Chereads / Fukushuu no Majo: Selina Delima, Sang Ratu Pembantaian / Chapter 2 - Bab 1: Selina Delima sang ratu pembantaian

Chapter 2 - Bab 1: Selina Delima sang ratu pembantaian

Chapter 2 – Neraka Baru Telah Lahir

Dingin. Gelap. Busuk.

Selina terbangun di tempat yang lebih buruk dari kematian.

Tubuhnya masih terasa seperti terbakar, luka-luka menganga di kulitnya. Ia tidak tahu sudah berapa lama tubuhnya membusuk di tempat ini. Tulangnya terasa remuk, dagingnya terkoyak, dan darahnya sudah mengering.

Namun, ia belum mati.

Tiba-tiba, rasa sakitnya berubah menjadi sesuatu yang lain. Suatu kehangatan mengerikan, seperti sepasang tangan tak kasat mata yang mengusap luka-lukanya, mengisi tubuhnya dengan sesuatu yang lebih hitam dari kegelapan itu sendiri.

"Bangkitlah… anak neraka…"

Suara itu. Suara yang tidak berasal dari dunia ini.

Dan saat ia membuka matanya, Selina melihat mereka.

Iblis-iblis yang telah mati sejak ribuan tahun lalu.

Wajah mereka telah hancur, mata mereka kosong, tapi senyum mereka penuh kegilaan.

"Kaulah penerus kami…"

"Kaulah yang akan membawa kehancuran…"

"Kaulah Sang Ratu Dosa."

Selina hanya bisa tertawa.

Bukan tawa kebahagiaan, bukan tawa kegilaan… tetapi tawa kepuasan.

Mereka telah membunuhnya. Mereka telah membuangnya. Mereka telah merampas segalanya darinya.

Sekarang? Ia akan merampas dunia ini dari mereka.

---

Chapter 3 – Balas Dendam yang Diresmikan dengan Darah

Selina berdiri di atas bukit, menatap kastil megah yang pernah menjadi tempat penyiksaannya.

Tangannya menggenggam pedang hitam yang berdenyut seperti makhluk hidup, merespon amarahnya dengan kilatan energi gelap. Pedang ini bukan lagi senjata biasa. Itu adalah bagian dari dirinya—perpanjangan dari neraka yang ia bawa dalam jiwanya.

Ia berjalan perlahan ke gerbang utama. Tidak ada yang menghentikannya.

Mengapa?

Karena setiap penjaga yang seharusnya berjaga… sudah menjadi mayat tanpa kepala.

Darah mereka masih mengalir di dinding-dinding kastil, menetes perlahan seperti hujan merah.

Saat ia masuk ke aula utama, para bangsawan yang dulu memperlakukannya seperti budak sekarang memandangnya dengan ketakutan.

"Ka-kau… seharusnya sudah mati…!" salah satu dari mereka berteriak.

Selina hanya tersenyum.

"Ya. Tapi aku kembali."

"TIDAK—!"

[Kurogane no Kenshi – Shikei Kettou]

Pedangnya bergerak dengan kecepatan yang bahkan mata manusia tidak bisa lihat. Seketika, tubuh bangsawan itu terbelah dua, darahnya menyembur seperti air mancur.

Yang lain mulai berlari. Tidak ada yang berhasil keluar.

Daging mereka meleleh. Tulang mereka meledak. Darah mereka mendidih.

Setiap langkah Selina meninggalkan jejak kutukan di tanah. Setiap orang yang mencoba melarikan diri mendapati diri mereka terkunci di tempat, tubuh mereka perlahan membusuk saat kutukan menyelimuti mereka.

Jeritan memenuhi ruangan. Ini bukan pembantaian biasa.

Ini adalah seni kematian.

Dan Selina adalah artisnya.

---

Chapter 4 – Kelahiran Ratu Kegelapan

Saat fajar menyingsing, kastil yang dulu menjadi pusat kerajaan kini hanyalah reruntuhan penuh mayat.

Selina berdiri di tengahnya, di atas singgasana emas yang kini tertutup darah.

Ia mengangkat pedangnya ke langit.

"Mulai hari ini… dunia ini milikku."

Dari bayangan, makhluk-makhluk mulai bermunculan. Para iblis yang telah lama disegel, para monster yang ditakuti manusia, semuanya bersujud di hadapannya.

Karena mereka tahu satu hal.

Selina Delima bukan hanya manusia lagi.

Ia adalah Sang Ratu Pembantaian.

Dan dunia baru saja masuk ke dalam era kegelapan.

---

Tagline Baru:

"Aku tidak datang untuk menyelamatkan dunia ini. Aku datang untuk menghancurkannya."