "Aku ingin katakan bahwa kutukan ini dapat dipecahkan, tapi kau harus mau mencari cara untuk memecahkannya. Kau harus mau mengorbankan sesuatu untuk memecahkan kutukan ini."
Yuan Cheng menatap kakek Wu Zhu dengan mata yang ragu. "Apa yang harus aku korbankan?"
Kakek Wu Zhu menatap Yuan Cheng dengan mata yang sedih. "Aku tidak tahu, anakku. Tapi aku tahu bahwa kau harus mau mencari cara untuk memecahkan kutukan ini, sebelum terlambat."