Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Seizitsu Tobi

Olie_Qui
--
chs / week
--
NOT RATINGS
328
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - Nobu

Pesawat antariksa Nobu. Terbang melintasi Andron. Ini adalah perjalanan Seizitsu Tobi seorang diri untuk prioritas utama yakni mencari ayahnya. Ayah Tobi adalah kapten kapal angkasa penarik empat gerbong publik yang hilang di Arberus.

Tidak ada yang berani berusaha kecuali dirinya sendiri. Pergi ke Numral Dept sendirian itu seharusnya melanggar aturan. Tapi pemuda itu tetap melakukannya. Bahkan ibunya sendiri melarang. Ia sengaja memperbaiki pesawat usang yang ia temukan di satu bukit tidak jauh dari rumahnya.

Nobu, pesawat asing yang terdampar di Pulau Derby di Planet Cronix. Tobi beberapa bulan ini mengumpulkan banyak barang yang ia dapat dari Pusat Sampah Antariksa Cronix tempatnya magang.

Di tempat itu ia rela bekerja tanpa dibayar. Tapi bertukar banyak informasi dengan Yance Eckelz tentang harta terpendam di Pulau Derby yang orang bilang hanya cerita bohong. Tapi ia membuktikan kalau harta itu ada dan hanya orang yang yakin saja bisa berhasil menemukannya.

Yance Eckelz awalnya tidak yakin. Pria pemilik pusat pengumpulan barang-barang yang jatuh ke planet ini dulunya tidak percaya adanya nama-nama penjelajah terkenal yang pernah datang ke Cronix.

Di Derby tidak banyak penghuni. Berbeda dengan di Gorowox sebagai pusat pemerintahan Cronix. Penduduk Cronix di Gorowox lebih banyak mereka yang bertubuh kecil sekecil pensil. Mereka menyebut diri mereka Durt. Tapi juga banyak setidaknya hampir seimbang jumlahnya dengan ras pendatang dari Draelic.

Draelic dan Durt bangsa mayoritas di Cronix. Hal ini karena Draelic dan Cronix seperti saudara kembar. Dua planet itu sama besar. Tapi sayang Draelic yang lebih lama dihuni karena pada awalnya tidak ada yang tahu kalau Draelic punya planet yang seukuran.

Nobu akhirnya terbang dan orang-orang menduga ini sebuah hologram. Tobi meninggalkan Cronix berbekal sedikit makanan yang ia bawa di dapur khusus tempat ibunya menjajakan makanan khas Planet Bumi yang disukai para prajurit Bumi di Stasiun Gajaga. Satu-satunya benda yang sengaja ia bawa khusus di Nobu alat konversi organik fotosintesis artifisial untuk menanam buah-buahan dan sayuran di ruang tanam.

Nobu memang istimewa. Tobi mempelajari sendiri tentang Nobu. Setiap kabin yang berjumlah untuk dua penghuni. Dari lima kabin pesawat, ia sengaja membuat lebih menarik kabin khusus yang dipikirnya merupakan kabin kapten pesawat.

Semua telah ia sesuaikan dengan modifikasi baru pesawat-pesawat pabrikan baru. Tanpa banyak bagian-bagian original tapi pesawat meluncur aman dari Bukit Arsenal. Barangkali kini penduduk Cronix atau pemerintahan sedang kebingungan karena kepergian Tobi yang jelas melanggar aturan.

Tidak ada pesawat yang terbang tanpa seizin Flux Paganti. Pemimpin Durt yang sering datang ke Fellowship of Java. Kedai makan Niara Tobi. Niara ibu angkat Tobi. Ketika kecil Tobi tinggal bersama banyak saudara. Tapi banyaknya dari mereka lebih suka makan dan masak daripada mencatat ilmu tentang dunia penjelajahan antariksa atau pembuatan pesawat serta perbaikannya.

"Maafkan saya ibu." Sahut Tobi dalam hati. Cukup tiga kata. Duduk seorang diri di ruang kemudi pesawat. Memperhatikan benda-benda langit yang timbul tenggelam di depannya. Semua seperti bergerak dengan cepat. Sebenarnya semua benda langit itu tetap di posisi mereka. Gerakan hanya terjadi pada Nobu.

"Ayah aku datang." Kembali isi hatinya menyebut tiga kata. Ia berharap jika masih bisa bertemu dengan ayahnya. Ia akan mencari tahu pada ayahnya di mana ibu kandungnya selama ini.

Niara Tobi memberi nama Tobi di nama Seizitsu untuk mengingatkannya di mana jika ada waktu suatu saat menjadi tempat kembali. "Nama itu jadi pemandu pulang. Kalau kau pergi dan berusaha mencari asal usulmu."

Niara sangat menyayangi Seizi. Lebih dari menyayangi anak-anaknya sendiri. Itulah mengapa nama Tobi diberikan padanya. Tidak pada anak-anak angkatnya yang lain. Niara punya panti asuhan khusus selain berdagang di kedai makannya. Perempuan itu bekerjasama dengan organisasi nirlaba yang membidangi untuk urusan santunan anak terlantar di alam semesta.

Tujuan mulia itu sering membawa perempuan itu menjadi pembicara atau narasumber diskusi terkait bagaimana menjadi bagian dari anak-anak angkatnya. Sampai kemudian Tobi memutuskan untuk pergi, ia merasa Niara sudah membantunya mandiri dan sudah saatnya berpisah.

"Aku tidak bisa mencegah atau memberi bekal lebih. Tapi dengan nama yang aku sematkan di dirimu. Semoga orang kenal siapa kau dari nama itu dan mereka siap mendukung apapun cita-citamu." Sahut perempuan mantan tentara Bumi itu sayup-sayup terdengar di satu saat Tobi hendak larut dalam tidur. Perempuan yang punya visi juga misi dalam membangun peradaban yang lebih baik.