"Kamu sebenarnya adalah anak adopsi dengan kata lain kamu bukan anak Bunda dan Ayah. Tapi Ayah dan Bunda sangat menyayangimu" Ayu.
"Oh" Anyu.
"Gitu doang?" Ayu.
"Terus aku harus ngapain bun? Salto" Anyu bercanda.
"Bunda kira kamu akan kecewa, ya paling enggak kamu marah karena bunda ngasih tau ini sekarang" Ayu.
"Buat apa aku marah selagi bunda nge adopsi aku secara sah, kalo bunda nyulik aku dari orang tua ku yang dulu baru aku marah" Anyu.
Setelah mendengar itu Ayu semakin sayang ke Anyu dan memeluk Anyu dengan erat. Tidak lama kemudian datang Reza ke UKS sekolah.
"bu Ayu keadaan Nino gimana" Reza Khawatir.
"dia cuman butuh istirahat aja lukanya sudah aku rawat" Ayu.
"Terimakasih bu Ayu, dan terimakasih juga Anyu udah ngebela dan ngelawan para pembully itu" Reza.
"Bukan apa apa kok Om" Anyu.
Kemudian Reza masuk ke ruang UKS. Tidak lama setelah Reza masuk datang kepala sekolah yang tiba tiba menekik leher Anyu tanpa ada alasan.
"Pak ada apa ini?" Ayu panic.
"Diam saja kamu akibat anakmu ini anak ku masuk rumah sakit" Kepala sekolah marah.
Anyu pun tidak tinggal diam dia melakuakan gerakan pertahanan diri untuk lepas dari cekikan kepala sekolah. Setelah terlepas Anyu langsung memasang kuda kuda untuk melindungi ibunya karena Anyu pikir kepala sekola akan menyerangnya juga.
"sialan dasar anak nakal" kepala sekolah langsung pergi.
"Anyu kamu tidak apa apa" Ayu khawatir.
"Enggak apa apa kok bun?" Anyu.
Tidak lama Ayu memukul kepala Anyu.
Plak.
"ngapain kamu pasang kuda kuda mau menyerang!" Ayu.
"Hehehe kelepasan bun" Anyu.
Karena kejadian itu membuat Reza keluar dari UKS.
"Bu ayu, Anyu ada apa dari dalam saya mendengar kalian ribut dengan seseorang?" Reza.
"Enggak kok dari tadi cuman ada kami berdua" Ayu.
"Iya om, kita tadi cuman ribut tentang makan dirumah atau di luar itu aja kok" Anyu.
"Oh, saya kira ada yang nyerang kalian" Reza Curiga.
"enggak ada kok om" Anyu ketawa keil.
"Oh iya bagaimana setelah Nino bangun kita kerestoran nanti saya yang teraktir" Reza.
"boleh tuh" Ayu.
Kemudian Reza masuk kembali ke UKS.
"bunda gimana nih kayanya Om Reza udah curiga kita tadi ribut sama kepala sekolah" Anyu.
"Ya gimana lagi mau di sembunyikan juga akan susah" Ayu.
Singkat cerita Nino pun bangun kemudian Reza dan Nina langsung memeluk Nino.
"Nino" Reza dan Nina langsung memeluk Nino.
"maafkan Nino udah ngerepotin kak Reza dan Nino" Nino.
"harus nya kakak yang minta maaf gabisa lindungi kamu" Reza nangis.
"Enggak kak aku yang salah harusnya aku yang ngelindungi Nino" Nina nangis.
"Kalian berdua tidak salah yang salah aku karena gabisa melindungi diri malah aku sudah merepotkan orang lain juga" Nino.
Kemudian Reza, Nino dan Nina keluar dari uks.
"Gimana keadaan kamu Nino udah baikan?" Ayu.
"Iya makasih Tante Ayu" Nino.
Ketika Nino melihat Anyu dia langsung berterimakasih dan meminta maaf karena menyangka Anyu adalah perempuan. Kemudian mereka berlima meninggalkan uks sekolah dan sekolah untuk menuju tujuan selanjutnya yaitu restoran untuk makan siang. Sesampainya di restoran Ayu, Anyu, Reza, Nino, dan Nina memesan makanan. Setelah memesan makanan mereka berlima mencari tempat duduk setelah dapat mereka semua menyantap makanan mereka masing masing.
"ahhh kenyang nya kakak makasih" Nino dan Nina.
"iya om Reza makasih udah neraktir kita berdua" Anyu.
"ga masalah" Reza.
"Anyu udah ini kamu ada waktu luang ga?" Nina.
"hmm ntar saya liat buku harian ku dulu, hmm dari jam 12.00 sampai sore ini aku luang" Anyu.
"kalo boleh aku mau ngajak kamu ke dojo" Nina.
"haaah Nina mulai lagi, Anyu mending kamu tolak aja" Nino.
"Memang kenapa?" Anyu.
"Luang kan ayo kita ke Dojo sekarang, bolehkan kak Reza" Nino muka memelas.
Karena muka memelas Nina, Rezapun mengijinkan Nina untuk ke dojo tapi ketika mereka berlima keluar dari restoran retoran tersebut sudah di kepung oleh pihak kepolisian.
"Hei ini ada apa perasaan ga ada perintah penangkapan, kenapa kalian menggunakan rompi lengkap?" Reza.
"Lapor komandan kita disini untuk mengaman kan sodara Anyu terduga perduga penganiaya anak mentri tadi pagi".
"Mana ada yang ada adik ku yang telah menjadi korban penusukan!" Reza marah.
"Om Reza sudah kita menurut aja lagi pula kalo saya ga terbukti bersalah saya akan di bebaskan" Anyu.
"Terima kasih Anda telah koperatif".
Karena kejadian itu Reza merasa de javu. Tetapi kali ini Ayu bersikeras untuk menegah para polisi membawa Anyu.
"Pak jangan bawa anak saya, saya mohon" Ayu memohon.
"Tidak bisa bu anak ibu ada di daftar pencarian orang".
"Saya mohon jangan bawa anak saya satu satunya, saya akan lakukan apa saja asal anak saya tidak di bawa" Ayu menangis sejadi jadinya.
"Tidak bisa bu ini udah perintah dari atasan".
Karena itu Reza langsung berlutut di depan semua polisi.
"Komandan kenapa anda berlutut?".
"Saya juga meminta kepada kalian untuk tidak membawa anak ini" Reza memohon.
Tidak lama kemudian datang orang misterius dengan mengunakan mobil patrol polisi.
"kenapa kalian menangkap satu anak nakal lama banget, eh kok anak nakal itu ga kalian borgol" orang misterus.
Kemudian Ayu langsung mendekati orang misterius itu untuk memohon agar anaknya atau Anyu tidak dibawa.
"Pak saya mohon jangan bawa anak saya, saya akan lakukan apa saja agar anak saya tidak di bawa" Ayu.
"Bunda udah bun jangan mempermalukan diri bunda di hadapan banyak orang" Anyu.
"Oh apa saja ya?" orang misterius.
"iya apa saja termasuk tubuh ku" Ayu.
"Bun udah Bun jangan Anyu baik baik aja" Anyu nangis kesal karena tidak bisa melindungi Bundanya
"kalo begitu kamu kesini dengan cara merangkak dan menggonggong" orang misterius.
"asalkan itu bisa membebaskan Anyu saya akan lakukan" Ayu terpaksa.
Kemudian orang misterius itu mengeluarkan hp setelah itu dia bergunyam. Sedangkan Ayu merangkak menuju orang misterius itu setelah dekat Ayu langsung berdiri kemudian Ayu langsung menjepit leher orang misterius itu dengan lengannya sampai pingsan. Karena kejadian itu polisi yang ada di sana langsung siap siaga dengan mengarahkan senjata api ke Ayu.
"Kalian maju lagi selangkah leher orang ini akan patah" Ayu mengancam.
"Bu Ayu tolong tenang bu" Reza berusaha menenangkan Ayu.
"Reza kamu mau tau siapa dalang dari pembunuhan suami saya" Ayu dengan tatapan serius.
"jangan bilang dalangnya pak gubernur" Reza.
"Iya Za dia lah orangnya" Ayu dengan tatapan serius.
"Ibu tau dari mana" Reza.
Ayu langsung mengeluarkan hp kemudian Ayu menulis pesan kepada Anyu.
"Reza saya titip Anyu, karena saya akan menyusul Ek-" Ayu.
Tidak lama punggung tertembak oleh pistol kejut kemudian Reza langsung berlari menuju polisi yang menembak Ayu.
"Ibu AYU!!!, suruh siapa tembak dia" Reza.
"Tidak apa pak ini inisiatif saya" polisi.
"kau bodoh dia punya penyakit jantung kronis" Reza sembari menampar bawahannya.
"Bundaaaa" Anyu langsung melawan.
Kemudian Anyu langsung memeluk Ayu.
"Buuunnnnddaaaa bertahan lah" Anyu Nangis
"Anyu dengar ibu kamu harus akur sama adik adik om Reza" Ayu.
"Bunda bicara apa bunda akan baik baik aja. Tolong siapa saja telepon rumah sakit" Anyu Nangis.
Kemudian Reza menelepon pihak rumah sakit.
"Anyu dengar bunda, hiduplah dengan bebas dan jangan mau di perintah oleh siapa pun, jadilah anak yang pemberani melawan ketidak adilan, Bunda juga sudah mengirimkan bukti yang akan membantu kalian untuk membersihkan nama Eka" Ayu menatap serius kepada Anyu dan memegang pipi Anyu.
Tidak lama dari itu Ayu menutup mata, melepaskan tangannya dari pipi Anyu dan mengatakan sesuatu.
"Bunda Bunda BUNDA bertahanlah ambulan sebentar lagi tiba" Anyu.