Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Pria Nestapa

Bona_Tua_Sinaga
14
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 14 chs / week.
--
NOT RATINGS
112
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - Semasa Sekolah

Menyandang gelar tertinggi tingkat pelajar mungkin adalah sesuatu yang dapat dibanggakan akan tetapi bukan berlaku padaku.

Namaku Hisar pelajar SMA 1 Hariara yang mendaftarkan diri sebagai Ketua Osis, dikarenakan ingin menggantikan waktu yang menguras otak menjadi waktu tenang, dimana hanya menulis satu sampai tiga buah paragraf berisikan visi-misi formalitas salah satu persyaratan pendaftaran.

Akan tetapi siapa sangka pembina osis memberikan pujian akan karangan visi-misi yang ditulis satu jam sebelum pengumpulan.

Setelah lolos dalam administrasi Pria dengan kepala tanpa hiasan rambut sebab di cukur habis yang yakin bisa membuang sial dengan percaya diri naik diatas podium untuk menyampaikan visi-misi kepada seluruh siswa-siswi.

Semuanya berjalan lancar hingga siswa berandalan terpilih menjadi ketua osis yang hanya bermodalkan perkawanan.

Dalam pemilihan pengurus saya diambang ke bingungan memasukkan kawan yang selalu menantang peraturan atau siswa lain yg taat akan peraturan sebab aku yang bobrok mengiming-ngimingkan jabatan kepengurusan kepada mereka yang sejiwa denganku hingga berujung sebagian dari mereka masuk dalam kepengurusan dan mengakibatkan pertemanan sedikit renggang.

Aku bertemu dengannya sewaktu menjadi Panitia Masa Orientas Siswa (MOS) saaat melakukan pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa yang baru masuk hingga sampai kepada peraturan baris ber baris.

"Siap,grakk !!!Hadap Kanan,Grakk!! Jalan ditempat, Grakk!! Balik kanan,Grak!!" Tiba-tiba suara wanita menghentikan gerakan dan aba-aba dari suaraku yg cukup besar.

"Instruksi, Kak" sahut seorang siswi kepadaku.

Iya, ada apa? jawabku dengan singkat.

"Bukan kah gerakannya salah iya ,kak? Tanya nya.

"Jadi gerakan sebenarnya kayak mana iya, soalnya aku juga kurang tau". Ucapku dengan senyum malu sebagai pembelaan kesahalanku.

Dia langsung dengan cepat melakukan gerakan yang sebenarnya.

Setelah beberapa hari pelaksanaan MOS dia kini menjadi titik perhatianku meski sampai hari terakhir aku tidak tau nama lengkap nya melainkan nama pangilannya saja.

Sesampai dirumah aku langsung memainkan android dan bahkan tak sempat mengganti seragam sekolah karna terlalu fokus mencari sosok wanita di media sosial.

Wanita yang menurutku menarik hingga membuatku tertarik,Akan tetapi berulang kali kembali masuk dalam pencarian dengan menulis nama panggilan-nya beserta marganya tetap hasilnya nihil.

Dengan perasaan kesal langsung bergegas menuju tempat kerja yg paling mulia(layaknya Al-Masih yang mengembala manusia menuju kedamaian ),pekerjaan yang kulakukan tiap harinya iyalah mengembala tiga ekor kerbau .

Tak cukup puas dengan hasil yg nihil kembali aku melanjutkan penelusuran sembari menunggu sore menuju malam.

Tiba-tiba "pikking" suara mesengger berbunyi dan muncul dilayar android dengan penasaran membuka dan menuju profil itu membuatku terkecut karena wanita yang kucari dari tadi kini memberikan ku pesan.

"Hy kak" isi pesan darinya.

"Hy juga" jawabku dengan perasaan bahagia.

Dan itu menjadi awal percakapan yang menjadi panjang.

Ke-esokan harinya aku bertemu dengannya dengan senyum tipis dia juga membalas senyumku di barengi dengan tingkah nya yang seakan malu.

Di depan kelas aku duduk sambil memandanginya saat dia sedang bergurau dengan temannya di taman bunga kelas, entah apa yang di bicarakan mereka saya tidak tau tapi gerak tangan kawannya yg tertuju padaku berbentuk love seakan mengatakan bahwa Roselin suka sama ku.

"Siang,Bg" sapanya dari messenger.

"Siang,Roselin" di tambah emot senyum dalam balasanku.

"Apa benar bg,Shopi pacar abang?" tanya-nya.

"Mana ada,rencana sih mau jadiin Selin jadi pacar" Pesan Ku.

" ahh abg ini, Tapi shopi kok akrab sama abg ? balas-nya.

"Biasa ajah sih Selin, Selin cemburu ya wkwkwk" jawab ku.

"Mana ada ngapain Selin cemburu" balasanya.

Lambat laun hubungan yang semakin dekat menumbuhkan sebua rasa hingga menjalin ikatan mengatas namakan pacar. Aku yang dulunya penuh kemalasan untuk pergi kesekolah kini menjadi orang yang mengamini lamanya waktu belajar karena ingin selalu melihatnya sebab dia adalah orang yang menerima ku ketika aku diselimuti masalah dan bagiku dia sosok wanita Sempurna.

Rasa

Cinta memang sesuatu tak terdefenisi

Memungkinkan ketidak pastian terjadi

Ketika aku menjalin rasa padanya

Seseorang yang seharusnya sebatas ku suka.