'Yang ini harus sudah mendekati peringkat naik,' dia menganalisis sambil mempelajari pola residu. 'Bekasnya dalam, teratur. Sudah konsisten menumpuk mana.'
Dengan ketepatan metodis, Ren mulai memukul dinding terowongan.
Pukulan-pukulan ini bukan sembarangan, mereka mengikuti ritme tertentu, getaran yang meniru panggilan kawin cacing-cacing kecil.
Setiap ketukan bergema melalui batu kuno, membawa harmonis halus yang hanya dapat sepenuhnya dihargai oleh makhluk-makhluk tersebut.
Tap-tap... tap... tap-tap-tap
'Ini bukan benar-benar kawin,' pengetahuan mengalir dalam pikirannya sambil menjaga ritme. 'Ini lebih seperti undangan ke evolusi bersama.'
Perilaku sosial yang kompleks dari makhluk sederhana ini tak pernah berhenti mengherankan dia.
Tap-tap... tap... tap-tap-tap