Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

MAHORAGA DI DUNIA BARU

For_Today
--
chs / week
--
NOT RATINGS
195
Views
Synopsis
Hiroshi, seorang otaku yang terasing, terlahir kembali di dunia magis Eldoria setelah kematiannya. Diberikan kekuatan luar biasa mirip Mahoraga oleh Dewa Zephyr, ia harus belajar beradaptasi dengan kemampuan barunya. Tanpa ada yang mengetahui tentang reinkarnasinya, Hiroshi menjelajahi dunia baru ini, bertemu dengan berbagai karakter menarik, dan menghadapi ancaman kekuatan gelap yang mengancam kedamaian Eldoria. Dalam perjalanannya, ia belajar tentang persahabatan, keberanian, dan arti sejati dari kekuatan, bertekad untuk menemukan tempatnya dan melindungi orang-orang yang ia cintai
VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter 1: Pertemuan dengan Sang Dewa

**Chapter 1: Pertemuan dengan Sang Dewa**

Kota Tokyo, di tengah malam yang sunyi, seorang pemuda bernama Hiroshi terbaring di tempat tidurnya. Di sekelilingnya, tumpukan manga dan poster anime menghiasi dinding kamar yang sempit. Hiroshi adalah seorang otaku sejati, menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bermain game, membaca manga, dan menonton anime. Hidupnya terasa sempurna dalam dunia fiksi, tetapi di dunia nyata, ia merasa terasing dan kesepian.

Suatu malam, saat ia sedang menonton anime favoritnya, sebuah kilatan cahaya menyilaukan muncul di layar. Hiroshi tertegun, matanya melebar saat cahaya itu semakin mendekat. "Apa ini?" gumamnya, tetapi sebelum ia bisa memahami apa yang terjadi, cahaya itu melahapnya. Dalam sekejap, ia merasakan tubuhnya melayang, dan kemudian semuanya menjadi gelap.

Ketika ia membuka matanya lagi, Hiroshi mendapati dirinya berada di sebuah ruang yang luas dan bercahaya. Di sekelilingnya, ada awan putih yang mengambang, dan di tengah ruangan, berdiri sosok yang megah dengan aura yang menakjubkan. Sosok itu mengenakan jubah berkilau dan memiliki mata yang bersinar seperti bintang.

"Selamat datang, Hiroshi," suara lembut namun berwibawa itu menggema di seluruh ruangan. "Aku adalah Zephyr, Dewa dari Dimensi dan Pelindung Jiwa."

Hiroshi tertegun, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. "Dewa? Apa yang terjadi? Di mana aku?"

"Kau telah meninggal di dunia lamamu," jawab Zephyr dengan tenang. "Namun, sebelum jiwa mu melanjutkan perjalanan, aku ingin memberimu kesempatan kedua. dan aku akan memberimu kekuatan yang luar biasa."

Hiroshi merasa campur aduk. "Kekuatan? Apa maksudmu?"

Zephyr melanjutkan, "Kau akan terlahir kembali di dunia baru yang penuh dengan keajaiban dan tantangan. Dalam dirimu, aku akan menanamkan kemampuan adaptasi yang mirip dengan Mahoraga, makhluk yang dapat beradaptasi dengan segala situasi dan lingkungan. Dengan kekuatan ini, kamu akan mampu menghadapi berbagai rintangan yang akan datang."

Hiroshi merasa bersemangat. Ia selalu mengagumi karakter-karakter kuat dalam anime dan manga, dan kini ia memiliki kesempatan untuk menjadi salah satunya. "Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya dengan semangat.

"Pertama, kamu harus memilih keinginanmu. Apa yang ingin kamu capai di dunia baru ini?" tanya Zephyr.

Hiroshi berpikir sejenak. Ia ingin menjadi kuat, tetapi lebih dari itu, ia ingin menemukan tempat di mana ia bisa merasa diterima dan memiliki tujuan. "Aku ingin menjadi kuat dan melindungi orang-orang yang aku cintai. Aku ingin menemukan teman dan keluarga di dunia baru ini."

Zephyr tersenyum. "Keinginanmu tulus. Dengan kekuatan Mahoraga dan tekadmu, aku yakin kamu akan menemukan jalanmu. Sekarang, bersiaplah. Aku akan mengirimmu ke dunia baru."

Dengan satu gerakan tangan, Zephyr menciptakan lingkaran cahaya di sekeliling Hiroshi. "Ingatlah, Hiroshi. Kekuatanmu akan tumbuh seiring dengan pengalamanmu. Jangan pernah ragu untuk beradaptasi dan belajar dari setiap situasi."

Hiroshi merasakan energinya meluap, dan dalam sekejap, ia terhisap ke dalam cahaya. Ketika cahaya itu memudar, ia mendapati dirinya terbaring di atas tanah yang lembut. Ia mengerjapkan matanya, berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya matahari yang hangat. Saat ia bangkit, ia menyadari bahwa ia berada di tengah hutan yang lebat, dikelilingi oleh pohon-pohon raksasa dan suara-suara alam yang asing.

"Di mana ini?" Hiroshi bergumam, bingung. Ia meraba-raba tubuhnya dan menyadari bahwa ia tidak mengenakan pakaian yang biasa ia pakai. Sebaliknya, ia mengenakan tunik sederhana yang terbuat dari kain alami.

Saat ia berusaha memahami situasi ini, Hiroshi merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya. Sebuah kekuatan yang mengalir, seolah-olah ia bisa merasakan energi di sekitarnya. Ia mencoba untuk fokus, dan tiba-tiba, gambaran makhluk-makhluk yang berbeda muncul di benaknya. Ia bisa merasakan aura mereka, memahami kekuatan dan kelemahan mereka.

"Ini… ini adalah kemampuan Mahoraga!" teriaknya dengan gembira.

Hiroshi merasa seolah-olah ia bisa beradaptasi dengan segala sesuatu di sekitarnya. Dengan semangat yang membara, ia mulai menjelajahi hutan yang lebat. Setiap langkahnya terasa ringan, dan ia merasakan aliran energi dari tanah, pohon, dan bahkan udara di sekitarnya. Ia tidak hanya melihat dunia baru ini, tetapi juga merasakannya dengan cara yang belum pernah ia alami sebelumnya.

Setelah beberapa saat berjalan, Hiroshi menemukan sebuah sungai yang mengalir jernih. Airnya berkilau di bawah sinar matahari, dan suara gemericik air menenangkan pikirannya. Ia berlutut di tepi sungai, merasakan air yang dingin menyentuh telapak tangannya. "Ini luar biasa," bisiknya, terpesona oleh keindahan alam di sekelilingnya.

Tiba-tiba, suara gemerisik di semak-semak menarik perhatiannya. Hiroshi berbalik dan melihat seekor makhluk kecil dengan bulu berwarna cerah. Makhluk itu memiliki mata besar dan telinga panjang, tampak penasaran. Hiroshi tersenyum, merasa seolah-olah ia telah menemukan teman baru. "Hai, kecil! Apa kau juga tinggal di sini?"

Makhluk itu mendekat, mengendus-endus tangan Hiroshi dengan hati-hati. Hiroshi merasakan ikatan yang aneh dengan makhluk itu, seolah-olah mereka bisa saling memahami. "Aku akan memberimu nama," katanya, berpikir sejenak. "Bagaimana kalau aku memanggilmu Piko?"

Makhluk itu mengeluarkan suara ceria, seolah-olah setuju dengan nama yang diberikan. Hiroshi merasa senang. Ia tidak hanya terlahir kembali, tetapi juga menemukan teman di dunia baru ini. Dengan Piko di sampingnya, Hiroshi merasa lebih percaya diri untuk menjelajahi lebih jauh.

Setelah beberapa waktu, Hiroshi dan Piko melanjutkan perjalanan mereka. Mereka melewati hutan yang lebat, menyeberangi sungai, dan mendaki bukit kecil. Di puncak bukit, Hiroshi berhenti sejenak untuk mengagumi pemandangan yang menakjubkan. Di bawahnya, ia melihat lembah yang luas, dipenuhi dengan ladang hijau dan desa kecil yang terlihat damai.

"Ini adalah tempat yang indah," kata Hiroshi, terpesona. "Aku ingin menjelajahi desa itu."

Dengan semangat baru, Hiroshi dan Piko mulai menuruni bukit menuju desa. Saat mereka mendekat, Hiroshi merasakan getaran aneh di dalam dirinya. Ia bisa merasakan aura dari penduduk desa, dan ia menyadari bahwa ia harus berhati-hati. Meskipun ia memiliki kekuatan Mahoraga, ia tidak tahu bagaimana orang-orang di sini akan bereaksi terhadapnya.

Ketika mereka tiba di desa, Hiroshi melihat penduduk yang sibuk dengan aktivitas sehari-hari. Beberapa orang sedang bercocok tanam, sementara yang lain berjualan di pasar kecil. Hiroshi merasa terpesona oleh kehidupan yang sederhana dan damai ini. Namun, ia juga merasakan ketegangan di udara. Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres.

Hiroshi dan Piko berjalan lebih jauh ke dalam desa, dan tiba-tiba, mereka mendengar teriakan dari arah pasar. "Hati-hati! Monster!" teriak seorang wanita, suaranya penuh ketakutan. Hiroshi berbalik dan melihat sekelompok orang berlarian, panik. Di tengah kerumunan, seekor monster besar muncul, menggeram dengan ganas.

Insting Hiroshi langsung bereaksi. Ia merasakan kekuatan Mahoraga dalam dirinya, dan tanpa berpikir panjang, ia melangkah maju. "Aku tidak bisa membiarkan mereka terluka!" teriaknya, bertekad untuk melindungi penduduk desa.

Dengan Piko di sampingnya, Hiroshi bersiap untuk menghadapi monster itu. Ia tahu bahwa ini adalah saatnya untuk menguji kemampuannya dan membuktikan bahwa ia bisa beradaptasi dengan situasi berbahaya ini. "Aku akan melindungi mereka!" pikirnya, bertekad untuk menjadi pahlawan di dunia baru ini.