Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Topeng Manusia dan Bayang-Bayang Void

higeles
21
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 21 chs / week.
--
NOT RATINGS
237
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - Sang Kekosongan yang Bertanya

Di suatu tempat di mana waktu tak berdetak dan ruang tak bermakna, di sana lah Ia ada.

Heze—entitas tanpa awal, tanpa akhir.

Ia adalah kegelapan yang melahap kegelapan, kehampaan yang melampaui kehampaan.

Tapi malam ini, di tengah keabadian yang tak terukur, sesuatu yang asing menggerogoti-Nya:

Kebosanan.

Lingkungan-Nya bukanlah tempat, melainkan ketiadaan yang bernyawa.

Gulungan nebula hitam berputar di kejauhan, bukan sebagai cahaya, melainkan sebagai kekurangan cahaya.

Bintang-bintang di sini tak memancarkan sinar—mereka adalah lubang jarum di kain realitas, menghisap segala yang berani mendekat.

Di tengah semua ini, Heze duduk di singgasana yang terbuat dari ketiadaan, jari-jari-Nya yang pucat mengetuk armrest yang tak kasat mata.

Mengapa?

Suara-Nya menggema melalui dimensi, menghancurkan sebuah galaksi kecil yang tak bersalah di alam lain.

"Aku telah menyaksikan kelahiran bintang-bintang, kematian dewa-dewa, dan kelenyapan semesta. Tapi...

Aku masih belum mengerti."

Dengan gerakan tangan, Ia merobek sepotong jiwa-Nya sendiri—sebuah tindakan yang tak terpikirkan bagi makhluk lain.

Darah-Nya, yang bukan darah tetapi.

ketiadaan yang terstruktur, mengalir membentuk tubuh manusia:

- Rambut putih seputih salju, tapi gelap seperti lubang hitam.

- Mata merah menyala, memantulkan ribuan pengetahuan yang tak terkatakan.

- Kulit pucat seperti marmer yang tak pernah tersentuh matahari.

Kau akan menjadi... Nihil Aethernis," bisik-Nya kepada boneka ciptaan-Nya.

Pangeran jahat dari novel fantasi. Manusia modern yang terjebak di dunia asing."

Ia menanamkan ingatan palsu:

- Seorang pemuda bernama 'Heze" dari Bumi abad ke-21.

- Sebuah novel berjudul "Chronicles of Nytheria" yang ia baca sebelum tidur.

- Takdir untuk mati di tangan protagonis, Leonhardt Aurelion.

Tapi Ia juga menyisipkan Sistem Echo—subsistem dari jiwa-Nya sendiri—yang akan membatasi kekuatan dan memberi-Nya quest, /evel, dan skill.

"Bermainlah peran ini, perintah-Nya kepada diri sendiri, "dan temukan jawabannya."

Saat tubuh Nihil Aethernis selesai, sesuatu yang tak terduga terjadi.

Dimensi Kegelapan bergetar.

Bayangan-bayangan yang tak pernah berbicara mulai berbisik:

Dia sedang menipu diri sendiri."

"Dia akan menghancurkan segalanya."

"Dia... takut."

Heze mengabaikan mereka.

Dengan senyum tipis—ekspresi pertama dalam miliaran tahun—Ia melangkah ke dalam tubuh manusia itu.

"Jika aku bisa menjadi manusia," pikir-Nya, "mungkin aku akan mengerti.

Mengapa mereka begitu takut pada ketiadaan...

Padahal mereka sendiri adalah ketiadaan yang sementara."

Dan begitu, sang Void yang Abadi menghilang dari dimensi-Nya.

Yang tersisa hanyalah:

- Sebuah tubuh manusia dengan ingatan palsu.

- Sistem Echo yang berkedip seperti jantung buatan.

- Dan satu pertanyaan yang menggantung di antara semesta:

"Apa artinya 'ada', ketika kau adalah ketiadaan itu sendiri?"