Suatu sore, setelah menyelesaikan pekerjaan di toko, Thomas kembali ke rumah dengan hati yang lebih ringan. Dia membawa beberapa roti dan sayuran yang telah dibeli menggunakan uang yang diberikan oleh Sam. Namun, saat dia membuka pintu rumah, dia melihat adiknya, Jack dan Murphy, duduk di sudut ruangan dengan mata yang masih lelah.
"Ini untuk kalian," kata Thomas sambil membagikan makanan yang dia bawa. Jack dan Murphy langsung menyantap roti dengan lahap, sementara Thomas duduk di samping mereka, menatap mereka dengan penuh kasih sayang.
Namun, kali ini ada sesuatu yang berbeda. Murphy, yang biasanya ramah dan ceria, tampak lebih tenang dan bijaksana. Dia memandang Thomas dengan mata yang berkaca-kaca, seolah-olah memahami lebih dari yang bisa dijelaskan oleh kata-kata.
"Kakak, aku melihatmu sering pergi ke daerah itu," kata Jack dengan suara yang lembut. "Apa kau pernah ketemu dengan orang-orang berbahaya?"
Thomas merasa jantungnya berdetak kencang. Dia tidak ingin adiknya tahu terlalu banyak tentang situasi mereka. "Aku hanya mencari uang untuk kita semua. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan, Jack."
Namun, Murphy, yang lebih muda dan polos, mendekati Thomas dan menyentuh sudut bibirnya yang berbulu. "Aku tahu ada sesuatu, Kak. Aku bisa merasakannya."
Thomas menatap adiknya dengan perasaan campur aduk. Dia ingin mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya. "Tidak ada apa-apa, Murph. Kita akan mendapatkan makanan lagi besok."
Namun, di dalam hatinya, Thomas tahu bahwa dia harus lebih berhati-hati. Dia mulai menyadari bahwa peranannya di toko koran mungkin memiliki dampak yang lebih besar dari yang dia bayangkan. Pertemuan dengan Sam dan pekerjaan barunya telah membuka pintu menuju dunia yang sebelumnya tidak dia ketahui, dunia yang penuh dengan rahasia dan bahaya.
Seiring berjalannya waktu, Thomas mulai memahami bahwa Sam bukanlah orang biasa. Ada sesuatu yang misterius dan mungkin gelap di balik kebaikan dan bantuan yang diberikan oleh Sam. Dia mulai menyelidiki lebih lanjut tentang alamat-alamat yang dia antarkan koran, mencoba mencari petunjuk tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Pada suatu malam, setelah menyelesaikan tugasnya, Thomas memutuskan untuk mengintip ke dalam salah satu alamat yang dia kunjungi. Dia menyembunyikan diri di balik bayangan, memperhatikan sekelompok pria yang sedang berkumpul di dalam sebuah rumah tua. Mereka tampak serius, berbicara tentang sesuatu yang penting. Thomas merasa hati-hatinya berdetak kencang, namun rasa ingin tahunya membuatnya tidak bisa berhenti mengamati.
Saat dia melihat salah satu pria menarik sebuah tas besar dari dalam rumah, Thomas merasa ada yang tidak beres. Tas itu terlihat berisi barang-barang berharga, mungkin senjata atau barang ilegal lainnya. Dia menyadari bahwa koran yang dia bawa sebenarnya adalah alat untuk menyampaikan pesan atau transaksi rahasia antara Sam dan pihak-pihak tertentu di dunia bawah kota.
Thomas merasa kecewa dan bingung. Dia tidak pernah menyangka bahwa pekerjaannya di toko koran akan membawanya ke dalam dunia kriminal. Rasa bersalah mulai menghinggapi dirinya karena telah terlibat dalam sesuatu yang jauh lebih besar dan berbahaya daripada yang dia bayangkan.
Pada saat itulah, Sam masuk ke dalam rumah untuk mengambil koran yang akan dikirim ke alamat tersebut. Thomas merasa bahwa waktunya hampir habis untuk pergi, namun sebelum dia bisa bergerak, Sam menatapnya dengan mata yang penuh rahasia.
"Kau sudah cukup penasaran, Thomas," kata Sam dengan suara yang tenang namun penuh kekuatan. "Aku tahu kau mulai memahami lebih banyak tentang apa yang kita lakukan di sini."
Thomas terkejut dan bingung. "Apa maksudmu, Paman Sam? Saya hanya menjalankan tugas saya."
Sam mendekatinya, matanya menatap tajam. "Kau lebih dari sekadar pekerja, Thomas. Aku melihat potensi besar dalam dirimu, dan aku tahu bahwa kau bisa lebih dari yang kau pikirkan."
Thomas merasa ada sesuatu yang sangat penting dan berbahaya yang sedang terjadi, namun dia tidak tahu harus berkata apa. "Saya tidak mengerti, Paman Sam."
Sam tersenyum misterius. "Semua akan terungkap pada waktunya. Untuk sekarang, teruslah bekerja dengan jujur dan tetap waspada. Dunia bawah kota ini penuh dengan rahasia, dan kau akan menjadi bagian darinya."
Dengan kata-kata itu, Sam meninggalkan Thomas yang masih terdiam, mencoba mencerna apa yang baru saja dia dengar. Dia menyadari bahwa pekerjaannya di toko koran lebih dari sekadar menyapu dan menyemir sepatu. Dia terlibat dalam jaringan yang lebih besar, sesuatu yang mungkin tidak bisa dia kendalikan.
Saat malam semakin larut, Thomas kembali ke rumah dengan pikiran yang penuh kebingungan. Dia duduk di samping Jack dan Murphy, mencoba menyembunyikan kekhawatiran yang mulai menguasainya. Namun, dia tahu bahwa dia tidak bisa terus hidup dalam kebingungan dan ketakutan. Dia harus mencari cara untuk melindungi keluarganya tanpa terjebak lebih dalam ke dalam dunia yang gelap ini.
Thomas terbaring di tempat tidurnya, menatap langit yang dipenuhi bintang melalui jendela reruntuhan rumah mereka. Dia merenung tentang semua yang telah terjadi dalam beberapa minggu terakhir. Dari seorang anak jalanan yang terpaksa berjuang untuk keluarganya, dia sekarang terlibat dalam jaringan rahasia yang tidak dia ketahui sebelumnya.
Dia memutuskan bahwa dia harus mencari tahu lebih banyak tentang peranannya di toko koran dan siapa sebenarnya Sam. Namun, dia juga tahu bahwa ini adalah risiko besar. Jika dia terlalu penasaran, dia bisa membahayakan dirinya dan keluarganya. Namun, rasa tanggung jawab dan keinginannya untuk melindungi Jack dan Murphy membuatnya terus maju.
Dengan tekad yang baru, Thomas berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan menemukan kebenaran di balik semua ini, meski itu berarti harus menghadapi bahaya yang lebih besar. Dia tahu bahwa jalan di depannya penuh dengan tantangan, tetapi dia siap untuk menghadapinya demi masa depan yang lebih baik bagi keluarganya.