Chereads / Neon Arcana / Chapter 1 - bab 1. kode tersembunyi di kota Hikari

Neon Arcana

irim
  • 7
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 48
    Views
Synopsis

Chapter 1 - bab 1. kode tersembunyi di kota Hikari

Bab 1: Pengenalan Cio Hayne

Malam di Desa Hikari selalu sunyi. Hanya suara angin yang berdesir di antara pepohonan tinggi, menambah suasana misterius yang menyelimuti desa kecil ini. Bintang-bintang bersinar terang di langit yang gelap, tak tertutup polusi cahaya seperti di kota-kota besar. Hikari, dengan pemandangan alamnya yang menakjubkan, adalah tempat yang indah, tetapi bagi Cio Hayne, tempat ini terasa mengekang.

Cio, seorang remaja berusia delapan belas tahun, duduk di depan layar hologramnya yang memancarkan cahaya biru lembut. Dalam dunia digital, dia adalah seorang hacker, tetapi bukan hacker biasa. Dia tidak tertarik pada uang atau kekuasaan, seperti banyak orang di luar sana. Baginya, dunia digital adalah labirin yang penuh misteri, dan dia ingin menjelajahinya. Dengan jari-jarinya yang gesit, dia menavigasi jaringan lama yang ditinggalkan sejak perang teknologi, mencari tahu apa yang tersembunyi di dalamnya.

Hari ini, dia terobsesi dengan jaringan yang dikenal sebagai Arcana. Cio telah mendengar desas-desus tentang kode ini dari buku tua yang dia temukan di perpustakaan desa. Kode ini konon adalah kunci menuju pengetahuan yang hilang, sesuatu yang dapat mengubah cara orang melihat dunia. Tidak banyak yang tahu tentang Arcana, dan itulah sebabnya dia merasa terdorong untuk menggali lebih dalam.

Saat dia mengetik perintah di layar hologramnya, sebuah jendela pop-up muncul, menunjukkan pesan yang tidak biasa. "Koneksi berhasil. Mencari..."

Cio menahan napas. Dengan setiap ketukan, rasa ingin tahunya semakin meningkat. Dia merasa seolah-olah sedang membuka pintu menuju dunia baru yang tersembunyi. Seiring dengan proses pencarian, layar hologramnya mulai berkedip. Kode-kode aneh mulai muncul, membentuk pola yang tidak dia mengerti. Dia terus mengetik, berusaha menelusuri jejak kode tersebut.

"Tunggu... Apa ini?" gumamnya ketika dia menemukan serangkaian angka yang berkilauan. Ada sesuatu yang aneh dan menggoda tentang kode ini, dan Cio merasakan getaran di dalam dirinya. Dengan sekali klik, dia memasukkan perintah untuk membuka kode tersebut.

Tetiba, ruangan kecilnya dipenuhi cahaya biru yang menyilaukan. Cio tertegun, takjub oleh keindahan yang tak terduga. Namun, saat cahaya itu menyelimuti sekelilingnya, dia merasa sesuatu yang lebih dari sekadar visual. Udara di sekelilingnya terasa lebih berat, dan seolah ada suara yang bergema di dalam pikirannya.

"Cio Hayne... kamu telah membuka sesuatu yang tidak seharusnya..."

Suara itu terdengar jelas, meskipun tidak ada satu pun yang berada di dekatnya. Cio merinding, seolah-olah ada kekuatan tak terlihat yang memperhatikannya. "Siapa kamu?" tanyanya, suara bergetar, tetapi tekadnya tetap ada.

"Dunia ini telah menunggu kamu. Kode Arcana adalah kunci untuk mengetahui rahasia yang lebih dalam... tetapi ada konsekuensinya."

Cio menelan ludah, berusaha mencerna kata-kata itu. Dia teringat semua cerita tentang hacker yang berhasil dan gagal. Apakah ini semua berisiko? Apakah dia siap untuk menghadapi apa pun yang mungkin muncul dari keputusan ini?

Tanpa peringatan, layar hologramnya mati mendadak. Cahaya biru yang semula menerangi ruangan kini lenyap, menyisakan Cio dalam kegelapan. Napasnya mulai cepat, dan ketakutan menggelayut di benaknya. Dia baru saja menyentuh sesuatu yang lebih besar dari dirinya.

Dengan gemetar, dia menghidupkan kembali layar hologramnya, tetapi tidak ada yang muncul. Hanya layar hitam yang menatapnya. Di luar, suara angin semakin kencang, seolah-olah ada sesuatu yang mendekat. Cio merasa bahwa dia harus segera menjauh dari tempat itu, tetapi dia tidak bisa. Kecintaannya pada dunia digital dan rasa ingin tahunya mendorongnya untuk tetap bertahan.

Saat dia mengalihkan pandangannya ke luar jendela, bayangan seseorang melintas di antara pepohonan. Cio segera berdiri dan berlari ke jendela, berusaha melihat lebih jelas. Dalam sekejap, dia melihat sosok tinggi yang mengenakan pakaian hitam dan visor yang menutupi matanya. Momen itu membuat jantungnya berdebar. Dia tahu, dia bukan satu-satunya yang tertarik pada kode Arcana.

Seolah membaca pikirannya, suara itu kembali terdengar di kepalanya. "Hati-hati, Cio. Ada yang mengincarmu."

Cio berbalik dan segera mengemas peralatannya. Dia harus pergi, mencari tempat aman. Kodenya telah menarik perhatian yang tidak diinginkan, dan dia tidak tahu seberapa jauh orang itu akan pergi untuk mendapatkannya.

Ketika dia melangkah keluar dari rumah kecilnya yang terletak di tepi sungai, hawa malam yang dingin menyambutnya. Suara alam berdesir dan cahayanya temaram. Cio berlari menyusuri jalan setapak menuju hutan, merasakan adrenalin memompa dalam dirinya. Dia tahu bahwa dia harus menemukan tempat aman, tetapi di mana?

Sementara itu, di tepi hutan, Mirin Crop menerima perintah dari Orion Corp. Dia menatap layar kecil di lengannya yang menampilkan wajah Cio. "Target ditemukan. Eliminasi dimulai."

Mirin adalah seorang pemburu bayaran, terlatih dan tak kenal lelah. Dia diutus oleh Orion Corp untuk menemukan dan menghentikan hacker yang telah membuka kode Arcana. Dia tahu betul bahwa kode tersebut menyimpan rahasia yang bisa menghancurkan keseimbangan dunia. Tidak ada yang akan menghentikannya, bahkan jika itu berarti menghilangkan seorang remaja yang tampaknya tidak berbahaya.

Dengan ketangkasan seorang pemburu, Mirin menyusuri jejak Cio, mengikuti suara langkahnya yang terburu-buru. Dia tahu waktu tidak berpihak padanya. Dalam benaknya, satu tujuan jelas: menghilangkan ancaman sebelum Cio bisa memahami sepenuhnya apa yang telah dia temukan.

Cio terus berlari, berusaha menjauh dari bahaya yang mengintai. Dia merasa bahwa keputusan untuk membuka kode Arcana telah menarik perhatian sesuatu yang lebih gelap. "Apa yang harus aku lakukan?" pikirnya. Dia menginginkan pemahaman, tetapi kini, pemahaman itu terasa sangat menakutkan.

Dengan napas yang tersengal, dia akhirnya menemukan sebuah gua kecil di pinggir hutan. Dia masuk dan bersembunyi di dalamnya, mencoba menenangkan pikirannya. Dalam kegelapan, dia merasakan kehadiran sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang mungkin lebih kuat daripada dirinya. Jika apa yang dia lihat sebelumnya benar, maka apa pun bisa terjadi.

Di luar, Mirin sudah berada di dekat gua, siap mengincar. Dia mengamati dengan penuh konsentrasi, merasakan ketegangan yang menggelayuti udara malam. Setiap detak jantung Cio seolah terdengar di telinganya.

"Cio Hayne," suara Mirin terdengar tegas, "kamu tidak bisa bersembunyi dari apa yang telah kamu buka."

Cio menahan napas, menyadari bahwa malam ini baru saja dimulai, dan dia tidak akan pernah kembali ke kehidupan lamanya. Dalam kegelapan gua, ketidakpastian dan ketakutan menyelimuti pikirannya, tetapi satu hal jelas: petualangan ini baru saja dimulai.