Chereads / kenikmatan dalam pergaulan Bebas / Chapter 5 - kenikmatan dalam pergaulan bebas bab 5

Chapter 5 - kenikmatan dalam pergaulan bebas bab 5

Happy reading.

Gala berjalan mendekati Felly yang sedang berdiri, gadis itu tidak mundur ataupun maju dia hanya berdiri bagaikan patung. Setelah saling bertatapan laki-laki itu mengarahkan dompet itu di depan wajah Feli.

Gadis itu menatap gala bingung dengan apa yang sedang lelaki itu lakukan.

Saat itu tangan Feli hendak meraih dompetnya, Gala langsung menjauhkan dompet tersebut seolah menggoda gadis itu. Membuka dompet itu dengan tidak sopan lalu membaca kartu tanda pengenal milik Felly .

"Felicia aurelia, beautiful name "gala masih tersenyum miring.

Feli tetap diam, enggan untuk mengikuti permainan Gala yang menurutnya nggak jelas.

"Tolong balikin dompetnya, di situ ada kartu-kartu penting punya aku"ujar Feli, dirinya cemas saat galak yang masih mengacak-ngacak isi dompetnya.

Walaupun tidak ada kartu debit black care ataupun uang jutaan, tetapi tetap saja di dompet itu terdapat kartu nama adan kartu penting lainnya.

Merasa barangnya terus diacak-acak, Feli maju ia tidak peduli harus mendorong sedikit tubuh galak agar dirinya bisa merapikan lagi dompet beserta isinya yang sudah berceceran.

Setelah sudah rapi Felly harus buru-buru pergi dari situ, dia tidak mau berurusan dengan sosok laki-laki yang menurutnya sangat mengerikan, karena Feli masih ingat betul bagaimana kelakuan saat di horizon.

Namun saat Feli ingin pergi, gala langsung mencekal pergelangan tangannya sehingga membuat wanita itu terduduk di pangkuannya. Tubuh Feli yang menegang saat gala merengkuh dirinya .wanita itu berontak tubuhnya mulai gemetar.

"Kamu mau apah, lepasin" ucap Feli dengan bibir bergetar.

Gala makin berniat mengerjai wanita cupu yang masih ada di pangkuannya. Dia mendekatkan bibirnya pada telinga wanita itu.

"Lo pasti nggak pernah ciuman kan"ucap gala sensual,iia menjauhkan lagi wajahnya guna melihat reaksi dari wajah Feli, benar saja mata Feli mendadak membulat, dia masih terus mencoba berontak dari rengkuhan laki-laki itu.

"Tolong lepasin" tinta Felly memohon, dia terus berontak sehingga gala langsung membanting tubuh Feli ke atas kasur. Lalu laki-laki itu mendidihnya.

Tentu saja perbuatan Gala membuat tubuh Feli bergetar hebat air matanya mengalir wajahnya sangat pucat, Baru kali ini dia diperlakukan seperti itu. Gala masih menatapnya dari atas. Mengulas senyum miring, seolah mengejek Feli yang kini tengah ketakutan.

"Kita ciuman dulu baru gue lepasin lo. "Detik itu juga gala langsung melumati bibir Feli dengan sangat bernafsu. Tubuh Feli menegang bergetar semakin kencang, jelas wanita itu tidak membalas ciumannya. Heli semakin mengatupkan bibirnya. Yang ada ia terus berotak merasa kehabisan nafas.

Sadar tidak mendapatkan balasan dari Feli. Gala melepaskan ciumannya dan membuat wanita itu langsung meraup udara sebanyak-banyaknya karena nafasnya kini sedang naik turun. Galak masih terus memandangi gadis yang berada di bawah kungkungannya. Mengusap bibir Feli menggunakan jempolnya.

"Lo harus dibiasakan untuk berciuman karena bibir lo bikin nagih "Feli hanya diam. Lalu selanjutnya ia mendorong dada laki-laki itu sekuat yang dia bisa lalu ia langsung lari keluar dari kamar kos Laura berjalan cepat menuju kamar kosnya sendiri.

##

Sesampainya di dalam kamar Felly langsung mengunci pintu kamarnya tubuhnya merosot bersandar pada pintu bercat putih tersebut lalu satu tangannya menyentuh bibinya sendiri.

Ini adalah ciuman pertamanya,, galaksi lelaki itulah yang sudah mencuri ciuman pertamanya. Bahkan Narendra saja tidak berani menciumnya. Tapi laki-laki brengsek ini yang sudah berani menciumnya.

Sumpah demi apapun Feli sudah bertekad tidak mau lagi datang ke kamar Laura, dari ia melihat langsung Laura tidur bareng dengan seorang pria yang jelas bukan suaminya

Dan satu hal lagi mulai sekarang heli juga bertekad akan menghindari laki-laki yang bernama Gala, karena laki-laki itu sangat berbahaya. Dia sangat nekat bagaimana bisa dengan rasa tidak bersalahnya ia seenaknya mencium bibir perempuan yang bahkan tidak dikenal. Sungguh sangat tidak sopan.

Iya harus selalu ingat apa kata ayahnya, yang dari teman atau orang yang sekitarnya bisa menjerumuskan negatif. Dirinya pun berniat tidak mau terlalu akrab dengan Laura, biarlah dirinya dicap sebagai wanita sok suci dan polos detik dia akan terus menjunjung tinggi nasehat ayahnya.

Namun Feli tidak lupa bahwa dia adalah gadis desa kehidupannya saat di kampung sangat berbeda jauh dibanding kehidupan di kota.

Air mata terasa sudah lurus dari tadi yang membasahi pipinya Feli masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci muka di depan wastafel, bercermin ia menutup dirinya pada pantulan kaca tanpa sadar satu tangannya mengusap bibirnya sendiri..

Ia menggigit bibir bagian dalamnya, entah kenapa dia merasa bersalah pada Narendra Felis akan telah menghianati cinta mereka. Walaupun Feli sadar itu semua buka kemauannya namun tetap saja bibir dan ciuman yang seharusnya ia berikan pada Narendra telah diremas oleh laki-laki bernama galaksi.

Setelah selesai membasuh wajahnya, soalnya keluar dari Bali kamar mandi menyisakan mata memerah dan juga ujung hidungnya yang juga memerah. Gadis itu mendekati meja belajarnya, meraih kota berpita biru satu tangan Feli melepaskan simpul tali pita itu, dan terbukalah kotak berbentuk kubus tersebut. Melebar hingga menampilkan beberapa foto di dalamnya.

Feli tersenyum geti memandangi foto-foto dirinya dan juga Narendra serta beberapa teman-temannya.

"Maafkan aku Narendra "ucapan itu lolos begitu saja. Saat mata Feli Tengah memandangi foto Narendra sang kekasih.

Di sisi lain seorang laki-laki manis Tengah berbaring di atas ranjangnya, bibirnya terus menampilkan senyuman. Mata sayanya Tengah mengarah pada sebuah galeri di ponselnya. Memperhatikan foto sang kekasih yang kini jauh darinya.

"Kamu cantik" gumamnya mengajak bicara pada sebuah foto di layar ponselnya, di dalam foto itu ada Feli yang tengah tersenyum manis memperlihatkan dua lesung pipinya, ah sungguh gadis yang sangat cantik.

Tak tahan dengan rasa rindunya, benerin Rabu memutuskan mendiami nomor sang kekasih, memintanya agar video call. Berharap jika sudah melihat wajah Feli bisa mengobati rasa rindu yang begitu menggebu.

Feli terperanjat kaget saat ponselnya berbunyi, ia melihat sebuah panggilan video call dari kekasihnya gadis itu langsung terburu buru mengusap wajahnya kasar. Iya langsung menampakan wajahnya ke arah layar yang gimana sudah ada wajah Narendra terpampang.

Melihat kan senyum manisnya, velly pun langsung balik tersenyum.

"Kamu kenapa kok matanya sebab? "Tanya narendra pada Feli, gadis itu gugup namun sebisa mungkin ia mengatur nafas dan sikapnya.

"Nggak apa-apa ren aku cuman kecapean dan kurang tidur aja kayaknya "ujar Feli mencoba meyakinkan, dan untungnya Narendra pun percaya.

Obrolan mereka terus berlanjut membahas apa saja dari kegiatan kuliah Narendra di kampung, maupun kegiatan kuliah Feli di kota

Sampai pada akhirnya Feli menangkap suara yang terdengar seolah menegur Narendra.

"Matiin ponselnya Narendra, kamu ngapain sih masih berhubungan sama anak orang miskin itu "kata seseorang di seberang sana Feli sudah tahu pemilik suara itu. Ya itu adalah suara ibunda dari Narendra

Feli hanya diam sampai akhirnya Narendra memutuskan sambungan video call-nya entahlah selanjutnya apa yang sedang terjadi antara kekasihnya dan juga ibu dari kekasihnya itu. Feli tidak tahu.