Malam yang begitu indah dengan bulan menyinari tempat pemakaman umum yang luas dan penuh dengan makam, angin kencang membuat suasana begitu suram di sekitar area pemakaman namun seorang gadis yang sedang berdiri di depan salah satu makam terlihat tidak peduli dengan suasana ini dan terus berdoa di hadapan makam itu.
Namanya nonly dia adalah seorang gadis yang baru saja kehilangan ibunya walaupun dia dari awal tidak terlalu dekat dengan sang ibu tetapi sebagai anaknya dia tetap merasa kehilangan
lilin lilin di sekitar batu nisan hampir redup dan ada juga yang hampir habis namun bukan nya takut nonly tetap berdoa berharap sang ibu tenang dialam sana walaupun dia mulai merasa tidak nyaman berada di sana
"Aku pulang dulu, Bu" bisik nonly sebelum memberi penghormatan terakhir dan berbalik pergi
Saat udah ada di luar area pemakaman rasa takut nya yang selama di pemakaman dia sembunyikan mulai muncul, bahkan hanya angin kencang yang membuat dedaunan di pohon saling menggesekan membuat bulu kuduknya merinding
"Haduh kenapa harus seseram ini sih" gumamnya dan mulai mempercepat langkah nya
Di jalan perkotaan yang penuh dengan gedung dan orang orang yang baru mau menutup toko nya, nonly berjalan melewati salah satu jalan setapak lalu, secara tiba tiba ai menabrak seseorang dan langsung terjatuh
"Ah, maff aku tidak melihat kedepan tadi" Nonly mendongak dan melihat orang yang di tabrak nya
Dia Seorang pria bertubuh tinggi dengan jas hitam rapi dan dasi biru, serta topi kecil yang bertengger di atas rambut hitam nya
"Tidak apa-apa nona," kata pria itu dengan suara yang begitu tenang dan lembut. Ia mengulurkan tangan nya kepada nonly yang belum berdiri "kau tidak apa-apa kan?"
Nonly yang melihat pria itu mengulurkan tangan nya sedikit ragu sejenak namun akhirnya dia menerima uluran tangan itu. "Ya, aku baik baik saja. Maff ya aku harus segera pulang"
Pria itu mengangguk pelan "oh, kalau begitu hati hati dijalan, nona"
Nonly hanya mengangguk kecil dan berjalan melewati pria itu, merasa ada yang aneh dan mencurigakan dengan pria itu. Wajahnya begitu santai dengan senyum kecil nya, dan dia tidak terlihat seperti orang biasa. Namun, nonly memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan tentang pria itu
Di suatu lorong yang biasa nonly gunakan untuk menjadi jalan pintas menuju ke apartemen nya, dia berjalan santai tanpa sedikit pun rasa takut karena pikirannya dia sudah biasa lewat lorong ini
Namun sesuatu yang tidak dia duga-duga terjadi dimana di depan nya ada 3 pria yang sedang sibuk mengobrol sambil meminum minuman keras di tangan mereka
Walaupun agak terkejut namun nonly tetap berjalan melewati mereka dan tepat saat nonly berjalan di tengah tengah mereka, salah satu pria memegang pergelangan tangan nonly
"Hey manis, kenapa jalan-jalan sendirian di malam begini" bau alkohol dari mulut pria itu membuat si nonly tahu bahwa pria yang memegang nya sudah mabuk
Nonly pun dengan cepat melepaskan genggaman tangan pria itu dari pergelangan tangan nya, namun dua pria yang ada di belakang nya mengambil pergelangan tangan nonly yang lain dan akhirnya memegang kedua tangan nya
"Hey!, jangan kurang ajar ya Kalian" nonly meronta namun cengkeraman mereka terlalu kuat sampai pergelangan tangan nonly memerah
"Jangan melawan, manis. Kami hanya butuh sedikit waktu mu," kata pria yang tadi dengan nada mengancam
Namun, sebelum nonly berteriak tiba tiba dua pria yang memegang dua tangan nonly terjatuh. Mereka tergeletak di tanah dengan air liur menetes dari mulut mereka serta mata mereka memutih
Nonly yang melihat itu hanya berdiri terpaku dengan apa yang dia lihat, dan mencoba mencerna semua nya
"Hey brengsek!, apa yang aku lakukan dengan--" dan sama seperti tadi pria terakhir pun jatuh dengan kondisi yang sama
"A..apa yang terjadi?" Sebelum sempat berpikir, muncul suara di ujung lorong
"Hey, apakah kau baik baik saja, nona?"
Suara yang cukup familiar buat nonly. di ujung lorong, pria yang tadi dia tabrak dengan santai memegang topi kecilnya.
Nonly menoleh kearah nya "kau lagi?" Nonly terkejut. "Apa yang aku lakukan disini"
Pria itu tersenyum tipis. "Mungkin tadi aku hanya kebetulan lewat dan melihat semua nya."
Nonly mendekat, melihat 3 pria yang kini tak sadarkan diri. "Apa kau yang melakukan ini?"
"Ooh, anggap saja mereka itu hanya tertidur karena terlalu lelah" jawab pria itu sambil mengangkat bahu nya dengan santai.
Nonly mengerutkan kening nya. "Itu bukan jawaban nya, apa yang telah kau lakukan tadi"
Pria itu dengan santai hanya tertawa kecil "kau tidak perlu tahu, nona."
Nonly terdiam "ambigu sekali" bisik nya namun bisa didengar oleh pria itu yang hanya tertawa mendengar bisik nonly
"Nah, nona, kau harusnya pulang kan" pria tersenyum kecil dan berjalan pergi kearah sebaliknya
Sambil melihat pinggang pria itu yang semakin menjauh nonly pun bertanya
"Siapa si kau sebenarnya?"
Pria itu terdiam di tepat lalu tanpa menoleh, ia menjawab "hanya seseorang yang tidak ingin melihat seorang gadis muda dalam bahaya"
Nonly menelan ludah nya, walaupun pun masih bingung dengan apa yang terjadi dalam waktu singkat dia pun bertanya kembali "Kalau boleh tahu tuan, siapa nama mu"
Masih seperti tadi pria itu menjawab tanpa menoleh kearah nonly "nama ku vluz, lain kali kalau kita bertemu panggil aku seperti itu ya, nona"
Lalu vluz pun akhirnya melanjutkan langkah nya dan benar benar hilang dari pandangan nonly yang sekarang akan berjalan pulang ke apartemen nya